"Siapa yang menyentuh siapa?",tanya Sasuke lagi dengan pertanyaan yang berbeda.
'O-orang ini mendengar semuanya',pikir Kurama panik untuk menjelaskan.
"A-aku... Itu..."
"Apa kau nyaman berada disini?",tanya Sasuke tanpa mempedulikan jawaban yang akan Kurama berikan untuknya.
"Ita-chan sudah tumbuh dewasa dengan pola pikir yang mirip seperti papanya. Apa dia melakukan sesuatu yang menggangumu?",tanya Sasuke memasang ekspresi serius.
Dia menjadi serius, tidak seperti kesan pertama Kurama terhadapnya.
"Tidak",balas Kurama mendadak takut.
"Haha... Jangan terlalu menganggapnya serius!",ucap Sasuke setelah tertawa seolah berusaha mencairkan suasana tapi ekspresi wajah Sasuke kembali seperti sebelumnya.
"..."
'Huhuhu! Seram, sepertinya dia marah',pikir Kurama frustasi.
"Aku bukan orang tua yang baik. Apa dia menyakitimu?",tanya Sasuke memasang wajah seakan-akan dirinya perlu dikasihani.
"Tidak. Anakmu memiliki pemikiran yang cerdas, rasanya seperti memiliki kakak",balas Kurama berusaha tersenyum senatural mungkin.
"Jadi apa yang dia katakan padamu tadi?"
"Ya.. seperti menanyakanku, apakah aku mau menjadi pasangannya atau tidak"
"...",Sasuke menatap Kurama dalam hening.
"Benar, anak-anak seperti kalian seharusnya tumbuh sewajarnya saja",balas Sasuke menyetujui seolah-olah dirinya adalah orang tua.
Bukan orang tua dalam artian keluarga, tapi orang tua dalam artian orang yang umurnya jauh lebih tua seperti orang-orang lanjut usia.
"Apa kau membenci Ita-chan?"
"Tidak",balas Kurama cepat tapi dalam keadaan gelisah.
'Suasananya jadi aneh',pikir Kurama berpikir canggung kemudian melirik ke bawah.
"...?!",lalu melebarkan matanya terkejut.
"Ini baru beberapa minggu, jadi belum sebesar yang terlihat",balas Sasuke mulai menjelaskan.
"Mama?",panggil Kurama tanpa sadar. Ia baru menyadari panggilan 'mama' yang Sasuke minta darinya, tidak mengira jika itu artinya Sasuke benar-benar adalah seorang ibu yang bisa mengandung.
"Apa aneh?",tanya Sasuke penasaran.
"Tidak",balas Kurama. Kali ini ia benar-benar menjawab tanpa keraguan, tanpa paksaan.
Tatapan Kurama fokus tertuju pada perut Sasuke, lalu matanya teralihkan ke bawah.
'Mata yang sangat indah dan begitu jernih, rasanya seperti terseret ke dalam pusaran hitam yang menakjubkan',pikir Kurama takjub.
"B-bolehkah aku mendekat?",tanya Kurama canggung.
"Kau pasti penasaran dengan ini, mendekatlah.."
Kurama meneguk ludah kasar, kemudian berjalan mendekat ke arah Sasuke. Tangannya sontak terulur untuk menyentuh perut itu.
"Anak kedua? Adik bayi?", komentar Kurama, hanya menyentuh perut Sasuke dan perlahan mendekatkan telinganya penasaran.
"...? Kau ingin adik?",tanya Sasuke heran melihat reaksi Kurama yang seharusnya wajar untuk seukuran anak-anak, tapi melakukan hal itu pada pria, nampaknya tindakan Kurama membuatnya mendapatkan nilai tambahan di mata Sasuke.
'Dia anak yang unik. Ya.. meski aku harus cuti sekolah untuk ini',pikir Sasuke terharu.
"Siapa namanya?",tanya Kurama penasaran dengan suara pelan.
"Entahlah, menurutmu siapa?",tanya Sasuke iseng.
"Ba-bagaimana dengan Naruko, nama yang mirip dengan papanya?"
'Oh? Pemberian nama yang bagus',pikir Sasuke memuji dalam hati.
"Jika perempuan, Naruko. Kalau pria, kami akan memikirkan namanya"
Mendengar itu, Kurama senang bukan main.
"Bolehkah aku sering-sering berkunjung, mama?",tanya Kurama cepat, ia sudah kembali ke sifatnya yang ceria sepenuhnya.
"Kau yakin? Kau akan bertemu Ita-chan setiap hari jika begitu",balas Sasuke iseng sembari tersenyum penuh arti.
Saat itulah Kurama jantungnya akan meledak,"y-ya."
"Eh? Jadi-"
"Aish! Sasu-chan, bukankah kau harusnya istirahat di kamar sekarang?",tanya Naruto mengeluarkan hawa tak sedap sembari melirik Sasuke yang saat ini tengah dipeluknya dari belakang.
"Sasu-chan? Siapa Sasu-chan? Aku Sasuke",bantah Sasuke kesal menatap suaminya garang.
'Sasu-chan terdengar aneh dan tidak bagus',pikir Sasuke tidak suka, walaupun itu sebenarnya hanya alasan yang dibuat Naruto agar dapat membawa istrinya istrinya, seperti saat ini.
Kurama pun melambaikan tangannya dan sedikit terkekeh pada Sasuke yang ditarik pergi dengan aneh.
Bahkan Kurama tak henti-hentinya tersenyum bahkan ketika dirinya kembali ke kediaman Senju keesokan harinya.
Senin, 28 Juni 2021
20:58
KAMU SEDANG MEMBACA
My Omega 1 [SELESAI] My Baby Big 2 [COMPLETED]
FantasyPERINGATAN KERAS! INI ADALAH CERITA FIKTIF, BAGI YANG JIJIK MINGGIR JANGAN MAMPIR ATAU KAU AKAN MENYESAL! PROLOG "Hiks, kenapa ini terjadi? Apa salahku",isak pilu bocah raven. "Apa yang terjadi?",tanya seorang pemuda pirang. "Aku diusir, hiks",balas...