Naruto memandang Sasuke takjub sementara Itachi sedang bermain bola berukuran sedang dan menggelindingkannya melewati Naruto dan Sasuke.
"Sasuke?",panggil Naruto sembari tersenyum.
"Suke sudah bilang, nggak mau",ucap Sasuke sembari menyuapkan bubur ke mulutnya.
"Pantat Suke sakit",ucap Sasuke cemberut.
"Kakak tidak bermain kasar",balas Naruto cepat.
"Cih, pembohong!",balas Sasuke datar dan Naruto mengira jika Sasuke tengah dalam mode membangkangnya semasa puber.
"Tapi Suke suka, kan?",tanya Naruto dan Sasuke semakin menggembungkan pipinya.
Sekilas informasi: semasa mengandung, Sasuke sangat suka dipanggil Suke sebagai penanda panggilan sayang tapi Naruto sudah tidak pernah melakukan itu sejak Itachi lahir.
"Baiklah-baiklah, sayangku... Jangan ngambek lagi, lain kali kakak-"
"Tuh kan, kakak lagi", komentar Sasuke semakin cemberut.
"Lain kali Naru kasih permen",lanjut Naruto.
"Permen manis! Suke tidak suka"
"...? Lalu Suke suka apa?"
"Suke... Suke... Suke ingin dedek bayi dari Naru",ucap Sasuke semakin pelan di akhir.
"Yeay, dedek bayi! Ita-chan suka dedek bayi. Nanti kalo dedek bayi udah lahir, Ita-chan akan rawat dan nikah dengan dedek bayi seperti papa dan mama",ucap Itachi dengan polosnya.
*Sekilas informasi: Itachi sekarang sudah berusia lima tahun. Sungguh perkembangan anak yang cepat.
"Tuh liat, bahkan Ita-chan saja setuju",ucap Sasuke mendapatkan persetujuan dari putra pertama.
Naruto hanya melongo di tempat.
"Ita-chan tidak boleh nikah sama dedek bayi, kita kan keluarga",jelas Naruto pelan.
Sasuke langsung menyipitkan matanya tidak setuju,"tidak, pemikiran Ita-chan sudah benar. Naru saja yang kekanak-kanakan"
"YA, BENAR-BENAR",seru Itachi senang.
Naruto pun geleng-geleng kepala menghadapi kenakalan dua buah hatinya. Satunya untuk Ita-chan anaknya dan satunya lagi untuk Sasuke yang sudah ia besarkan seperti orang tua tunggal, walaupun statusnya dengan Sasuke sudah berbeda.
"Tidak boleh..."
"Boleh, Naru! Kita itu ditakdirkan, kalo Ita-chan mencari takdir",ucap Sasuke membenarkan sang anak.
"YA, BENAR-BENAR",seru Itachi lagi, hanya mengikuti Sasuke.
Naruto jadi teringat akan metode membangkang Itachi yang sama persis dengan Sasuke, hanya saja dengan cara yang lebih manis dan untungnya Itachi sudah lebih anteng sekarang.
"Ita-chan tidak mau menolong papa? Ita-chan selalu setuju dengan mama",ucap Naruto mendadak sedih di hadapan Itachi.
Itachi pun mengedip-ngedipkan matanya lucu sebelum tiba-tiba merengek dan memeluk ayahnya sembari berucap,"Ita-chan sayang papa."
Sasuke yang melihat itu awalnya datar tapi ikutan mewek setelahnya,"Suke juga sayang Naru. Sangat sayang Naru."
Berbeda hal Itachi yang berlari memeluk papanya, Sasuke malah dengan seenak jidatnya meloncat ke hadapan Naruto.
"AAAAAHHH, PATAH PINGGANGKU",teriak Naruto histeris sementara Sasuke dan Itachi langsung terdiam.
"Hahahaha, pinggang papa patah",ucap Itachi dengan diselingi tawa sembari menepuk-nepuk tangan, seolah-olah itu sesuatu yang lucu.
"Darimana Ita-chan belajar seperti itu? Patah pinggang itu menyedihkan",jelas Sasuke mendadak tidak terima.
"Televisi",balas Itachi dengan santainya dan Sasuke melotot.
'...?! Padahal aku hanya berpura-pura',pikir Naruto memilih diam dengan kedua mata yang mendadak sipit.
"Tidak baik, Ita-chan"
"Baik, mama"
"Tidak baik, Ita-chan"
"Baik, mama"
"Tidak baik, Ita-chan"
"Baik, mama"
"TIDAK BAIK, ITA-CHAN!"
"HUUAAAAAA... BAIK, MAMA"
"TIDAK BAIK"
"BAIK"
"TIDAK BAIK"
"HAHAHAHAHA, BAIK"
"TIDAK!"
"BAIK"
Itachi yang mulai menganggap itu lucu pun mulai tertawa, menganggap Sasuke sedang mengajaknya bermain adu mulut. Sebab Itachi pikir itu seru.
Jadilah keesokan harinya sampai beberapa tahun ke depan, Itachi dan Sasuke selalu beradu mulut meributkan Naruto. Tamat!
Nggak jadi tamat deh. Author hampir lupa sama ending yang sedari awal udah author siapkan.
Sabtu, 3 April 2021
23:55
KAMU SEDANG MEMBACA
My Omega 1 [SELESAI] My Baby Big 2 [COMPLETED]
FantasyPERINGATAN KERAS! INI ADALAH CERITA FIKTIF, BAGI YANG JIJIK MINGGIR JANGAN MAMPIR ATAU KAU AKAN MENYESAL! PROLOG "Hiks, kenapa ini terjadi? Apa salahku",isak pilu bocah raven. "Apa yang terjadi?",tanya seorang pemuda pirang. "Aku diusir, hiks",balas...