*22* Susah Melupakan

551 44 6
                                    

"..."

Kurama berbaring membelakangi Itachi. Lagipula Kurama sangat kesal karena BUKAN HANYA satu kamar dengan Itachi, ia bahkan harus SATU RANJANG dengannya.

Kurama tidak habis pikir dimana letak kesalahannya saat ini dan sialnya dia malah tidak bisa tidur dibanding Itachi yang terdengar mendengkur halus di belakangnya.

"Hm.. mmh.. ...."

Itu adalah suara nafas pelan disertai gumaman ringan dari Itachi yang terdengar jelas sudah masuk ke alam mimpi dan meninggalkannya seorang diri di tengah malam.

Alhasil Kurama sejak tadi bolak balik ke kanan dan ke kiri karena ingin tidur tapi tak juga menemukan posisi yang membuatnya nyaman. Hal itu juga ternyata tanpa sadar membuat Itachi terbangun.

"..."

Itachi menatap Kurama dengan tatapan datar, sebenarnya itu adalah tatapan kebingungan atas hal tidak berguna yang sejak tadi Kurama lakukan hingga membuatnya terbangun.

"..?!"

Dan berakhir ketika tatapan Kurama tidak sengaja tertuju pada Itachi ketika dirinya akan berbalik posisinya lagi memunggungi Itachi.

Kurama terdiam dan berbalik dengan kaku.

"K-kau sudah bangun?",tanya Kurama pucat pasi.

"Tadi. Tapi mengapa kau bolak balik?"

"..."

Bukannya menjawab Kurama malah menatap Itachi dan seketika itu pula ia menyadari jika posisi keduanya yang saling berbaring menyamping dan saling bertatapan terlihat aneh.

"Hn?"

Itachi pun mengernyit karena tidak mendapatkan tanggapan apapun.

"Kau berkeringat", komentar Itachi tak lama setelahnya.

"Mungkin karena dingin"

"Hn?"

Jawaban Kurama membuat Itachi semakin mengernyit.

"Aku ingin bertanya.. apa kehadiranku yang membuatmu jadi tidak nyaman?"

"Bukan, bukan. Aku.. hanya sulit tidur dan tidak bisa menemukan posisi tidur yang nyaman"

"..."

"Beneran! Nggak bohong!",bantah Kurama seketika panik.

Sementara itu terlihat Itachi yang mengulurkan tangannya hingga menyentuh tengkuk leher belakang Kurama lalu menariknya hingga Kurama berakhir berada dalam dekapan Itachi.

"Apa begini sudah nyaman?"

'Eh?!',batin Kurama shock, ia sudah keringat dingin.

"..."

"Apa posisinya sudah pas?",tanya Itachi lagi.

"..."

Karena tidak menuai jawaban lagi, Itachi pun melirik ke arah tatapan mata Kurama yang tertuju padanya.

"Kenapa?",tanya Itachi bingung.

"Tidak, hanya, kenapa posisinya harus seperti ini?"

"...katamu kau tidak nyaman, saat mamaku tidak nyaman saat tertidur, papa pasti akan melakukan hal ini"

"...?!"

Jawaban Itachi sukses membuat Kurama tak dapat berpikir karena saking tidak terkiranya jawaban yang Itachi berikan.

"A-apa?",tanya Kurama terbata-bata.

"Huh? Kenapa? Bukankah posisi ini akan membuatmu lebih nyaman saat tertidur"

"Hah?!",komentar Kurama shock tanpa sadar.

"Apa posisi ini sama sekali tidak nyaman?",tanya Itachi yang tiba-tiba terlihat sedih di pandangan Kurama.

"Tidak.."

"Tapi degup jantungku berdetak kencang", komentar Itachi dengan polosnya.

"?!"

Kurama langsung blush dan mendorong tubuh Itachi menjauh, Itachi malah memeluk Kurama dengan sebelah tangannya yang saat ini berada di bawah leher Kurama.

"..."

'Aku tidak bisa menjauh',batin Kurama panik.

Itachi masih menatap Kurama dengan tatapan heran, sebaliknya Kurama semakin gundah ditatap sedemikian rupa dalam waktu lama.

"Apa masih tidak bisa tidur?",tanya Itachi penasaran, nyatanya ketika ditatap, Kurama malah balik menatap matanya dengan waktu yang tidak sebentar.

'Ra-rasanya kami bisa berciuman kapan pun seperti tadi sore',batin Kurama panik seperti anak ayam.

Itachi yang semakin lama semakin tidak mengerti ditambah tidak mendapatkan kepastian dari Kurama, membuat dirinya merasa terjebak di dalam dua buah balok es raksasa. Dingin dan sesak rasanya.





















Sabtu, 26 Juni 2021
5:32

My Omega 1 [SELESAI]                               My Baby Big 2 [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang