42. TQWOD

140 12 1
                                    

BUGH....

Satu tendangan bebas mendarat di punggung laki-laki yang berusaha membekap mulut Asya.

"LO JANGAN COBA SENTUH ADEK GUE!" marah laki-laki yang menolong Asya.

"Adek?" Beo Asya, lalu dia memutar tubuhnya dan terkejut melihat siapa orang itu.

"Edgar?" Kata Asya.

Tapi keterkejutan Asya tidak berlangsung lama, karena hampir saja dia terkena balok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi keterkejutan Asya tidak berlangsung lama, karena hampir saja dia terkena balok.

Dari situ, mulailah pertengkaran 2 lawan 13.

Dengan cepat Asya menyerang mereka, tapi entah kenapa, mereka terasa kuat, Asya yakin mereka adalah anggota mafia.

Walaupun begitu, itu semua tidak membuat Asya menyerah.

Dia terus melawan.

Tanpa dia sadari, ada satu pistol yang mengarah ke arah kepalanya.

Dan....

DOR!

Edgar lah yang terkena peluru tersebut.

Karena suara tembakan yang begitu keras, semua orang yang didalam tempat acara hubas dan berkumpul di tempat Asya dan Edgar sekarang.

Entah kemana segerombolan laki-laki yang tadi.

"Kak, bangun, Lo belum jelasin semuanya sama gue," kata Asya lembut dan meletakkan kepala Edgar di pahanya.

"EDGARRRR...!" teriak Asya.

Semua orang sudah berkumpul mengelilingi mereka, tiba-tiba kumpulan itu terbelah dan membentuk jalan.

"Edgar, bangun sayang," kata mama Euna dan mengambil alih kepala Edgar kepangkuan nya.

"Kamu belum puas HA?! Sudah mempengaruhi Euna kepergaulan bebas? DAN KAMU JUGA MENAMPAR ANAK SAYA! DAN SEKARANG? KAMU MENEMBAK NYA?!" marah Embun menggebu-gebu.

"A-asy-sya," tiba-tiba Edgar bersuara dan berbicara terbata-bata memanggil nama Asya.

Euna langsung dudug di samping Edgar.

"Kak, Lo kuat, gue yakin Asya nggak salah," kata Euna.

"Kamu ngomong apa Euna? Sudah jelas Asya yang melakukan! Jangan mencoba melindungi dia!" Marah papa Euna.

"Er-land," Rafa langsung mendekat dan menggenggam tangan Edgar.

"Selama, gu-gue ngg-nggak, a-da, ja-gain me-re-ka se-mu-a, A-asy-sya, nya-wa gu-gue," setelah itu Edgar menutup matanya.

Plakk...

Satu tamparan kembali mendarat di pipi Asya, dan penyebabnya adalah mama Bela.

"TAMPAR GUE SEKARANG JUGA, PUKUL GUE! KALO ITU MAU KALIAN! TAPI,!" Asya menggantung kalimatnya.

"JANGAN SALAHIN GUE KALO KENYATAAN YANG SESUNGGUHNYA NYAMPERIN KALIAN,"

Tes....

Satu tetesan darah mengalir di pipi Asya, itu pertanda dia benar-benar hancur.

"Nanti kalian bawa Edgar ke rumah sakit, dan jangan lupa pakein obat itu, gue pamit," setelah mengucapkan itu.

Asya lari sekencang-kencangnya mungkin menjauh dari sana.

"Arghhhhh..., KALIAN SEMUA SALAH UDAH NYALAHIN ASYA, YANG SALAH DI SINI ITU, KUMPULAN KELUARGA MEDUSA INI! KALIAN BODOH!" marah Athalla berapi-api.

Plakk....

Athalla pun akhirnya mendapatkan tamparan juga di pipinya dari papanya sendiri.

"Jaga ucapan kamu?! Jangan mencoba memperkeruh suasana!" Marah papa Athalla.

"Athalla benar OM! Jangan pernah nyalahin Asya! Dia anak baik, bahkan dia nolongin banyak orang tanpa menyadari keselamatan nya," Cahya pun ikut buka suara.

Namun, yang namanya sudah terpengaruh fitnah.

Mereka semua tidak ada yang percaya pada Asya.

Dan para orang tua Athalla ddk pun sekarang juga menyalahkan Asya.

Karena, menurut dia anak-anak nya bisa melawan sekarang ini karena kenal dengan Asya.

Padahal nyatanya tidak!

Dari awal Asya sudah menghindar dari mereka semua supaya tidak terjebak dalam drama ini semua.

Tapi? Mereka tetap bersikeras dan inilah dampaknya sekarang.

"Dasar anak nggak tau diri!" Marah papa Saga.

Bahkan dia hampir menampar Saga, tapi tangannya cepat di tahan oleh Vio.

"Jangan pernah anda menyalahkan orang yang tidak salah," ucap Vio dingin dan menusuk.

"Angkat Edgar sekarang," kata Vio.

Karena, kalau tidak ada Asya dan Euna dalam kondisi tidak baik juga.

Cuma Vio yang bisa mengatur dan mengontrol emosi nya.

Bela? Dia terlalu labil, bisa-bisa dia menewaskan orang yang ada disekitar nya.

Steva? Jangan ditanyakan lagi, bisa-bisa jiwa psikopat nya keluar menggebu-gebu.

"Untuk sekarang semuanya gue tahan, tapi liat nantinya, jangan coba-coba kalian main api dengan kita," kata Steva tajam di hadapan para orang tua Mela ddk.

//

Sedangkan di tempat lain, Asya sedang mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi.

"Gue harus ngumpulin semua bukti menguatkan sebelum mereka mati ditangan gue," kata Asya.

Asya berhenti di sebuah club', dan masuk kedalamnya.
Dan memesan 3 botol wine.

Entah kenapa, saat ini Asya benar-benar hancur.

Tapi baru satu botol dia minum, dia teringat dimana Edgar memarahi dia saat masuk club'.

Pada akhirnya, Asya tidak melanjutkan meminum botol kedua.

Dia meninggal 7 lembar uang seratus ribu, dan keluar tanpa sepatah kata pun.

Banyak laki-laki buaya yang melihat Asya lapar, tapi mereka tidak berani mendekati Asya.

Karena?

Tatapan mata tajam dan aura mengerikan di tubuh Asya, membuat mereka mengundurkan niatnya.

Entah apa yang akan Asya lakukan setelah ini.

Yang pasti, dia akan mengungkapkan kebenaran walaupun nyawanya jadi taruhan.




Vote and conen .

Kalo nggak? Ya kalian dosa 😁

••••

Kira-kira, kenapa Rafa jadi Erland ya?
Dan kenapa Edwar terlihat normal?
Bukankah dia sakit?

•••••••••••••

Ayooooo....
Kalian ngesipin siapa?

Asya><Rafa
Asya><Gian
Asya><Saga
Asya><Edgar
Asya><Athalla

Atau sama siapa????

Ayo komen!!!!!

suciptr_14

 𝑪𝑶𝑶𝑳 𝑮𝑰𝑹𝑳𝑺 (𝑻𝒉𝒆 𝒄𝒉𝒊𝒍𝒍 𝒐𝒇 𝒇𝒊𝒗𝒆 𝒘𝒐𝒎𝒆𝒏) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang