3. Smile

2.3K 218 4
                                    

Olivia baru keluar dari kelasnya, dan sekarang ia menuju ke gedung IPA buat ketemu di lapangan basket. Karena Miley, Dave dan Felip lagi ngambil seragam di koperasi jadi dia di suruh nunggu bareng Jeff di lapangan basket gedung IPA.

Olivia kira Indonesia akan seramah yang orang-orang katakan tapi sejak jalan dari gedung IPS menuju gedung IPA ia selalu tersenyum. Namun, mereka fokus pada gadget atau menatap risih Olivia. Inimah gak ada bedanya sama di Canada, sama-sama Individualisme.

Olivia sampai di lapangan basket gedung IPA, ia sedang melihat Jeff bermain basket dengan senang nya.
"Did you register for a basketball extracurricular?" Tanya Olivia sambil menghampiri Jeff.

"Already. And tomorrow I will start training, actually today has been training but I choose tomorrow and this ball I can borrow" Ucap Jeff dan Olivia mengangguk

"Want to play with me little girl?" Ejek Jeff pada Olivia, sedangkan Olivia tersenyum meremehkan.

"Oh you challenge me? Okay" Jawab Olivia lalu ia mulai mengejar Jeff untuk merebut bola nya.

Keadaan semakin seru, mereka berdua tak sadar bahwa anak-anak lain sudah memperhatikan mereka. Jeff benar-benar hebat dalam permainan ini tapi Olivia sangat lincah dan memiliki pertahanan yang kuat untuk menghancurkan pertahanan Jeff.

Resti yang sedang istirahat latihan paskibra, segera pergi mencari asal suara teriakan anak sekolah nya bersama Nissa. Resti terkejut dengan kehebatan Olivia bermain basket, gadis itu mendribble-drible bola dengan cepat lalu memasukan nya ke ring cowo bule itu. Olivia tersenyum meremehkan lalu menyampingkan rambutnya, peluh di tubuhnya membuat gadis itu terlihat sangat seksi.

"I will make sure I win next time"  Ucap Jeff lalu ia mengacak rambut Olivia dan mereka segera menyusul Miley, Dave dan Felip yang menunggu mereka sambil memberikan air kepada mereka berdua.

Mereka berlima pergi dan seluruh anak yang menonton pun pergi tapi Resti engan pergi dari tempat itu, sial. Kenapa ia datang saat detik-detik terakhir.

"Resti cowo bule nya ganteng masa!" Ucap Nissa sambil melongo masih membayangkan senyum cowo bule itu.

"Ahahah iya ganteng" Resti berkata seperti itu sambil membayangkan senyum Olivia yang terlihat tadi.
.
.
.
.
.
Apartemen untuk lima manusia ini sangat ramai, ada yang ribet pen makan lah lalu ada yang ribet pen ngerjain PR lah. Olivia saja yang masih fokus memasak kroketten harus buyar karena Miley terus bertanya mengenai PR miliknya.

"hey miley let olivia cook first, we are very hungry"  Ucap Dave kesal karena Miley terus saja bertanya pada Olivia yang masih memasak.

"it's all because you guys can't help me, don't blame me if I bother her"  Amuk Miley lalu Olivia tersenyum.

"I'll help you with your homework, but before that we all have to eat first. okay"  Miley tersenyum dan mengangguk, laluvia membantu Olivia mempersiapkan makan malam ini.

Mereka semua makan dengan tenang dan karena Miley dan Olivia langsung belajar seusai makan maka yang membereskan sisa-sisa adalah anak laki-laki.

Olivia mengajari Miley cara menghapal rumus Fisika dengan cepat, bukan itu saja Olivia juga mengajari beberapa materi yang belum diajarkan. Miley bisa mengerjakan PR nya dengan mudah karena bantuan Olivia.

"You're so smart Olivia, how is your new class?"  Tanya Miley pada Olivia, ia berharap Olivia mendapat kelas yang setara dengan otak nya.

"Bad enough. Kelas ku tidak seperti kelas kalian mungkin bisa dibilang kelas ku itu adalah kelas sampah. Tapi, itulah konsekuensi nya bukan?" Ucap Olivia dan Miley mengangguk lemah.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang