Dave, Miley, sama Felipe lagi ngegabut di apartemen. Mereka gak tau mau ngapain lagi, setelah sarapan mereka udah nonton film dari pagi ampe siang. Mereka mau belajar cuma males ngambil buku nya.
“Kalian sadar gak sih? Semenjak pindah kesini jiwa persaingan kita makin ilang” Celetuk Miley tiba-tiba.
“Iya, kita kesini harus nya saling bersaing satu sama lain eh sekarang malah asik rebahan gini” Felipe menambahkan, lalu Dave ikut tiduran.
“Kita bukan nya gak ada jiwa bersaing lagi, masalah nya saingan kita aja Olivia yang IQ nya aja 183” Semua nya menatap langit-langit.
“Eh tapi kalian ngerasa gak sih, sikap Olivia disini sama di Canada itu beda banget?” lalu Dave dan Felipe mengangguk.
“Lebih positif aura nya, kalo di Canada ngeliat mata dia aja udah serem”
“Hey kita sekarang seperti Resti dan teman-teman nya yang hobinya apa tuh, nge-ngegibah”
Tiba-tiba suara apartemen berbunyi, mereka saling melihat satu sama lain. Lalu mereka segera kearah pintu dan membuka pintu. Mereka kaget banget karena yang datang berkunjung bundanya Olivia.
“Where's Olivia?”
“Aunty, Olivia go out with friend so she doesn't in here”
“Seriously? I miss her so much”
Semuanya tampak bingung, lalu mengusulkan untuk menelpon Olivia tapi telpon gadis itu tak aktif. Mereka tampak canggung, bahkan Miley sampai gemeteran saat memberikan minum tadi pada Mrs Claire Zeyqueen Styles.
Nyonya Claire adalah istri dari pemilik perusahaan real estate terbesar se-Eropa tuan Reonald, beliau juga aktif menjadi aktivis di Canada.
“Bagaimana sekolah kalian?” semuanya kaget saat Mrs Claire bisa bicara bahasa Indonesia.
“Aunty bisa berbicara bahasa Indonesia?” tanya Miley, mrs Claire hanya tersenyum.
“Saya sempat belajar bhs Indonesia karena harus mengurus bisnis di Bali” semuanya mengangguk.
Felipe menjelaskan kurikulum serta tata belajar di sekolah mereka, Felipe menjelaskan sesuai keadaan yang berada di kelas nya yaitu IPA 1. Mrs Claire tampak puas dengan penjelasan Felipe.
“Saya kemari karena khawatir sistem pendidikan disini tak sesuai dengan Olivia, saya juga sudah mebgabari orang kalian semua dan mereka akan berkunjung kesini saat libur semester” Senyum ketiga nya muncul begitu mendengar bahwa mereka akan di kunjungi oleh orang tua mereka.
Lalu Mrs Claire teringat sesuatu, ia mengeluarkan amplop berwarna coklat dari Rumah sakit.
“Berikan ini kepada Jeff yah”“Baik. Ah kalo boleh tau aunty akan menginap berapa hari?” tanya Dave.
“Saya menginap 2 hari, saya akan mengurus beberapa dokumen dan pulang” ketiga nya mengangguk lagi.
Lalu saat suasana canggung.
“Baiklah anak-anak apakah kalian sudah makan siang?”
.
.
.
.
.
Jeff baru saja pulang dari komplek sebelah sehabis beradu basket, lalu ia mendapat telepon dari Miley untuk menjemput Olivia karena bunda nya datang.Jeff mengetahui keberadaan Olivia karena di beritahu Resti. Jeff memencet bel rumah Nissa lalu gadis itu keluar.
“Jeff nyari siapa, gak ada Devi disini” Jeff menggeleng sambil tersenyum tipis.“Ada Olivia gak Niss?” Nissa mengangguk.
“Ada tapi lagi bobo siang, gimana dong mending lo masuk dulu yuk” Jeff mengangguk lalu masuk bersama Nissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
General FictionRestiana Anggraeni, cewe menyenangkan dengan kemageran yang tiada tara. Sangat mudah bergaul dan memiliki banyak teman, serta aktif dalam kegiatan paskibra. Membuat gadis ini dicintai banyak orang. Seluruh kehidupan nya yang indah harus musnah karen...