'Istriku tidak boleh berkecil hati',pikir Naruto sembari bersender di balik dinding pintu yang terbuka.
"Mama, mama",panggil Itachi sembari memasuki kamar.
"..? Ita-chan"
Sasuke sedikit terkejut ketika Itachi tiba-tiba datang dan langsung memeluknya.
"Mama, mama sudah cukup istirahat, kan?"
'Huh? Sejak kapan Ita-chan menjadi seceria ini?',pikir Sasuke terheran-heran.
"Iya..",balas Sasuke ragu.
"Kalau begitu berikan aku adik, mama",ucap Itachi tiba-tiba mengubah gaya bicaranya.
"H-hah?"
"Adik?"
"Ya, aku mau adik! Mama pasti akan memberikannya, kan?"
Sasuke yang mendengar itu hanya bisa menganga,"...adik tidak bisa dibuat segampang itu Ita-chan."
"Tidak? Lalu yang mama sama papa lakukan tempo hari apa? Apa itu belum membuahkan hasil? Kalau begitu lakukan lebih banyak, mama",ucap Itachi tiba nyerocos.
'Bi-bisanya itu akan ampuh saat aku heat tapi...',pikir Sasuke mendadak gelisah.
"Mengapa mama?",tanya Itachi heran.
"Ji..ka papamu tidak mau?",balas Sasuke pelan.
'H-huh? Tidak mau apa? Apa aku salah dengar tadi?',pikir Naruto sedikit melirik dari balik pintu.
"Omong kosong, mama! Papa sangat mencintai mama, mana mungkin papa tidak mau"
'Bagus putraku!',pikir Naruto langsung mengembanhkan dadanya bangga.
"...",sebaliknya Sasuke malah tersenyum kecut menanggapi itu.
"Kalau mama tidak mau, aku yang akan mengatakannya pada papa"
"J-jangan!"
"Jangan? Apanya yang jangan?",tanya Naruto langsung muncul dari balik tembok.
"Naruto..?",gumam Sasuke gelisah melihat kehadiran Naruto yang terlalu tiba-tiba dan dirinya belum siap.
Disisi lain Itachi langsung berbalik dan berjalan mendekati Naruto kemudian berkata,"papa pasti juga menginginkan adik untukku, kan?"
Sasuke hanya meneguk ludahnya sendiri mendengar perkataan Itachi sementara dirinya mendadak menjadi tidak begitu percaya diri.
'Apa yang terjadi di mimpi sangat berbeda di dunia nyata, aku tidak yakin jika dia mau.. benar-benar mempunyai anak dariku',pikir Sasuke yang mendadak merasa sadar diri.
"...",Naruto kemudian melirik Sasuke yang entah mengapa terlihat enggan menatap ke arahnya.
'Apa yang sebenarnya dia takuti? Apa yang ibu dan anak itu telah lakukan pada istriku?',pikir Naruto terdiam tak percaya karena melihat reaksi Sasuke yang bertolak belakang.
Naruto pun mulai berjalan melewati Itachi dengan hanya tersenyum dan mengangguk, Itachi pun merespon dan mau menunggu dengan baik kemudian keluar tanpa suara. Sebaliknya, setelah Naruto berhasil menghampiri Sasuke, ia pun merendahkan dirinya agar bisa melihat raut wajah sang istri saat menunduk ke bawah.
"Apa ada yang tidak ku ketahui hn?",tanya Naruto sembari mengusap pelan wajah Sasuke.
"Tidak", balas Sasuke langsung melirik ke arah lain dengan pandangan lesu.
"..."
"Apa ini permasalahan anak kita yang menginginkan seorang adik?",tanya Naruto pelan dan berusaha selembut mungkin.
"Itu..."
"Lalu kemana perginya sosok dirimu sebelum hamil?"
"Huh? Sebelum hamil?"
"Benar... sosok yang penuh kepercayadirian itu kemana?"
"..."
"Aku masih ingat seberapa lucunya dirimu, saat-saat yang paling mendebarkan itu, bisakah istriku mengingat kembali saat-saat itu?"
Mendengar itu, entah mengapa membuat Sasuke merasa tidak lagi memiliki keraguan untuk menatap mata Naruto.
"Aku bisa melakukan itu?",tanya Sasuke menggumam.
"Tentu! Kau istriku! Siapa yang berani menahanmu?"
'Apa yang..?',pikir Sasuke kebingungan.
"Ah ahh... Sepertinya istriku sama sekali belum mengetahui siapa suaminya",gumam Naruto secara sengaja meninggikan suaranya sembari tiba-tiba berdiri dan berpura-pura kecewa.
Minggu, 6 Juni 2021
7:03
KAMU SEDANG MEMBACA
My Omega 1 [SELESAI] My Baby Big 2 [COMPLETED]
FantasyPERINGATAN KERAS! INI ADALAH CERITA FIKTIF, BAGI YANG JIJIK MINGGIR JANGAN MAMPIR ATAU KAU AKAN MENYESAL! PROLOG "Hiks, kenapa ini terjadi? Apa salahku",isak pilu bocah raven. "Apa yang terjadi?",tanya seorang pemuda pirang. "Aku diusir, hiks",balas...