"Bisakah kita mencobanya?"
"Mencoba apa?" tanya Soo Hwa sambil menatap Doyoung dengan bingung, tapi tidak ada terselip sedikitpun rasa curiga darinya atas pertanyaan Doyoung.
"Kencan." Ucap Doyoung tanpa keraguan sedikit pun.
"M-mwo?"
Doyoung tersenyum, "Bolehkah aku mengajakmu berkencan?" ulang Doyoung lagi.
Soo Hwa tersenyum tipis, "Ah, aku tidak suka hanya melakukan itu saja. Aku..."
"Kalau begitu apa kau mau menjadi yeojachingu-ku?" tembak Doyoung lagi.
"Y-ya~ Kenapa kalimat seperti itu mudah sekali keluar dari mulutmu?" tanya Soo Hwa melemah, tak percaya dengan ungkapan tiba-tiba Doyoung.
Doyoung tersenyum lagi lalu menatap Soo Hwa dengan serius, "Karena aku sudah lama ingin mengatakannya padamu. Sebenarnya aku ingin mengatakannya di kencan yang ku katakan tadi, tapi... Sepertinya kau tidak suka basa-basi, jadi aku langsung mengatakannya saja."
Soo Hwa tersenyum malu saat mendengar ucapan Doyoung, lalu mengangguk-anggukan kepalanya.
"Jangan senyum-senyum saja. Jawab pertanyaanku. Kau mau tidak?" tuntut Doyoung karena hanya melihat Soo Hwa tersenyum malu saja.
"Aku kan sudah mengangguk tadi." jawab Soo Hwa.
"Eo? Kau mengangguk untuk pertanyaanku? Aku kira kau mengangguk karena mengerti tentang maksudku, dan..." Doyoung menggantungkan kalimatnya lalu memberanikan diri untuk meraih dan menggenggam kedua tangan Soo Hwa.
"Haruskah aku mengulangnya agar lebih manis?" tanyanya.
Soo Hwa tertawa pelan dan mengangguk sambil membalas genggaman tangan Doyoung.
"Soo Hwa-ya, kau mau tidak jadi yeojachingu-ku?" tanyanya.
Soo Hwa mengangguk, "Aku mau." Jawabnya yang tidak bisa menahan tawanya karena Doyoung benar-benar mengulang pernyataan cintanya.
Doyoung tersenyum lebar lalu menarik Soo Hwa ke dalam pelukannya, "Aaah, akhirnya." Bisiknya lega.
Soo Hwa tersenyum lalu mengangkat tangannya untuk membalas pelukan Doyoung.
"Gomawo." Bisik Doyoung lagi.
Soo Hwa terkekeh pelan lalu mengangguk.
"Berarti sekarang aku boleh memanggilmu dengan panggilan 'Sayang'? dan... Aku ingin sekali mencium kepalamu, bolehkah?" tanya Doyoung.
Soo Hwa tertawa pelan, "Memangnya hal seperti itu harus ditanyakan?" tanyanya.
Doyoung terkekeh, "Hehe, tidak ya?"
Soo Hwa mengangguk pelan. Terasa cepat sekali memang, tapi Soo Hwa tidak berbohong jika dia merasa nyaman sekali berada di pelukan Doyoung seperti ini.
Doyoung tersenyum lalu mencium puncak kepala Soo Hwa dan setelahnya mengeratkan pelukannya kembali, lalu berbisik, "Saranghae, Na Soo Hwa."
Soo Hwa tersenyum lalu mengangguk pelan, "Aku juga." balasnya.
**
"Nah, sudah sampai." Tutur Doyoung saat mereka sampai di depan rumah Soo Hwa.
Soo Hwa tersenyum, "Mau mampir dulu?" tanyanya.
"Ingin sekali, tapi aku harus pulang cepat hari ini. Sampaikan saja salamku pada Eommoni dan Jaemin ya?" jawab Doyoung sambil mengusap kepala Soo Hwa.
Soo Hwa tak bisa menahan senyum bahagianya dengan itu, baru dalam hitungan jam menjadi pasangan kekasih, tapi Doyoung langsung memperlihatkan sisi manis lainnya pada Soo Hwa. Dan Soo Hwa menyukai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You #1
FanfictionKau adalah orang pertama yang mengisi hatiku yang sebelumnya kosong. Kau mengenalkanku pada banyak hal yang belum kumengerti sebelumnya. Kau membuatku tersadar jika kehadiran seseorang akan begitu berarti. Kau juga mengajarkanku jika tak selamanya k...