Seorang bocah raven tengah menatap ketakutan keluarganya yang menatap dirinya tajam.
"Pergi kau makhluk haram, mulai hari ini kau ku hapus dari keluarga Uchiha"
"T-tapi tou-"
"Jangan pernah memanggilku dengan panggilan itu lagi dan pergilah dari keluarga Uchiha"
"Hiks tou-san, aku harus pergi kemana?"
"KAU BISA PERGI KE NERAKA",teriak Fugaku murka.
"Hiks, kaa-san. Maafkan aku",tangis bocah itu pecah ketika melihat ibunya kini ikut menatapnya bengis.
Bahkan anikinya pun enggan hanya untuk melihatnya dan dalam tangis bocah itu berjalan tertatih-tatih keluar rumahnya.
Setelah diusir dari rumahnya, bocah itu terus berjalan tanpa arah. Sampai rintik hujan yang kian lama kian deras pun tak lagi dihiraukannya, dia lapar belum makan, sebelum diusir dari rumah seminggu lalu dirinya bahkan belum sempat memakan apapun.
"Hiks, kenapa ini terjadi? Apa salahku?",isak pilu bocah raven.
"Apa yang terjadi?",tanya seorang pemuda pirang.
"Aku diusir, hiks",balas bocah raven itu dalam tangisnya.
'Diusir? Kau dari marga apa?",tanya pemuda pirang itu pelan sembari berjongkok agar dapat sejajar dengan bocah raven yang usianya baru saja berkisar lima tahun.
"Uchiha Sasuke",sebut bocah raven itu sudah agak tenang setelah melihat mata indah milik pemuda asing yang mengajaknya mengobrol.
'Dia!',kaget pemuda pirang itu dalam diam.
"Hey, bagaimana jika kakak memberimu tempat tinggal?",tawar pemuda pirang itu sembari tersenyum hangat.
"Bolehkah? aku mau tapi aku kotor",balas bocah raven itu khawatir.
"Tidak apa, kau bisa mandi di rumah kakak biar bersih",balas pemuda pirang itu ramah.
"Bukan itu maksudku",gumam pelan bocah raven itu merasa sedih dan ketakutan yang tidak dapat didengar pemuda pirang di depannya karena hujan yang sangat lebat disertai petir.
"Ayo",ucap pemuda pirang itu memegang tangan bocah raven yang dingin dan basah karena hujan.
Pemuda pirang yang saat ini tengah memegang tangan Sasuke pun melangkah pergi mengunakan payung miliknya.
"Silahkan Masuk",ucap penerima tamu dalam sebuah apartemen bertingkat megah hampir setinggi langit.
Pemuda pirang itu pun menunjukkan tanda pengenalnya dan diizinkan masuk meski dengan tatapan aneh dari orang-orang di sekitarnya, Sasuke yang menyadari tatapan tak suka orang-orang disekitarnya pun menggenggam tangan pemuda pirang dengan erat.
"Nah, masuklah",ucap pemuda pirang itu memasuki lift tapi Sasuke tak kunjung masuk.
"Bolehkah?",tanya Sasuke ketakutan.
"Tentu saja, kamar apartemen kakak ada di lantai atas jadi harus lewat sini",jelas pemuda pirang itu lembut, dengan hati-hati Sasuke pun menurut.
"Yup, kita sampai. Lewat sini",ucap pemuda itu mengisi suasana sebelum menggesekkan kartu dan pintu pun terbuka.
"Kakak pasang lampu dulu, tunggu disini sebentar",ucap pemuda itu masuk di kegelapan sebelum suasana sekitar ruangan itu bersinar terang.
Pemuda pirang itu pun menarik tangan mungil Sasuke lembut masuk ke dalam kamarnya.
"Sasuke, sini. Masuk kesini",ucap pemuda pirang itu pelan menuju kamar mandi super mewah miliknya.
'Lebih mewah dari rumah-',pikir Sasuke langsung sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Omega 1 [SELESAI] My Baby Big 2 [COMPLETED]
FantasyPERINGATAN KERAS! INI ADALAH CERITA FIKTIF, BAGI YANG JIJIK MINGGIR JANGAN MAMPIR ATAU KAU AKAN MENYESAL! PROLOG "Hiks, kenapa ini terjadi? Apa salahku",isak pilu bocah raven. "Apa yang terjadi?",tanya seorang pemuda pirang. "Aku diusir, hiks",balas...