20. TQWOD

231 14 0
                                    

Setelah dari caffe tadi Asya langsung pergi ke markas, dan mengatakan pada Gian untuk menyiapkan 5 anggota handal untuk besok.

Sekalian ini juga pertemuan pertama mereka setelah Asya menghilang, jujur saja Gian juga sangat merasa kehilangan, walaupun Asya itu leader nya, tetap saja dia merasa cemas.
Terlebih nya dia yakin, jika Asya sudah dibohongi oleh orang yang dia sayang dia akan merasa sangat-sangat terbohongi dan marah.
Tapi untungnya Asya baik-baik aja.

Dan sekarang disinilah Asya, menunggu di dalam mobil dekat perempatan jalan sebelum mansion Alexander.
Karena dia sedang menunggu Rafa.

Tidak lama setelah itu orang yang ditunggu pun datang, dan mengetuk kaca mobil Asya.
Langsung saja Asya keluar dari mobilnya.
Dan disambut senyum manis dari Rafa.

Tanpa aba-aba Asya langsung memeluk Rafa.
Awalnya Rafa terdiam tapi tidak lama setelah itu dia juga membalas pelukan Asya.

"Kenapa?"tanya Rafa lembut, bisa dipastikan jika ada yang melihatnya menjadi terenyah, baper.

"Rindu aja"

"Are you ok?"

"Ok"
Setelah itu pelukan mereka terlepas.
Lihatlah mata Asya sedang berkaca-kaca saat ini.
Dan hal itu membuat hati Rafa sangat sakit.

"Kenapa?kok nangis?"

"Ngga apa-apa, yaudah gue mau bilang yang tadi"

"Ngga, jujur dulu sama gue, baru ceritain apa rencana Lo"

"Gue kecewa sama semuanya bang, gue seakan ngga kuat saat gue dibohongi oleh orang yang gue anggep Abang gue"kata Asya sambil memeluk Rafa kembali.

"Cobaan hidup gue kenapa kayak gini amat? Sekarang Edward selanjutnya siapa?"

"Dan gue harap Lo  dan sahabat gue ngga ngehianatin gue"

"Shuttt... Udah ya, gue selalu ada buat Lo, masak iya kesayangan nya Rafa cengeng sih?"kata Rafa yang diakhiri dengan ledekan.

"Ishh... Janji ya?"Asya sambil natap mata Rafa.

"Janji Sya"

"Yaudah, sekarang gue mau bilang yang tadi"kesal Asya.

"Hmmm? ngga nangis dulu?"Rafa semakin meledek Asya.

"Rafaaa ..."

"Ngga baik, gue lebih tua"

"Au ah,, gue mau pulang"tapi tangan Asya langsung dicegat oleh Rafa.

"Iya-iya, ini serius mau bahas apa?"tanya Rafa yang sudah berhenti meledek Asya.

"Besok gue dapat tugas bantu pihak perbatasan Jeonju buat mencari siapa yang udah menyelinap ke gedung perbatasan"

"Masalahnya, orang tua gue gimana?"

"Ok tenang ya, kita kirim Manipulasi manusia gimana?"

"Ngga bisa, dia kan ngga bisa ngomong"

"Bantu penyelidikan pas jam sekolah aja?"

"Ide bagus"

"Makanya otak di pake"Rafa sambil menoyor kepala Asya.

"Eh,,, kalo Lo lupa, Lo itu Lalay menggunakan otak ya"

"Iya-iya"

Setelah itu mereka berdua menghabiskan waktu dengan berbincang bincang santai, sambil duduk di atas kap mobil Asya.
Sampai-sampai Asya lupa, bahwa ini sudah lewat jam 8.

"Gue pulang duluan, mama ngga ngijinin gue lewat jam 8"

"Iya, hati-hati ya"sambil mengacak rambut Asya.

 𝑪𝑶𝑶𝑳 𝑮𝑰𝑹𝑳𝑺 (𝑻𝒉𝒆 𝒄𝒉𝒊𝒍𝒍 𝒐𝒇 𝒇𝒊𝒗𝒆 𝒘𝒐𝒎𝒆𝒏) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang