20. BROWNIES

10.6K 625 1
                                    

Bab 20 : Brownies

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 20 : Brownies

"Lho? Lo ngapain ke sini?!"

"Lah, Bang, lo kok ada di sini?!" Orang yang datang ke apartemen Kenzo adalah Shella, adik Dicky.

"Gue lagi bertamu di rumah pengantin baru," jawab Dicky dengan senyuman mengembang di bibirnya. Ia pun mempersilakan Shella masuk ke apartemen Kenzo seolah-olah apartemen ini adalah tempat tinggalnya.

Shella masuk ke apartemen Kenzo dan terlihat Kenzo duduk di atas kursi roda. Ia menatap keliling ruang tamu apartemen Kenzo, tapi tidak terlihat sosok Keyla.

"Es Batu, istri lo ada dimana? Kok gak kelihatan orangnya?" tanya Shella menghampiri Kenzo dan kedua matanya menatap Kenzo.

"Ada di kamar lagi tidur," jawab Kenzo dan Shella memanggut-manggutkan kepalanya.

Kenzo melirik paperbag yang ditenteng Shella. "Lo bawa apa?"

"Makanan favorit Key," jawab Shella dengan bibirnya mengembangkan senyuman kemudian berjalan meninggalkan Kenzo dan menuju ke kamar untuk membangunkan Keyla.

Dicky menutup kembali pintu apartemen dan menghampiri Kenzo. "Duduk gih."

Kenzo menganggukkan kepalanya. Mereka berdua kembali duduk di sofa.

***

Shella membuka pintu kamar sedikit untuk mengintip, terlihat Keyla sedang tertidur pulas di atas kasur. Ia pun membuka pintu kamar lebih lebar untuk masuk ke kamar. Ia berjalan pelan mendekati Keyla. Shella meletakkan paperbag yang berisi cemilan favorit Keyla di atas lantai. Ia berjongkok dan menatap Keyla. tangannya menggoyangkan bahu Keyla dengan pelan agar Keyla terbangun.

"Key, bangun."

"Key!"

"Ck siapa sih?!" Keyla menggeliat tidak nyaman. Ia mengernyitkan dahinya dan kedua matanya masih setia tidak dibuka.

"Bagun, Key. Gue udah datang nih."

"Eungh lima menit."

Shella mendekati bibirnya ke telinga Keyla kemudian berbisik, "Ada brownies."

Bisikan dari Shella berhasil membuat kedua mata Keyla terbuka sempurna dan duduk di atas kasur dengan badan tegak. Ia menatap Shella dengan tatapan berbinar. Tapi, kedua mata Keyla sedikit lesu karena baru bangun tidur.

"Serius?!" Keyla ingin memastikan apakah Shella benar-benar membawakan cemilan kesukaannya. Dan Shella menjawabnya dengan anggukan kepala. Tangan kanan Shella mengangkat paperbag dengan logo Brownies Homemade.

Bibir Keyla tersenyum hingga menampilkan deretan gigi yang rapi dan bersih. "Gue mau."

Tangan kiri Shella terulur, dan Keyla menerima uluran tangan Shella. Shella membawanya keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu. Tidak lupa Keyla menutup kembali pintu kamar.

Dijodohkan dengan CEO Cacat - TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang