Satu tahun kemudian.
_________________________"Surprise!"
Kedatangan Bayu yang baru saja membuka pintu private room sebuah restoran langsung disambut meriah dengan bunyi pop dari confetti dan suara pekikan ramai bersorak. Ia tidak bisa berkata-kata selain tertawa, memandangi satu per satu wajah team work-nya. Meski tidak lengkap, tujuh orang di hadapan berhasil membuatnya senang.
"Happy birthday, Boss! Wish you all the best!" Beberapa orang berseru kompak.
"Bro, sukses terus untuk karirnya. Tapi suksesnya harus sama kita-kita," kata Hanan, Manager Finance, yang selama satu tahun ini cukup dekat dengannya.
"Thanks, Bro!" Bayu terkekeh sambil sesekali membersihkan rambutnya dari serpihan sisa confetti. Namun seolah tidak berpengaruh untuk menghilangkan raut bahagianya di wajah.
"Harap dimaklumi kalau birthday party ini nggak sesuai sama selera Bos, ya," lanjut Hanan seraya melirik wanita di sebelahnya.
"Gue nggak menyangka kebagian juga surprise party," ungkap Bayu jujur. "Idenya siapa, nih?" Sedikit mencecar karena penasaran. Meski ia akan mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya karena telah meluangkan waktu untuk memeriahkan.
"Di, Diandra, Pak Bayu senang, nih," seru Hanan lebih antusias. "Diandra yang ngajakin kita-kita ke sini," sambungnya seraya menyuruh Diandra mendekat— menjadikan wanita itu berdiri di samping Bayu saat ini.
Bayu mengulas senyum simpul menutupi keterkejutannya. Lalu mengamati Diandra yang masih mengulum senyum—tampak salah tingkah—Diandra bahkan masih belum bisa membalas tatapan Bayu. "Ini kamu yang urus semuanya?"
Diandra mengangguk tipis sambil tersenyum. "Semoga Pak Bayu suka, ya," harapnya begitu anggun.
Tidak ada jawaban, Bayu hanya mengangguk-angguk.
"Di, birthday wishes untuk Pak Bayu mana, nih? Harus tulus dari hati, ya," celetuk Hanan mengacaukan keduanya yang tengah bertatapan.
Diandra yang masih tersipu semakin salah tingkah, memutus kontak pandangannya dari Bayu. "Selamat ulang tahun, Pak Bayu. Semoga sehat selalu. Apa, ya, ... I also wish you a long life and may your life be filled with love." Dihelanya napas untuk mengurangi kegugupan. "Saya bingung mau ngucapin apa lagi, berhubung Bapak udah punya semua."
Hanan terbahak seketika tanpa sadar bertepuk tangan penuh semangat.
"Thanks, ya, Di," balas Bayu di antara tertawanya yang renyah. "Terima kasih untuk semua ini." Ia memusatkan seluruh pandangan kepada Diandra. Tidak mengelak jika Bayu adalah salah satu dari banyak pria, yang cukup terpikat dengan penampilannya.
"I'm telling that you don't need to worry at all. Bos kelihatan senang banget malam ini." Hanan kembali berujar kepada Diandra yang merupakan anggota staff-nya. Kemudian mengamati Bayu dan Diandra bergantian penuh arti. Beberapa bulan terakhir, telah menjadi rahasia umum, dirinya begitu berharap dan mendukung jika mereka bisa bersama.
"Saya senang-senang aja, kalau Pak Bayu suka," balas Diandra penuh kelegaan. Namun belum berani untuk kembali membalas tatapan Bayu yang tengah memandanginya.
"Ini Team Legal nggak ada suaranya, nih? Si Wisnu cuti anak-anaknya jadi clueless, ya?" tanya Hanan kepada Kanaya dan Karenina hanya mereka yang mewakili hadir. Keduanya masih diam bersebelahan sejak tadi.
"Suara rakyat macam kita memang masih dibutuhin, Pak?" canda Karen yang diam-diam tertarik memandang drama di hadapannya.
Namun Hanan tidak memedulikan. "Kalian nggak mau kasih ucapan ke Bos?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling for You
RomantikPeringatan! Cerita ini mengandung unsur dewasa, Pembaca diharap bijak. "Makanya jangan kebanyakan ngobrol! Apalagi sampai nginap. Sarapan bareng juga nggak boleh. Semua bukan tanpa alasan, nanti takutnya jadi sayang." Kenyataannya, Kanaya mengabai...