11. PENGAKUAN KENZO

21.2K 1.1K 13
                                    

Bab 11 : Pengakuan Kenzo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 11 : Pengakuan Kenzo

"Oh, ayolah! Aku di sini pemimpinnya, dan aku bebas ingin melakukan apa saja! Kok kamu yang ngatur waktunya buat aku?!"

"Gue istri lo! Dan kalau gak mau diatur, yaudah. Gue pamit pulang kalau udah gak ada apa-apa lagi. tapi, pas lo pulang, ingat! Lo ada utang sama gue, jelasin kenapa lo bohong!" Keyla bangkit berdiri dan langkah kakinya berjalan menuju ke pintu ruangan Kenzo.

Namun, langkah kakinya Keyla terhenti ketika Kenzo menahan tangannya.

"Jangan," ucap Kenzo mendongak kepalanya dan menatap Keyla dengan ekspresi memelas. "Temenin aku disini."

"'Kan gak mau diatur sama istri sendiri. Yaudah gue pulan aja." Keyla menoleh kepalanya dan ia menundukkan kepalanya, menatap Kenzo dengan datar namun santai.

"Ihhhh mauuuuu!!!!"

Keyla bergidik ngeri melihat Kenzo merengek seperti anak kecil meminta mainan. Apa kondisi Kenzo akan semakin memburuk? Tapi, Keyla teringat dengan ucapan Elvina.

Akan semakin parah jika dibawa ke rumah sakit jiwa.

Keyla langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat untuk menghapus pikiran aneh-aneh yang ada di otaknya. Keyla pun duduk kembali di atas sofa dan tangannya terulur untuk mengambil paperbag di atas meja. Ia mengeluarkan tiga bekal.

Bibir Kenzo mengembangkan senyuman senang melihat bekal yang dikeluarkan Keyla, namun senyumnya meluntur ketika melihat ada bekal lebih. Untuk siapa?

"Jangan diam doang dong," ucap Kenzo memanyunkan bibirnya.

"Udah biasa," jawab Keyla singkat. Ia memang seperti ini jika berada di luar rumah. Jika sudah berada di apartemen, otomatis sifat tidak dinginnya akan muncul.

Keyla bangkit berdiri dengan kedua tangannya memegang satu bekal. Lengannya kembali ditahan saat Keyla ingin berjalan keluar.

"Jangan makan di luar!"

"Ck diam!"

"Emang kamu mau ngapain?"

"Kasih bekal ini ke Rey lah!"

"Kamu duduk aja. Aku panggil dia ke sini," ucap Kenzo dan Keyla pun menuruti ucapannya. Keyla kembali duduk, dengan kepalanya berpikir bagaimana cara Kenzo memanggil Rey jika alat penghubung komunikasi dengan sekretaris berada di meja kerjanya.

Apa Kenzo akan memindahkan dirinya ke kursi roda dan keluar memanggil Rey? Atau kembali ke meja kerja dengan kursi rodanya untuk menghubungi Rey?

Tapi, akhirnya perkiraan Keyla tidak ada yang benar. Kenzo malah berteriak di tempat, membuat Keyla meringis dan badannya sedikit mundur. Kedua tangannya reflek menutup kedua telinganya.

Apa sifat Kenzo yang asli seperti ini?

Padahal ini di perusahaan, dan seorang CEO berteriak di perusahaannya sendiri.

Dijodohkan dengan CEO Cacat - TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang