25. Singkat

1K 102 8
                                    

Olivia, fuck me please” Olivia tertegun sekaligus tertawa kecil.

“Resti, kau tau arti dari ucapan mu?” Tanya nya, Resti memasang wajah berpikir dan menggeleng.

“Gua baca di komik, abis baca itu belom gua liat deh chapter selanjutnya” Olivia menepuk jidat nya. Sudah ia duga Resti hanya asal ucap.

“Yasudah gak usah di pikirkan, Resti maukah kamu mengajak ku jalan-jalan?” Resti mengangguk semangat

“Ke lembang yuk, gua mau sekalian beli tahu susu”

“As you're wish princess” Resti cuma senyum, gimana dia gak luluh coba. Disaat semuanya memperlakukan dia layak nya preman cuma Olivia yang memperlakukan dia kaya ratu.

Meskipun udah sering ketemu tapi, rasa kagum Resti ke Olivia semakin bertambah. Gadis itu mungkin dingin dan sulit di dekati tapi hatinya benar-benar baik, bukan hanya baik gadis itu juga bisa banyak hal termasuk nge-drift.

“AUAH LU NYETIR NYA KAYA MAU NGAJAK GUA MATI!” Teriak Resti, Olivia cuma senyum tipis.

“Tadi katanya suruh ngebut”

“TAPI GAUSAH BEGINI JUGA, MASYALLAH OLIVIA AWASS!!” Olivia dengan santai nya malah ketawa, yang bikin Resti jengah.

Akhirnya mereka sampai, Resti masih marah sama Olivia yang membuat gadis itu bersikap dingin.
“Kau masih kesal?” Resti diam.

“Resti aku hanya bercanda” Resti masih diam dan berjalan meninggalkan Olivia.

“Resti mau eskrim?” Resti makin cemberut lalu berteriak.

“LO PIKIR, GUA ANAK 3 SD HAH YANG BISA DI SOGOK PAKE ESKRIM!” Lalu mereka akhirnya pergi ke tukang eskrim dan menikmati suasana dingin lembang ditemani eskrim.

“Oliv, kau beneran mau pulang?” Olivia mengangguk, lalu menghadap Resti.

“Kau tau, terkadang aku berpikir aku bersalah atas dirimu?” Resti mengerutkan dahinya tak paham.

“Kau gadis normal, punya kehidupan yang baik dan aku malah menjerumuskan mu di dunia yang abu-abu ini. Sampai kapan pun, orang tua mu tak akan pernah menyetujui kita bukan?” Resti termenung lalu dia tersenyum.

“Kita kan cuma pacaran Olivia, dan anak muda boleh melakukan kesalahan. Lagian aku gak mungkin serius sama kamu” Olivia tertegun, lalu menatap Resti datar.

“Kau menganggap hubungan kita hanya lelucon?” Resti terdiam lalu mengangguk.

“Cuma kenakalan remaja biasa yang gak disengaja, lagian Olivia gua tuh baper sama lo dan itu gak ada hubungan nya dengan hubungan yang serius” Olivia mengangguk.

“Kau menyakiti ku berkali-kali Resti, biarkan aku menyakiti mu sekarang. Kau tak akan pernah bisa lepas dariku, meskipun aku pergi kau bisa saja mati karena merindukan ku” ucap Olivia yang nadanya seperti candaan, Resti hanya tertawa.

“Ya silahkan coba saja, dasar bule aneh” Resti tidak tau, ancaman Olivia pastilah menjadi nyata nantinya.

Di Lembang, mereka membeli banyak makanan serta berphoto ria. Dan semua itu dibayar oleh Olivia, mereka saling tertawa satu sama lain. Hari itu sangat menyenangkan sampai Resti melupakan latihan paskib nya sore ini.

Saat mereka mau pulang, Resti baru sempat mengecek ponsel dan telepon dari teman-teman nya sudah memenuhi ponsel nya.
“Olivia gua telat paskib, gua takut. Gimana dong?” Ucap Resti khawatir, ia bahkan sampai meremas jari-jari nya kencang.

Olivia menengkan Resti.
“Hey tenanglah, semuanya pasti akan baik-baik saja” Resti menggeleng.

“Gak semuanya kacau! Gua gak-” Olivia memeluk Resti erat, lalu berbisik di telinga gadis itu.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang