08. oh my! my! my!

1.2K 143 88
                                    

"cause when you look like that, i've never ever wanted to be so bad, oh you drive me wild."
[wild, troye sivan]

[]

Joo-hyuk sedang merapikan dasi hitamnya ketika terdengar suara ketukan yang berasal dari pintu kamarnya. Ia melihat ke arah jam weker di nakas sebelah tempat tidurnya. Masih jam 10 pagi. Ia cepat-cepat memberi sentuhan terakhir pada dasinya dan mendekati pintu.

Setelah dibuka, ternyata Suzy sudah siap di depan pintu dan membawa satu cangkir yang kelihatannya berisi kopi hitam.

"Good morning, kopi untukmu," ucap wanita itu sembari menyodorkan kopi pada Joo-hyuk.

Joo-hyuk menatap sebentar kopi itu kemudian menatap Suzy. "Kau saja yang minum."

Suzy merengut. "Yaa! Aku sudah membuatnya untukmu, kenapa kau menyuruhku untuk meminumnya?"

"Aku 'kan tidak minta dibuatkan kopi," ucap Joo-hyuk.

"Haish, memangnya tidak boleh? Kau akan bekerja ekstra hari ini. Kau tidak boleh lalai atau pun mengantuk. Minum kopi ini!" seru Suzy.

Joo-hyuk menghela napasnya kemudian dengan malas meraih cangkir berisi kopi itu dan menyesapnya pelan. "See?" ucap Joo-hyuk pada Suzy, membuat wanita itu menampilkan senyuman kemenangannya.

"Lain kali jangan seperti ini. Aku bisa membuat kopi sendiri. Jangan sampai aku dianggap sebagai bodyguard tidak sopan, padahal semuanya karena ulahmu," ucap Joo-hyuk sembari keluar dari kamar menuju sofa, diikuti oleh Suzy.

"Ya ampun, tidak ada yang akan peduli juga. Kau terlalu overthinking." Suzy berkata sembari ikut duduk di sebelah Joo-hyuk.

"Hmm, aku seperti kenal dengan wangi ini," ucap Suzy tiba-tiba. Joo-hyuk menoleh ke arah Suzy dan mendapati wanita itu sedang mengendus bahunya. Sontak, Joo-hyuk menjauhkan diri.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Joo-hyuk.

Suzy melengos. "Kau berlebihan sekali, sih. Aku hanya bilang kalau aku seperti mengenal aroma parfum yang kau pakai. Pasti dari brand mahal."

"Lalu? Kenapa kau selalu mempermasalahkan apa yang aku gunakan, sih? Mobil, parfum, lalu nanti apa?" tanya Joo-hyuk. Suzy tahu lelaki itu agak jengkel, tapi nada bicaranya masih datar.

"Kau sok tertutup sekali, sih. Itu 'kan pertanyaan normal. Huh, dasar tidak bisa diajak bercanda!" ujar Suzy sembari memutarkan kedua bola matanya dan beranjak dari sofa untuk mengambil keperluannya di kamar.

Joo-hyuk hanya memandangi punggung wanita itu dan kembali diam. Sekitar lima belas menit lagi, mereka akan pergi untuk menghadiri acara dari Dior. Jujur, Joo-hyuk sedikit nervous untuk bekerja hari ini karena seperti yang Suzy katakan, akan terdapat banyak sekali kamera dan media yang meliput. Entah lah, berada dalam sepi untuk waktu yang cukup lama membuat Joo-hyuk merasa aneh jika tiba-tiba harus terjun ke dalam keramaian. Namun, Ia harus membiasakan diri dan harus selalu siap akan apa yang menantinya di depan.

Pukul 1 siang, acara sudah dimulai. Ternyata, selain menghadiri pop up store, aka nada wawancara kecil-kecilan sehingga akan ada banyak wartawan dan media bahkan orang-orang biasa yang bisa menyaksikan secara langsung.

Dari satu jam yang lalu, Joo-hyuk hanya berdiri di belakang backdrop besar yang menghiasi latar acara. Di balik kacamata hitamnya, kedua bola matanya itu dengan giat memperhatikan satu persatu orang yang hadir dan memastikan tidak ada yang aneh dari mereka.

Berdiri kurang lebih delapan meter dari mini stage tempat acara berlangsung, seorang pria berpakaian serba hitam itu sudah memandangi Suzy dengan tajam. Tangan kanannya masih dimasukkan ke dalam saku celana, menggenggam erat benda berbahaya yang dapat melukai siapapun di dekatnya dalam hitungan detik.

Trapped in FameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang