Sudah dua hari Asya hanya berjalan kaki di sekitar hutan terpencil, dan hanya memanfaatkan makanan hasil alam.
Yang sempat dia bawa waktu Vio menyuruhnya untuk pergi, hanya handphone, earphone, pistol, beberapa gas air mata kecil, pisau lipat yang selalu berdampingan dengan pistol, bom ukuran kecil, obat luka darurat, korek api dan pakaian di badan.
Asya melihat keadaan di sekitarnya, dan berjalan terus kedepan.
"Sampai kapan coba, gue ngejauh dan lari dari tanggung jawab," batin Asya.
Secepat kilat bayangan hitam berjalan dari belakang dan berdampingan dengan Asya.
"Gue rasa Lo lagi kesal," kata bayangan tersebut dengan gaya mengejek.
Memang benar, bayangan tersebut sudah akrap dengan Asya, dan sampai saat ini di selalu berada di sekitar Asya dan juga memberikan kata kunci walaupun sedikit sulit dipahami.
"Udah tau, pake nanya," acuh Asya.
"Mendingan sekarang Lo kasih tau gue apa yang akan terjadi deh, atau siapa orang itu?"
"Dan hutan mana gue sekarang? Gue rasa, gue udah jauh jalan," pertanyaan beruntun Asya.
"Gue bukan cenayang yang tau masa yang akan datang, tapi gue bisa nebak aja, dan juga di kasih tau sama raja dan ratu, kalo titik keberadaan nya sekarang adalah kearah timur, laut Jepang. "
"Jauh juga gue jalan," gumam Asya.
Setelah itu, bayangan tersebut menghilang.
••
"Jadi? Salah satu dari Angel Queen sudah menduga kita akan menghancurkan Asya sebelum semuanya percaya kepada mereka?" Tanya laki-laki memakai pakai serba hitam dan topi hitam.
"Ya, bahkan sudah dari 2 hari yang lewat dia melarikan diri dari kota Seoul, dan perkemungkinan besar, kita akan sangat mudah menghancurkan TQWOD," jawab salah satu laki-laki di belakangnya.
"Dan juga kita sangat mudah juga menghancurkan Alister, karena dia keturunan kedua dari TKA."
••
Sesampainya di pinggir danau, Asya memutuskan untuk beristirahat dan mencek handphone nya.
Dia akan mengeluarkan handphone nya di saat butuh saja, untungnya handphone dia canggih, baterainya bisa menangkap panel Surya (matahari) dan bisa menambah daya lewat itu.
"Perut gue lapar ya," gumamnya, dan melihat ke arah sekelilingnya.
Tidak ada buah-buahan yang bisa dia makan, yang ada di sekitarnya hanya kelinci hutan yang berkeliaran.
Dan Asya nggak mungkin memakan itu.
Karena tidak menemukan makanan, Asya memutuskan untuk meminum air danau yang sangat jernih saja.
Setelah merasa cukup, Asya kembali duduk.
"Bodohnya gue, kenapa nggak bikin markas tersembunyi di sekitar sini ya? Sekarang gue harus kemana lagi? Kenapa gue kayak orang linglung di saat ini?" Gumam Asya yang kesal pada dirinya sendiri.
••
"Gimana Vi? Ada perkembangan?" Tanya Euna yang baru memasuki ruangan para Angel Queen yang sekarang hanya ada Vio dan dirinya.
"Belum, bahkan alat yang kita kirim kan seolah mati dan sekarang kita kehilangan sinyalnya," kata Vio.
"Tapi Eun...,"
"Apa?" Tanya Euna cepat dan duduk di sebelah Vio.
"Kenapa sinyal kita sama Asya terputus juga? Lebih tepatnya tidak terhubung sama sekali."
"Mungkin Asya memang sengaja, karena bisa saja sistem TQWOD di bajak suatu saat nanti, mengingat mereka yang bersatu dengan salah satu mafia nomor satu yang kita masih nggak ketahui, dan pastinya mereka juga sangat hebat," jelas Euna dan di angguki oleh Vio.
Maaf ya lama nggak update.
Dan maaf juga kalo pendek, dan ini benar-benar mau ending dikit lagi dan setelah itu aku bikin cerita baru yang lebih menarik ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑪𝑶𝑶𝑳 𝑮𝑰𝑹𝑳𝑺 (𝑻𝒉𝒆 𝒄𝒉𝒊𝒍𝒍 𝒐𝒇 𝒇𝒊𝒗𝒆 𝒘𝒐𝒎𝒆𝒏)
Teen Fiction>>>Ø₦ ₲Øł₦₲<<< •••••••••• ₥ł₦ł₥₳Ⱡ 5 ₱₳Ɽ₮ ₴Ɇ₥ł₦₲₲Ʉ! •••••••••• 𝑲𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒎𝒂𝒇𝒊𝒂 𝒅𝒆𝒎𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒍𝒖. 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅�...