SEOUL, 2018
"Ne, Sajangnim. Benar, tidak ada yang salah dari surat yang ku kirimkan. Aku akan ke sana tepat setelah jam makan siang untuk mengambil surat perjanjian kita. Ne, aku mengerti. Kamsahamnida, Sajangnim." Tutur Soo Hwa dengan suara yang lembut dan ramah kepada seseorang di sebrang teleponnya itu.
Baru saja dia membuang napasnya setelah sambungan telepon itu berakhir, lalu dia kembali terlihat sibuk dengan ponselnya, seperti mencari kontak selanjutnya untuk dihubungi.
"YA! Mark Lee! Ini sudah hampir jam 12. Kau mau sampai jam berapa, huh?" omelnya pada Mark, partner satu divisinya.
"Aku keracunan makanan, Noona." Jawab Mark dengan lemah.
"A-apa? Ya~ Bagaimana bisa?" tanyanya melembut, Mark bukan tipe orang yang suka mencari alasan, ataupun pembohong. Ditambah dengan suara lemahnya saat menjawab Soo Hwa itu sangat menandakan jika dia benar-benar dalam kondisi yang tidak biasa.
TUK.
Bersamaan dengan pertanyaan itu, ada seorang namja yang datang dan menaruh secangkir kopi di atas meja Soo Hwa lengkap dengan senyumannya. Soo Hwa melirik namja itu dan memberikan tatapan sendu padanya.
"Ten-ah..." lirih Soo Hwa dengan suara kecil, karena dia masih tersambung dengan Mark, yang memberikan penjelasan tentang insiden keracunan makanannya itu.
"Wae?" tanya Ten yang baru saja menarik kursi dan duduk tepat di samping Soo Hwa.
Soo Hwa hanya merengut, lalu kembali mendengarkan Mark, "Yasudah, kalau kata Dokter seperti itu. Aaa~ Tidak, tidak. Kau tidak usah memikirkan kami di sini, pikirkan kesembuhanmu saja dulu ya? Hanya tinggal bertemu dengan Kim Sajangnim saja untuk hari ini."
"Hmm~ Get Well Soon, Mark."
PIP.
"Huh~" Soo Hwa kembali membuang napasnya dengan kasar.
"Minum dulu. Kopi ini akan sangat berguna di saat kau stress seperti ini. Benar kan?" tutur Ten sambil memberikan cangkir itu pada Soo Hwa.
Soo Hwa menurut, dia mulai menyesap kopi itu dengan perlahan dan setelahnya kembali membuang napasnya dengan kasar.
"So... What happen, hm?" tagih Ten.
"Mark bilang dia keracunan makanan. Sepertinya ada salah satu bahan makanan yang sudah tidak baik. Lalu Dokter bilang dia harus istirahat total, jadi mungkin tidak bisa menemaniku untuk pergi ke TH Entertainment siang ini." lirihnya.
"Mau aku temani?"
Pertanyaan Ten berhasil membuat Soo Hwa menolehkan kepalanya dengan cepat, "Kau mau? Ah, tidak, maksudku... Memangnya tidak merepotkan? Bagianmu memang sudah selesai?"
Ten tertawa setelah mendengar pertanyaan dari Soo Hwa.
"Kenapa kau tertawa?" tanya Soo Hwa bingung.
Ten mengubah tawanya itu menjadi senyuman, "Ya~ Sejak kapan kau merepotkanku, huh?" tanyanya sambil mengacak rambut Soo Hwa dengan gemas, "Kalau aku menawarkan diri, itu berarti aku free. Aish, kau ini."
Soo Hwa tertawa pelan sambil merapihkan kembali rambutnya, "Berarti kita sudah mendapat guest star?" tanyanya.
Ten menarik napasnya dan dihembuskannya perlahan, "Masih belum mendapatkan hasilnya. Kita masih menunggu jawaban dari Jung Yong Hwa, karena kudengar dia ingin wajib militer tahun ini. Lalu, untuk Gummy juga dia masih menyamakan jadwalnya."
"Aigoo~ Kau pasti pusing sekali menunggu jawaban mereka ya?" tanya Soo Hwa sambil mengusap lengan Ten.
Ten mengangguk, "Aku dan Taeyong Hyung takut jika kita mencari artis lain, artis yang sudah kita hubungi akan mengkonfirmasi untuk datang. Jadi posisi kami sekarang seperti tidak bisa bergerak sedikit pun. Tapi untuk yang lainnya sudah hampir selesai." Jawabnya sambil menangkap tangan Soo Hwa dan ikut mengusapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You #1
FanfictionKau adalah orang pertama yang mengisi hatiku yang sebelumnya kosong. Kau mengenalkanku pada banyak hal yang belum kumengerti sebelumnya. Kau membuatku tersadar jika kehadiran seseorang akan begitu berarti. Kau juga mengajarkanku jika tak selamanya k...