other story: Resti & Olivia

220 19 1
                                    

Haii ini author, sebenarnya aku mau minta maaf yang sebesar besarnya buat pembaca cerita ini. Cerita ini tuh author buat pas SMP kelas 9 dan sekarang aku udh kuliah huhu, jadi secara garis besar aku lupa sama jalan cerita nya dan tokoh nya, sebagai permintaan maaf author ending cerita ini bakal jadi other story atau ending terbuka, dimana semua karakter nya sudah dewasa.

enjoy the storyyyy....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Daun-daun kering berjatuhan di sekitaran jalan Melbourne, tidak lupa angin dan suasana dingin yang mulai memasuki tubuh seorang wanita, Resti meminum habis kopi hangat yang ia beli sebelumnya dan membuang gelas di tempat sampah terdekat. Jaket bulu tebal miliknya ternyata belum cukup untuk menahan hawa dingin di musim gugur.

Dering telepon berbunyi, membuat Resti segera mengangkat handphone.ku akan submit laporan nya nanti” ucap Resti kesal, lalu tiba-tiba wajah nya semakin mengerut.
“masa aku lagi yang harus melakukan penelitian! Aku sudah membuat bab 1 dan 2” ucap nya lagi, karena terlanjur kesal Resti menutup telponnya secara paksa.

“kampret, gua lagi yang kena bjir” Resti berjalan cepat menuju suatu asrama. Benar, Resti sudah berkuliah dan ia berhasil mendapatkan beasiswa di Australia, ia menjadi mahasiswa Jurusan Manajemen di The University of Melbourne.

Butuh usaha yang besar bagi Resti untuk dapat ditahap ini sekarang, susah duka sudah ia jalani sehingga kepribadian nya sangat berbeda saat masa SMA dulu. Resti yang sekarang sangat dewasa, ketus, dan individual. Baginya masa untuk bersenang-senang sudah selesai, sehingga ia hanya memusatkan pada perkembangan dirinya sendiri.

Resti masuk ke kamar nya, dia memiliki teman satu kamar tetapi sangat jarang berbincang satu sama lain. Alhasil begitu Resti masuk, teman nya hanya melanjutkan bermain ponsel tanpa peduli dengan kehadiran Resti. Resti sendiri langsung menidurkan tubuhnya dan menghela nafas, seharian ini ia berhasil memasukan proposal penelitian nya kepada company terbesar di Australia.

Seharusnya besok yang melakukan wawancara adalah teman sekelompok nya tetapi, lagi-lagi Resti lagi yang harus melakukannya.
“bajingan” ucap Resti sambil menunjuk ninju bantal, serta mengacak acak rambut panjang coklat milik nya.

Di tempat lain, seorang gadis melihat izin penelitian Resti sambil meminum latte di ruang kerja nya. Ia tersenyum, sudah lama sekali ia tidak melihat wajah manis Resti, ia jelas mengingat semua kenangan yang ia lalui bersama gadis itu saat masa SMA.
“tolong kabari mahasiswa ini untuk melakukan penelitiannya besok” Gadis itu memberikan surat penelitian kepada sekretaris nya yang memang sedang duduk di depan memeriksa semua laporan hari ini.

“baik nona Olivia, ada tambahan lagi?” Olivia tersenyum manis.

“suruh mahasiswi ini untuk datang sendiri ke kantor, tidak perlu bersama kelompoknya”
.
.
.
.
.
“kenapa harus aku lagi sih?! Terus saja aku, aku juga mau memiliki hari yang tenang. Apakah itu sangat sulit?” Resti berkeluh kesah sambil berjalan cepat menuju perusahaan yang akan ia wawancarai.

Setelah 30 menit perjalan, Resti sampai di perusahaan Styles Company yang memang fokus mereka pada produk kecantikan dan fashion sesuai dengan tupoksi tugas yang akan di kerjakan Resti dan kelompok nya.

“permisi, nona Restiana dari Melbourne university?” sapa seorang wanita muda cantik begitu melihat Resti di depan kantor, Resti tersenyum dan mengangguk.

“iya saya sendiri” wanita itu juga tersenyum.

“saya sekretaris pribadi dari nona Styles, nona akan di antar oleh saya langsung untuk ke ruang kerja nona Styles” Resti mengangguk lagi dan tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang