Eight

22 4 0
                                    

Hari ini datang. Setelah benar-benar yakin jika kondisi Ten sudah membaik, akhirnya mereka bisa menjalankan "date" mereka hari ini. Tapi tidak seperti rencana Soo Hwa yang ingin pergi dari pagi, mereka baru bisa berangkat setelah rapat mereka selesai.

Ten hanya bisa menyembunyikan senyumannya saat melihat Soo Hwa yang entah sudah berapa kali mengecek jam tangannya sendiri di sela pembahasan himpunan mereka yang kembali dipimpin oleh Jae Bum hari ini.

"Baiklah, ku kira sudah cukup untuk pembahasan hari ini. Kalian bisa menikmati waktu luang kalian sementara ini."

"Ne!!! Kamsahamnida, Sunbaenim!!" balas para anggota himpunan yang setelahnya mulai meninggalkan tempat duduk mereka satu per satu.

"Ayo." Ajak Ten yang lebih dulu menghampiri Soo Hwa, karena yeoja ini masih sibuk untuk merapihkan berkas-berkas yang ada di mejanya.

Soo Hwa menoleh lalu memberikan senyumannya untuk Ten, "Aku taruh ini di laciku dulu."

Ten tertawa pelan, "Makanya fokus. Aku yakin kau tidak mendengar penuturan Jae Bum Sunbae dengan baik, kan?" Sindirnya.

Soo Hwa hanya terkekeh lalu berlalu untuk menaruh berkas itu ke lacinya, dan kembali pada Ten dengan cepat.

"Kajja!" ajaknya yang langsung merangkul lengan Ten dan membawa namja itu untuk keluar dari ruangan himpunan.

"Aigoo... Lihatlah. Aku tidak tau siapa yang bodoh di antara mereka berdua." bisik Jaehyun sambil melemparkan pandangannya pada Soo Hwa dan Ten.

Mark menolehkan kepalanya, mencari tau yang dimaksudkan oleh Jaehyun. Lalu dia tertawa pelan, "Keduanya yang bodoh, Hyung." balasnya yang kembali melemparkan pandangannya pada berkas yang sedang dikerjakannya.

"Bukankah sudah satu tahun mereka seperti ini?" sambung Jaehyun.

"Mungkin, Hyung. Kan kau yang berada di tahun yang sama dengan mereka berdua." Jawab Mark.

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "Tidak, tidak. Bahkan mungkin lebih dari satu tahun. Aku ingat mereka terus berdua saat kita pertama kali tergabung di sini." sambung Jaehyun.

"Ya~ Lanjutkanlah pekerjaan kalian. Membicarakan mereka berdua tak akan ada habisnya." Potong Taeyong.

"Ani. Aku yakin mereka menyadari perasaan mereka, tapi tidak berani jujur saja. Mungkin Ten yang jatuh cinta pada Soo Hwa lebih dulu, karena jelas-jelas aku melihatnya selalu bertindak manis pada Soo Hwa sejak awal." Sahut Taeil tanpa menolehkan kepalanya sedikitpun dari laptopnya.

Jaehyun membulatkan begitu mendengar Taeil berkomentar, lalu dia kembali menolehkan kepalanya pada Taeyong, "Lihat, Hyung! Taeil Hyung saja sampai bersuara tentang ini."

Yang Taeil katakan itu benar, tapi Taeyong tak ingin bersuara lagi karena hanya dia yang tau tentang perasaan Ten yang sebenarnya pada Soo Hwa.

"Aish, aku tau pasti kau tau sesuatu, Hyung." gerutu Jaehyun.

**

Setelah cukup lama berpikir untuk mengganti tempat tujuan awal mereka yang gagal karena rapat tadi. Akhirnya Soo Hwa mengajak Ten untuk langsung pergi ke bioskop, yang sebenarnya menjadi tempat tujuan mereka yang kedua. Ten hanya bisa menuruti permintaan Soo Hwa, termasuk untuk ikut menonton film favorit Soo Hwa, Avengers: Infinity War.

Sepanjang film diputar, tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka. Mereka berdua sama-sama serius menikmati film itu, karena memang dari awal film itu benar-benar membuat mereka terus berpikir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Sampai akhirnya, scene di mana Spiderman yang perlahan menghilang menjadi debu.

Before You #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang