Sehabis makan malam dan bantuin teman-teman nya mengerjakan tugas Olivia bermain gitar dengan tenang di balkon. Dia merasa bersalah pada Resti, hal tadi pasti sudah membuat gadis itu takut.
“What are you doing?” Dave duduk di samping Olivia yang bermain gitar dan Olivia hanya menggeleng.
“Ikut ke pameran malam ini?” Tanya Dave dan lagi-lagi Olivia menggeleng lemah, ia sedang tidak mood untuk berpergian.
“Oliv. Kau sudah berjanji pada kami di perpus bahwa kau akan ikut ke pameran malam ini” Ucap Dave lalu Olivia menghentikan permainan gitarnya.
“Yasudah Ayo kita pergi, aku butuh merileks kan diri” Ucap Olivia sambil masuk ke dalam apartemen untuk berganti pakaian, meninggalkan Dave. Dave tersenyum sampai akhirnya ia sadar ada buangan kapas di samping tempat duduk Olivia.
“Tak pernah berubah, pasti dia bermain biola sampai terluka lagi! Tapi, siapa yang mengobati nya biasanya kan ada Dasya yang mengobati nya?” Ucap Dave, lalu ia menggindikan bahu dan membuang kapas itu lalu masuk ke apartemen sambil membawa gitar yang gadis itu tinggalkan.
Mereka berlima begitu takjub begitu sampai pameran, karena di sana banyak wahana permainan, makanan dan benda-benda lucu. Tapi, tentu saja mereka berdua menjadi pusat perhatian, Miley dan Olivia saja hanya menggunakan kaos kebesaran yang menutupi sampai paha tanpa pakai celana lagi ya meskipun mereka masih pakai celana pendek.
Keempat teman nya mungkin menikmati semua yang ada di pameran ini. Tapi, Olivia hanya diam dan menggeleng jika ditawari sesuatu, ia masih kepikiran soal Resti. Ia merasa bersalah.
Mata nya terpaku pada suatu jam batik yang indah, mungkin Olivia akan memberikan ini pada Resti sebagai permintaan maaf nya.
“Oliv kau ingin jam ini?” Tanya Jeef yang sedari tadi memperhatikan Olivia yang terus melirik jam itu.
“Ini agak mahal neng, soalnya asli dari kayu jati dari yogya” Ini abang jam nya yang ngomong lalu Olivia mengangguk.
“Harganya berapa pak?” Ini Miley yang Nanya, ini tukang jam senyum-senyum mesem gegara ditanyain bule cecans.
“Seratus ribu neng” Lalu Felip yang memang sebagai pemegang uang diantara mereka langsung mengeluarkan uang merah seratus ribuan.
“Yang warna merah hitam pak” Ucap Olivia dan mamang jam segera membungkusnya dengan indah, lalu Felip segera memberikan uang nya.
Disisi lain Resti dan kedua adik kembarnya harus ke pameran untuk membeli beberapa pakaian dalam, fyi besok Mamah, Ayah dan kedua adiknya harus pergi ke pernikahan bibi Resti di Tegal. Resti diajak, namun gadis itu tak mau. Ia berniat akan mengajak teman-teman nya untuk menginap dan keluarga nya akan ke Tegal selama tiga hari yeayy.
“Udah sih Dek, kakak cape tau. Keliling cuma buat cari krayon” Ini Resti udah misuh, niatnya cuma beli pakaian dalem eh kebablasan belanja banyak.
“Kak Ana lemah” Ucap si kembar yang menggunakan pakaian Iron man, Kalau dirumah pasti dua tuyul ini udah Resti jitakin.
Omong-omong di rumah, Resti cukup kaget sama prilaku Olivia tadi di sekolah sampe kepikiran di rumah. Resti yang kepo akhirnya nyari tau tentang negara si gadis itu, Resti cukup kaget saat tau Canada sudah mensahkan hubungan sesama jenis. Yang pastinya dilarang keras di Indonesia, Resti juga tau kalau Canada itu sebelas dubelas sama USA dengan kebebasan masyarakat nya. Jadi lah Resti stalk about LGBT world tapi baru denger penjelasan nya aja udah mau muntah.
“Resti?!” Ini Resti lagi asik bengong eh tetiba ketemu Jeff dan kawan-kawan yang lagi belanja, gila Miley sama Olivia gak malu apa itu betis mulus nya keliatan pikir Resti.
“Kak Ana itu temen-temen kaka?” Tanya si kembar yang menggunakan pakaian captain america.
“Hello Kids, what is your name?” Ini Miley yang nanya sambil nyamain tinggi badanya dengan dua tuyul adeknya Resti.
“My name is Deva and he is my brother his name is Geva” Resti Cengo sejak kapan adek nya pinter ngomong bhs Inggris. Tentu saja, hal itu membuat Miley gemas dan mencubit pipi kedua anak itu.
“You are so diligent” Ucap Olivia sambil tersenyum dan mengelus kepala anak-anak itu.
“Resti bolehkah kita menemani mereka untuk belanja?” Tanya Felip meminta izin kepada Resti.
“Boleh kok, tapi kalau ngerepotin maaf yah. Oh iya nanti ketemu lagi di depan rumah balon aja, gua mau beli ketoprak dulu” Ucap Resti dan keempat bule itu mengangguk.
Resti ingin berbalik untuk membeli ketoprak titipan Mamahnya, Hoddie nya ditarik seseorang.
“We need to talk”Resti sama Olivia lagi di stand es krim durian, sambil nungguin ketoprak Resti yang emang stand nya sebelahan. Resti aneh tadi pas liat liat gambar LGBT di google dia geli. Tapi, pas inget kejadian tadi di sekolah dia deg-degan sendiri.
“I am Sorry. Saya benar-benar gak sadar saat melakukan hal itu, saya iri dengan badan kamu. Itu saja” Resti melotot.
“Olivia. Badan lu tuh bagus banget anjir ngapain lu iri ama badan gua yang gede kek dugong begini, oke kalau lu iri ama pantat gua. Tapi, pantat gua ini hasil gaplokan Mamah gua tiap pagi” Ucap Resti dan Olivia cuma bisa senyum.
“Oh iya ini benda untuk kamu, sebagai permintaan maaf saya” Resti mau nolak tapi ternyata hadiah nya topi khusus paskib, dia seneng banget dong.
“Kok lu tau sih gua butuh banget benda ini!” Ucap Resti dan langsung menggunakan topi itu.
“Muka kamu belang” Ucap Olivia dan Resti cuma cengengesan.
Olivia tadi nya ingin memberikan Resti jam, tapi dia tahu gadis itu tak akan betah menggunakan sesuatu yang tidak begitu penting jadinya dia gak jadi beliin jam dan malah beliin topi paskib, karena seusai Olivia eskul ia melihat Resti latihan dan hanya Resti yang tidak menggunakan topi.
Resti sadar sedari tadi, banyak pria berlalu lalang mencuri kesempatan untuk melihat kaki jenjang teman nya itu. Belom pernah ditempeleng gitutuh.
Sambil makan eskrim durian, Resti bercerita sesuatu pada Olivia.
“Gua baca di google kalau negara lu itu mensahkan hubungan sesama jenis yah?” Dan Olivia mengangguk.“Lu bukan salah satu dari mereka kan?” Uhuk, Olivia tanpa sadar tersedak dengan pertanyaan Resti. Olivia harap Resti bukan orang dengan pemikiran tertutup seperti itu.
“Gua jijik Liv ngeliat orang yang kelamin nya sama malah ciuman kaya begitu ewhhh” Duarrr. Sepertinya Olivia besok harus pindah bangku.
“Mereka juga gamau begitu Res. Tapi, namanya cinta kita gak tau dan gak bisa di kekang. Oh iya saya pulang duluan yah nanti temen-temen saya kesini kok, saya sudah chat mereka dah” Olivia pergi meninggalkan Resti yang masih terpaku.
Resti sendiri hanya menatap kepergian Olivia.
“Gua kayanya salah ngomong deh”Beberapa menit kemudian, keempat teman Olivia datang sambil menggandeng kedua adeknya itu.
“Thank you so much” Ucap sang adik lalu menghambur ke pelukan sang kakak.“Makasih ya kalian berempat sudah nemenin adik-adik saya” Ucap Resti dan mereka berempat tersenyum.
“Tidak apa-apa Res, mereka sangat lucu dan pintar” Ucap Jeff
“Tapi tetep aja gua ngerepotin kalian. Sekali lagi makasih yah” Dan diberi anggukan oleh keempat bule itu.
“Oh iya Olivia mana Res?” Tanya Felip lalu Resti heran.
“Dia pulang duluan. Emang dia gak bilang ke kalian?” Keempat bule itu menggeleng.
Selamat Olivia kamu berhasil membuat Resti kepikiran tentang kamu lagi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
General FictionRestiana Anggraeni, cewe menyenangkan dengan kemageran yang tiada tara. Sangat mudah bergaul dan memiliki banyak teman, serta aktif dalam kegiatan paskibra. Membuat gadis ini dicintai banyak orang. Seluruh kehidupan nya yang indah harus musnah karen...