18. TQWOD

217 18 2
                                    

Sudah 2 hari Asya kembali setelah menghilang, tapi dia masih tetap tidak sekolah.
Dan dia juga perang dingin dengan Euna.

Tapi orang tua Asya masih tetap belum mengetahui kalo Asya sudah kembali.
Mereka masih mencari keberadaan anaknya.

Dan hari ini Asya berniat untuk pulang ke mansion Alexander.
Tapi harus pulang dengan naik taksi, Karena kalo pulang dengan mobil/motor miliknya, bisa-bisa makin lain tanggapan orang tua nya.

Sesampainya di Alexander.

"Hufff.. baru dimulai aja kayak gini, gimana puncaknya"kesal Asya sambil terus berjalan dihalaman depan mansion Alexander.

Tanpa Asya sadari dari tadi ada yang memperhatikan nya, sambil tersenyum geleng-geleng kepala.

//

"Yura, gimana nih?siapa yang bakal nanda tangani nih?"tanya Yuno yang baru masuk dengan setumpuk map, pada Yura yang masih sibuk dengan berkas berkas nya juga.

"Euna aja, kan dia wakilnya"tanpa mengalihkan pandangan dari berkas-berkas itu.

//

Sedangkan di EHS Euna, Bela, Steva, Rafa dan Athala ddk sedang kumpul di kantin.
Sesekali berbicara disela-sela makannya.
Mereka sudah semakin hangat.
Kecuali Asya.(toh Asya juga ngga ada).

"Btw, Mela ddk ngga gangguin kalian lagi ya?"tanya Cahya pada Euna Bela dan Steva.

"Biarin aja, kayaknya dia lagi nyusun rencana"cuek Steva sambil menyandarkan tubuhnya kebelakang.

Setelah itu cuma keheningan yang menyelimuti.
Mereka 2 hari ini merasa aneh dengan sikap Euna, cuek, cool, acuh memang sifatnya.
Tapi murung, bukanlah sifat nya.

Saga mengernyitkan dahinya, dan mengode Bela dari lirikan matanya.
Isyarat menanyakan "kenapa?". beruntung sekali Bela langsung paham .

"Eun"Bela sambil menyenggol lengan Euna dan langsung dihadiahi tatapan tajam Euna.

"Mau bantu gue?"tanya Euna.

"Bantu apaan?"-Rafa.

"Nyelidiki Edward"

"Laki-laki itu?"-Rey.
Dan mendapat anggukan dari Euna.

"Ok"-Athala ddk.

"Btw Gimana keadaan Asya?"tanya Athala sambil meminum minuman nya.

"Baik"-Rafa.

Sedangkan Euna kembali terdiam, karena pertanyaan Athala.

"Gimana ya keadaan Asya?"-batin Euna.

"Gue tau Lo perang dingin dengan Asya Eun"-batin Athala.

//

"Kamu bertengkar dengan Tante Embun?"tanya Rachie Alexander, biasa di panggil Achie, mamanya Asya.

Saat sekarang ini mereka sedang duduk diruang keluarga, setelah dapat sedikit wejangan dan sekarang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

"Iya"

"Minta maaf nanti sama Embun"titah Aldero Alexander, papanya Asya.

"Cihhh..  ngga"sinis Asya.
Katakan saja bahwa dia pembangkang, diantara mereka berlima cuma Asya yang tidak pernah bisa untuk memahami orang tua nya.

Karena pemikiran dia seperti ini "troma boleh, tapi jangan sampai yang lainnya terlantarkan cuma dengan alasan menghilangkan troma"

 𝑪𝑶𝑶𝑳 𝑮𝑰𝑹𝑳𝑺 (𝑻𝒉𝒆 𝒄𝒉𝒊𝒍𝒍 𝒐𝒇 𝒇𝒊𝒗𝒆 𝒘𝒐𝒎𝒆𝒏) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang