There comes a time when you have to choose between turning the page and closing the book. Jika ada kalimat seperti itu, Bayu lantas tersadar sudah banyak fase yang telah ia lewati. Sepuluh tahun mencintai dan menyayangi Sandra, namun tidak bisa membuat wanita itu menjadi miliknya secara utuh. Apakah selama ini perjuangan Bayu tidak sebanding atas risiko yang dia harus terima untuk mendapatkan hati Sandra. Bayang-bayang Sandra masih mengisi penuh pikiran Bayu sampai saat ini. Helaan napasnya terdengar lelah. Tidak ada yang bisa mengerti posisi Bayu, ataupun rasa menjadi dirinya.
Bayu menerawang jauh, sekaligus meyakini dirinya sekarang tampak begitu menyedihkan. Ia bahkan tidak sanggup membayangkan, apakah dia bisa untuk tetap bertahan hidup—melanjutkan di tempat yang baru saja ia pijak. Jika kepergian Sandra dari sisi Bayu seakan membawa separuh jiwanya.
Getaran tanda sebuah pesan singkat dari Kanu baru saja masuk. Lagi-lagi penolakan dan pembatalan yang Bayu terima. Kali ini, ia mengabaikan begitu saja pesan tersebut tanpa berniat membalas. Sejak dulu Kanu tak pernah berubah. Masih saja sering kali begitu mudah membatalkan janji tanpa alasan jelas pada batas waktu telah ditentukan. Tanpa sadar, Bayu mendengkus pelan lantaran kekesalannya tidak sebanding dengan Kanu yang pernah dia khianati. Belum lagi, Kanu masih berbaik hati memberikan Bayu kesempatan kembali menjadi sahabatnya. Setelah menerima semua tanpa membalas kesalahan Bayu merebut Sandra dari Kanu dulu. Namun di dalam hati kecil Bayu, ia juga tidak terlalu menyesali telah mengecewakan Kanu.
Teringat bahkan ketika Sandra lebih memilih nya dibanding Kanu—kekasihnya pada saat itu. Bayu menghela napas panjang, menyadari pahitnya balasan yang harus ia terima. Tak tahu bagaimana menjelaskan perasaan Bayu yang masih utuh untuk Sandra sampai saat ini begitu menyesakkan.
Mencoba meredakan kekesalan atas kebodohan, Bayu kembali menenggak minuman yang sejak tadi telah dipesan. Meski alkohol tidak menyelesaikan masalah, setidaknya Bayu dapat melupakan sejenak. Menyetujui dan memang benar bahwa alcohol is not the answer, it just makes you forget the question. Walaupun di usia Bayu yang sekarang, mabuk bukanlah hal yang bijak.
Pandangan Bayu menelusuri sekitar. Beruntung suasana bar di rooftop hotel tempatnya menginap malam ini tidak terlalu padat. Membuatnya cukup nyaman untuk tetap tinggal sendiri tanpa berpindah ataupun lantas meninggalkan bar ini untuk kembali ke kamarnya.
Satu jam berlalu, masih tidak ada yang menarik. Bayu kembali memandangi gelas sloki yang masih terisi penuh cairan bening kekuningan. Keadaannya masih baik meski telah meneguk ketiga kali minuman itu.
Tak lama kemudian, terdengar obrolan ringan dua orang wanita di belakang Bayu mengalahkan alunan musik yang tengah diputar. Benar saja, kedua wanita tersebut kemudian mengisi bar stools kosong di sampingnya.
"Saya mau satu Margarita dengan es batu, sama satu Mojito mint-nya. Terima kasih."
Bersamaan dengan layar handphone Bayu kembali menyala menampilkan pop up pesan dari Kanu.
Masih di sana? Perlu partner gak? Kalau mau biar gue contact Aldi.
Kanu seperti sangat paham dengan kondisi dirinya setelah kehilangan Sandra. Bisa saja, Bayu lantas mengiyakan tawaran tersebut. Namun, Bayu memilih tetap diam, semakin tak berminat untuk membalas. Jika Bayu ingin, dia bisa mencari sendiri partner untuk sekedar menemaninya malam ini.
Efek hangover itu parah. Jangan sampai mabuk gak ada yang nolongin lo. Sorry ya bro, hari ini urgent.
Alasan klasik. Seakan Kanu sebagai satu-satunya manusia yang tengah mendapati masalah penting.
Bayu langsung mengalihkan sejenak pandangannya. Tak sengaja bertatapan dengan wanita yang belum lama memesan minuman tadi. Seakan tidak menarik hati, Bayu kembali memalingkan pandangannya begitu saja. Tidak membutuhkan waktu lama, ia bahkan mudah menebak bahwa mereka lebih muda beberapa tahun dibawahnya. Tidak ambil pusing peringatan dari Kanu, Bayu kembali meneguk minumannya yang sudah semakin berkurang. Kepalanya mulai terasa pusing, alih-alih menyudahi ia semakin bersemangat menandaskan sisa yang masih tertinggal di botolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling for You
RomancePeringatan! Cerita ini mengandung unsur dewasa, Pembaca diharap bijak. "Makanya jangan kebanyakan ngobrol! Apalagi sampai nginap. Sarapan bareng juga nggak boleh. Semua bukan tanpa alasan, nanti takutnya jadi sayang." Kenyataannya, Kanaya mengabai...