Thirty Six

16 3 0
                                    

Ten's Apartment

"Perlu kuantar sampai atas?" tanya Taeyong begitu sampai di basement apartment Ten.

Ten menggelengkan kepalanya lemah, "Tidak, Hyung. Aku masuk sendiri saja, kau juga harus kembali ke kampus, kan?"

Taeyong mengangguk, "Baiklah kalau begitu. Kau harus tenangkan pikiranmu, jangan biarkan emosimu menguasai dirimu. Aku bukan bermaksud untuk ikut campur, tapi kurasa Soo Hwa..."

"Hyung." tahan Ten sambil menoleh lagi pada Taeyong, "Aku tidak mau membahas ini dulu." Pintanya tanpa ingin menyinggung Taeyong.

Taeyong menghela napasnya sambil mengangguk pelan, dia mengerti. "Baiklah. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu, hm?"

Ten mengangguk, "Take care, Hyung." tuturnya yang setelah itu langsung turun dari mobil Taeyong dan masuk ke dalam apartment-nya.

Ten hanya menatap kosong lorong area apartment-nya itu sampai akhirnya dia sampai di depan pintu kamarnya. Begitu masuk, Ten langsung melempar tasnya dengan kasar di salah satu sofa di ruang tengahnya dan menuju ke dapur untuk mengambil air mineral.

Tiba-tiba suara-suara itu kembali berputar di dalam telinga Ten selama dia meneguk air mineralnya itu.

"Soo Hwa? Bukankah sekarang dia sudah berpacaran dengan mahasiswa pindahan itu? Siapa namanya ya? Ah! Kim Doyoung kalau tidak salah."

Hmm, aku melihat Doyoung memeluk Soo Hwa di taman beberapa hari yang lalu. Sepertinya saat itu adalah hari pertama mereka."

Masih terus meneguk air mineralnya, kini tiba-tiba suara Soo Hwa yang berputar di dalam telinganya.

"Doyoung bukan orang jahat. Sampai saat ini, tak pernah sekalipun dia bertindak kurang ajar padaku."

PLUK!

Ten membanting botol minum itu di atas meja bar minimalisnya itu dengan napasnya yang terengah-engah.

"Kenapa, Soo Hwa? Kenapa kau menutupi semuanya dariku? Kenapa aku harus tau dari orang lain tentang ini?" tanyanya dengan lirih.

"Apa yang membuatnya berhasil membuatmu melupakanku, huh? Kau bahkan sudah berjanji padaku, tapi kau bahkan melewati penampilanku hanya karena kau lebih memilih untuk pergi bersama dengan namja itu?!" lirihnya lagi yang tanpa sadar sudah menjatuhkan air matanya.

Ten mencoba mengatur napasnya sambil menenangkan emosinya yang hampir menguasai dirinya itu. Setelah merasa sedikit tenang, Ten beralih untuk masuk ke dalam kamarnya. Tapi sepertinya Ten tidak bisa benar-benar melupakan tentang Soo Hwa sedikitpun, begitu dia masuk ke dalam kamarnya kedua matanya langsung tertuju pada bingkai foto yang ada di atas nakas di samping tempat tidurnya. Bingkai foto yang tentu saja berisikan foto Soo Hwa dengannya.

Dengan sedikit lemas, Ten meraih bingkai foto itu dan memandanginya dengan tatapan sendu. Entah kapan tepatnya foto itu diambil, tapi Ten ingat itu adalah kali pertamanya Soo Hwa mengajaknya untuk pergi keluar dan mengambil foto bersama di dalam photobox.

"Aaa, aku tidak pernah melakukan itu." keluh Ten saat tersadar Soo Hwa menariknya untuk masuk ke dalam photobox.

"Aish, karena tidak pernah makanya aku mengajakmu."

"Aku tidak bisa, Soo Hwa. Kita foto dengan ponsel saja ya."

Soo Hwa mengerucutkan bibirnya, "Jadi kau tidak mau mengabulkan permintaanku? Hanya ini saja. Aku ingin menaruhnya di kamarku nanti."

Mendengar rengekan Soo Hwa dan juga perkataan Soo Hwa tentang tujuannya mengajak Ten foto di sana untuk menaruhnya di kamarnya membuat Ten melunak dan akhirnya menuruti permintaan kecil Soo Hwa itu.

Before You #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang