Setelah selesai menemukan baju ganti, mereka langsung kembali ke mobil dan memulai perjalanan menuju Sungai Han. Soo Hwa tak hentinya melihat ke arah Ten yang fokus menyetir mobilnya itu.
"Aku tau aku tampan, tidak usah dilihat terus. Bisa luntur." Tutur Ten menyadari jika Soo Hwa terus menatapnya.
Soo Hwa tertawa pelan, "Memang ya, namja akan terlihat tampan begitu mengenakan t-shirt berwarna hitam seperti ini, warna putih juga bagus."
Ten juga tertawa pelan, "No~ Ini terlihat keren karena aku yang memakainya. Mau warna apapun, selagi aku yang memakainya... It will always look perfect."
Soo Hwa tertawa geli mendengar jawaban narsis dari Ten, "Aaa~ Mwoya~"
Di sela canda mereka, pandangan Ten beralih ketika mendengar ponselnya berbunyi.
"Sebentar, Soo Hwa." izinnya sebelum mengangkat panggilan masuk itu.
"Ne, Kim Ssaem. Oh, Ji Na ya? Kelasku selesai jam 3 sore besok. Hmm, aku akan langsung datang ke aula begitu kelas selesai. Ne~ Kamsahamnida~"
Entah kenapa raut wajah Soo Hwa berubah saat dia mengetahui jika panggilan itu membahas tentang kesibukan Ten yang benar-benar dimulai.
Belum sempat Ten melihat raut wajah Soo Hwa, mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka.
"Baiklah~ Sudah sampai. Ayo~" ajak Ten yang langsung turun dari mobilnya.
Soo Hwa pun mengikutinya, beruntung hari malam, jadi dia bisa sedikit menyembunyikan raut wajahnya ini dari Ten.
"Kau duduk saja di tangga ini ya? Biar aku yang membeli ramyeon-nya." Pinta Ten.
Soo Hwa langsung menurutinya. Dengan sedikit lemas dia duduk di anak tangga yang membuatnya dapat melemparkan pandangannya ke arah sungai Han yang ada di hadapannya.
Perasaan mendung ini bukannya tak beralasan. Sudah hampir lebih dari satu tahun dia berteman dengan Ten. Banyak waktu yang dihabiskannya bersama dengan Ten dibandingkan dengan Jinyoung. Karena sejak awal perkuliahan, Jinyoung-lah yang paling sibuk karena dia harus terus melakukan latihan untuk pentas mingguannya saat itu.
Sebenarnya juga Soo Hwa memiliki Ji Soo, tapi Ji Soo tidak bisa diajaknya begitu bebas untuk berpergian mengingat dia yang juga sibuk membantu pekerjaan Ibunya di rumah. Itulah kenapa Soo Hwa seakan selalu menempel dengan Ten.
Soo Hwa tidak bisa sendirian. Jika nanti Ten sibuk, dia pasti tidak bisa meluangkan waktunya untuk Soo Hwa. Soo Hwa juga tidak bisa memaksa Ten untuk menemaninya, karena namja itu juga butuh waktu untuk istirahat. Department Dance membutuhkan begitu banyak stamina begitu dihadapkan dengan event penting mereka itu. Ditambah juga, Ten yang akan membuat choreography untuk penampilannya bersama Ji Na nanti.
"Nah ini dia ramyeon-nya, Gongjunim~" Ten datang membawa 2 foil container di kedua tangannya, dengan kantung belanjaan yang digantungnya di pergelangan tangannya.
Soo Hwa menoleh dan berdecak sambil buru-buru membantu Ten untuk menarik foil containter itu di sampingnya. "Kalau tau repot seperti ini kenapa menyuruhku menunggu." Keluhnya.
Ten terkekeh, "Aku takut kita tidak dapat tempat duduk di sini."
Soo Hwa berdecak lagi, "Ck! Ini kan weekdays, tidak akan terlalu ramai."
"Araseo~ Aku lapar sekali. Kita makan dulu ya?" pintanya yang ingin menyudahi perdebatan mereka.
Soo Hwa mengerucutkan bibirnya lalu mulai mengaduk ramyeon-nya, tapi masih enggan menyuapkannya ke dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You #1
FanfictionKau adalah orang pertama yang mengisi hatiku yang sebelumnya kosong. Kau mengenalkanku pada banyak hal yang belum kumengerti sebelumnya. Kau membuatku tersadar jika kehadiran seseorang akan begitu berarti. Kau juga mengajarkanku jika tak selamanya k...