"Uh? Ada apa ini?",tanya Naruto bingung.
"Kyuu ingin bertemu papa",ucap Itachi segera menoleh ke samping.
Naruto pun segera melirik dan mendapatkan Kurama yang menggeleng keras.
"Putraku, jangan pemalu, jadilah pemberani!",ucap Naruto lantas berbisik setelah mendekatkan bibirnya di samping wajah Itachi.
"Paa?",panggil Itachi memelas.
Naruto pun hanya terkekeh,"haha!" kemudian tersenyum ringan pada Kurama dan penuh arti pada Itachi kemudian melenggang pergi begitu saja.
"..."
Setelah Naruto pergi dan langsung menutup pintu, Kurama segera angkat bicara,"aku tidak ingin bertemu papamu" setelah mereka hanya berdua.
'Aku tahu',balas Itachi tersenyum kecut dalam hati. Ini jujur pertama kalinya buat dia.
"Gomennasai!",ucap Itachi segera membungkuk penuh rasa bersalah.
"...? Kau tidak melakukan kesalahan, apa yang perlu dimaafkan?",respon Kurama heran.
'Tidak masalah? Tapi yang ingin kulakukan itu..',pikir Itachi malah kebingungan dengan respon Kurama.
"Setidaknya sekarang kita impas, aku juga pernah menyentuhmu, kau ingat?",balas Kurama tersenyum kaku.
"..."
"Kalau begitu, mengapa kau datang kesini?",tanya Itachi segera mengalihkan pembicaraan.
"Aku ingin datang kesini, kau ingat? Sebenarnya aku ingin bertemu mamamu dan bayinya",ucap Kurama tersenyum gelisah kemudian, ternyata percuma sejak awal ia membuat alasan.
"Mama masih belum lahiran, mungkin masih beberapa bulan",balas Itachi berkomentar dengan tenang.
"Aku tahu",balas Kurama pelan kemudian mengangguk.
"..."
"Lalu?",tanya Itachi heran kemudian dengan diamnya Kurama.
"Bisakah aku meminta bantuan yang belum terselesaikan?",tanya Kurama dengan gelisah dan melirik ke arah Itachi takut.
"Urusan apa?",tanya Itachi merespon bingung.
Beberapa saat kemudian, Itachi mendapati dirinya berbaring di atas ranjang dengan Kurama yang bermain-main dengan miliknya.
'Ini tidak keras atau memang tidak bisa keras?', pikir Kurama bingung dengan ambigu.
"..."
Itachi hanya menatap datar dengan rasa bosan sembari menatap ke langit-langit kamarnya.
Kurama pun semakin mengecepatkan iramanya tapi tidak ada respon pada Itachi yang malah ia dapati hampir ketiduran.
"Itachi, mengapa tidak ada reaksi?",tanya Kurama putus asa.
"Hm~",gumam Itachi hampir ketiduran.
"Kau bisa mencoba menghisapnya jika kau mau",ucap Itachi merespon dengan datar.
Sesungguhnya Itachi sama sekali tidak tahu dan tidak ingin mengerti mengapa dirinya harus melakukan ini dan membiarkan Kurama melakukannya hanya karena rasa penasaran.
Kurama pun menghela nafas menatap milik Itachi polos. Ia kemudian mengendusnya karena bingung sementara Itachi sudah jatuh tertidur karena saking bosannya.
"..."
Kurama pun mulai membuka mulut dengan saliva yang saling berpecah di dalam mulutnya kemudian mulai melahap apa yang ada di depannya dengan mulutnya sendiri.
Dalam tidurnya, Itachi seketika mengernyit ketika merasakan sesuatu yang hangat pada tubuhnya tapi kembali tertidur dengan tenang karena dengan cepat terbiasa dan tidak terlalu peduli juga.
Kurama semakin bingung karena masih tidak ada reaksi.
'Hm.. tidak ada apapun. Apa ini memang tidak bisa mengeras?',pikir Kurama ambigu kemudian tanpa sadar membuang nafas pada sesuatu yang ia sedang pegang.
Itachi pun seketika terbelalak lalu langsung menjauhkan wajah Kurama dari miliknya.
"Sudah cukup, kan?",tanya Itachi shock kemudian.
"Huh? T-tapi...",balas Kurama terlihat tidak puas.
"..."
"Sudahlah, sekarang sudah sore. Ayo segera bersiap-siap mandi!",ajak Itachi dengan panik kemudian sembari memberi saran.
"...?"
Kurama pun mendadak menjadi lesu, padahal baru saja ia mengira akan terjadi perubahan.
"Apa mulutku ini sama sekali tidak memberikan reaksi apapun padamu?",tanya Kurama heran sembari menunjuk ke dalam mulutnya sendiri yang sudah terbuka.
Itachi dengan cepat mengangguk,"tentu saja! Bagaimana pun juga aku masih anak-anak" jelas Itachi kaku kemudian.
'Hn?! Berarti kalau sudah lebih dewasa.. bisa?',pikir Kurama terkejut dalam hati kemudian mengangguk setuju.
Itachi langsung merasa lega dan segera mengajak Kurama pergi keluar.
Kamis, 15 Juli 2021
20:57
KAMU SEDANG MEMBACA
My Omega 1 [SELESAI] My Baby Big 2 [COMPLETED]
FantasiaPERINGATAN KERAS! INI ADALAH CERITA FIKTIF, BAGI YANG JIJIK MINGGIR JANGAN MAMPIR ATAU KAU AKAN MENYESAL! PROLOG "Hiks, kenapa ini terjadi? Apa salahku",isak pilu bocah raven. "Apa yang terjadi?",tanya seorang pemuda pirang. "Aku diusir, hiks",balas...