24. TQWOD

195 15 0
                                    

Semuanya sedang berkumpul di SAVEB, termasuk Gian, awalnya Asya bingung, mengapa Euna Bela dan Steva ke SAVEB? bagaimana dengan orang tua mereka yang akan bertanya beribu pertanyaan nantinya?
Tapi semua pertanyaan itu sudah terjawab, karena tadi...

Flashback on!

Bela sedang menuruni tangga, dan ternyata yang lainnya sedang sibuk main bersama Keano.

"Nyokap bokap Lo kapan pergi Sya?"tanya Bela.

"Secepatnya nya."

"Ano tidur siang yuk sama kakak."ajak Steva, tapi dibalas gelengan oleh Keano.

"Anti."cadelnya.

"Bang, Lo ngga ke markas?"tanya Euna dan dibalas gelengan oleh Gian.

"Lo sendiri ngga pulang?nanti kena wejangan lagi."

"Nyokap bokap gue udah pergi, artinya gue tinggal di sini lagi."acuh Euna sambil tersenyum senang.

"2 curut?"

"Yes."

"Ow.. jadi orang tua mereka udah pergi, itu artinya Edward juga akan menyelesaikan sandiwara dan hidup normal?"batin Asya.

Flashback off!

"Yaudah gue pulang duluan ya."pamit Asya pada yang lainnya.

"Gimana dengan Keano?"tanya Vio.

"Tidur bareng kalian, lagian besok pagi gue kesini kok."

Dan dibalas anggukan oleh mereka, hampir saja Asya sampai di pintu...

"Huaaaa... Ka Aca inggalin Ano."

Asya langsung lari menaiki tangga, "Kaka harus pulang, nanti orang tua kakak nyari."sambil menggendong Keano.

"Angan, Ano akut."

"Kan ada kak Vio Euna Bela Steva bang Rafa sama bang Gian, disini rame kok."

"Maunya Ama ka Aca."

"Kaka harus pulang Ano, besok Kaka kesini lagi."

"Janji?"

"Janji."

Sedangkan yang lainnya, bahagia melihat Asya yang bisa seperti ini, Asya yang ramah, baik, lembut berbeda 180° dengan sikap dia yang biasa nya.

Asya menuruni tangga dengan Keano yang masih digendong Ngan nya, dan setelah itu memberikan Keano ke gendongan Rafa.

"Nanti kalo dia rewel, video call aja gue."dan diangguki oleh yang lainnya.

"Hati-hati pulangnya, jangan ngebut."kata Rafa sambil mengusap kepala Asya.

"Gue bukan bocil."

"Bagi gue, Lo bocil.

"Hidup ato mati?"

"Hidup."

Setelah mendengar Jawaban Rafa, Asya terkekeh setelah itu langsung pergi, tapi dengan meninggalkan satu kecupan di pipi gembul Keano.

//

"Asya masih belum pulang ma?"tanya papa Asya yang baru saja menuruni tangga.

"Belum pa, kemana ya dia?"

"Mungkin ada tugas kelompok."

"Kalo pergaulan bebas gimana?"

"Jangan negatif mah."

//

"Wow, anak sekolahan ternyata."

"Ngapain Lo gangguin dia?"

 𝑪𝑶𝑶𝑳 𝑮𝑰𝑹𝑳𝑺 (𝑻𝒉𝒆 𝒄𝒉𝒊𝒍𝒍 𝒐𝒇 𝒇𝒊𝒗𝒆 𝒘𝒐𝒎𝒆𝒏) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang