Bab 4 : Pertemuan yang Indah
Mobil Kenzo berhenti di depan rumah Keyla. Malam ini terasa berbeda, lampu-lampu jalan memancarkan cahaya lembut yang menghiasi jalanan sepi. "Terima kasih banyak, Kenzo. Malam ini sangat berarti bagi saya," ujarnya tulus, matanya sangat bersinar penuh rasa syukur.
Kenzo mengernyit, sedikit menggoda. "Masih pakai saya, hmm? Padahal kita sudah pacaran, loh," ucapnya sambil mengangkat alis, senyumnya nakal membuat Keyla memelotot. "Jangan to the point!" protesnya, nada suasanya bercampur antara kesal dan geli. Kenzo tertawa, suasana mengalun hangat di udara malam yang tenang, menciptakan suasana yang penuh keceriaan.
Setelah Keyla turun dari mobil, Kenzo menurunkan kaca mobilnya. Rey, yang duduk di kursi supir, mencuri pandang sambil menyunggingkan senyum. Kenzo, dengan matanya yang penuh kebahagiaan, meminta Keyla mendekat. "Ayo sini," pintanya. Keyla menurut, mendekat dengan jantung berdebar. Tanpa aba-aba, Kenzo mengecup bibirnya. Awalnya hanya kecupan lembut, namun seiring berjalannya waktu, itu berubah menjadi lumatan yang penuh gairah.
Keyla terkejut, matanya melotot lebar, jantungnya berdetak kencang, seolah waktu berhenti, dan dunia di sekitar mereka lenyap sejenak. Momen itu terlukis indah di dalam ingatannya.
Di dalam rumah, Agnes berniat memastikan apakah putrinya, Keyla, sudah pulang. Ia berdiri dekat jendela, matanya menelusuri area di luar dengan penuh harap. Tiba-tiba, ia tertegun dan melotot, melihat momen intim antara Keyla dan Kenzo yang sedang berbagi ciuman. Bibirnya mengeluarkan pekikan kecil.
Deon, yang berada di belakangnya, sibuk mencari kontak Keyla di ponselnya. Namun, mendengar pekikan terkejut dari Agnes, ia langsung menoleh dengan wajah bingung.
Agnes, dengan kedua tangan menutupi mulutnya, berhadapan dengan suaminya, dengan wajah yang merona. "Keyla ciuman sama Kenzo!" bisiknya dengan nada pelan, tetapi penuh rasa terkejut.
"Apa? Ciuman? Di mana?" Deon tidak mengerti, segera mendekati jendela untuk melihat apa yang terjadi. Namun, saat matanya menelusuri area di luar dengan Agnes di sebelahnya, yang terlihat hanyalah kegelapan malam yang sunyi. Kenzo dan Keyla, yang seharusnya masih berada di luar, telah menghilang begitu saja.
"Di mana? Kenapa tidak ada?" tanya Deon, mengerutkan dahi, melirik Agnes yang juga tampak bingung. Jelas-jelas ia mendengar reaksi heboh dari istrinya, tetapi saat ia mencari, semua yang ada hanyalah malam yang sepi.
Agnes menggeleng cepat, tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia saksikan. Tidak mungkin dirinya salah lihat. "Tadi aku lihat, mereka...."
Deon, yang awalnya skeptis, merasakan kehebohan di wajah istrinya. Meskipun ia ingin melihat sendiri, reaksi Agnes yang begitu jelas membuatnya penasaran. Dengan penuh perhatian, ia menelusuri pemandangan luar lewat jendela, diikuti Agnes yang berdiri di sampingnya.
Keduanya terhanyut dalam momen itu, tanpa menyadari bahwa Keyla, yang baru saja memasuki rumah, menatap mereka dengan bingung. "Pa, Ma?" Suaranya lembut, dan seakan menjadi jembatan yang mengembalikan mereka ke kenyataan. Mereka berbalik dengan terkejut, seolah baru tersadar dari lamunan yang membuat mereka sejenak melupakan dunia di sekitar. "Apa yang kalian lihat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan dengan CEO Cacat - TAHAP REVISI
RomanceTAMAT - PART MASIH LENGKAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA *** Kisah ini mengisahkan tentang Kenzo Antonie Verdianto, putra tunggal dari keluarga Verdianto, yang dijodohkan dengan Keyla Alkeysia Mitrabachtera, putri tunggal dari keluarga Mitrabachtera. Kenzo...