"because you cut me wide open,
left teardrops on all my white roses."
[white roses, greyson chance][]
MAPO-GU
"Kamsahamnida, Suji-ssi. Selamat beristirahat."
Beberapa staff untuk pemotretan majalah kali ini berterima kasih pada Suzy yang bekerja dengan maksimal untuk menghasilkan foto-foto terbaik. Suzy balas membungkuk dan tersenyum.
"Ne, kamsahaeyo.. Sampai bertemu lagi di lain waktu." Suzy membalas ucapan mereka dengan sopan, lalu berjalan menuju Yoon-ah yang sudah menyodorkan tumbler berisi air mineral untuk Suzy. Wanita itu meraih dan meneguk air dari dalam tumbler itu, kemudian Ia melihat ke arah jam tangan kecil yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Jarum jam menunjukkan pukul 10.00.
"Suji-ssi, apakah mau membersihkan make-up dulu?" tanya Yoon-ah.
Suzy menatap wajahnya dari pantulan cermin. "Hmm, sepertinya nanti saja. Tidak terlalu tebal juga, aku bersihkan di rumah saja."
Yoon-ah mengangguk. Tiba-tiba terdengar suara ponsel yang berdering. Berasal dari dalam tas Yoon-ah. Suzy memberikan kode untuk menjawab panggilan itu dan Yoon-ah melakukannya.
"Ne, Oh Ahjussi?"
Yoon-ah berbicara lewat telepon dengan sopir mereka selama beberapa menit.
"Suji-ssi, Oh Ahjussi berkata Ia salah masuk gedung, banyak gedung studio pemotretan di sini, sepertinya Ia kebingungan." Yoon-ah berkata setelah teleponnya usai.
"Kalau begitu, kau ke depan gedung saja, kasian jika dia harus kebingungan. Aku akan menunggu di lobby dengan dua bodyguard itu. Sudah malam juga, aku lelah kalau harus jalan sampai ke depan gedung," ucap Suzy.
Yoon-ah mengangguk. Mereka akhirnya keluar dari ruang rias dan langsung disambut oleh dua bodyguard Suzy yang menunggu di depan pintu. Yoon-ah menjelaskan situasinya dan Ia segera berjalan dengan cepat untuk keluar gedung.
"Suji-ssi, kita jalan ke lobby sekarang?" tanya salah satu bodyguard-nya.
"Ye.. tapi sepertinya aku harus ke toilet dulu, apakah kalian tahu di mana toiletnya?" tanya Suzy, ketika Ia tiba-tiba merasakan harus buang air kecil.
"Uh, bukankah sebaiknya kita langsung pulang saja? Gedung sudah mulai sepi, takutnya juga toiletnya tidak bersih." Salah seorang bodyguard menyarankan.
"Tidak apa-apa, aku hanya sebentar. Nanti kalian tunggu saja di depan toiletnya." Suzy tetap memaksa untuk ke toilet.
Tidak punya pilihan lain, akhirnya kedua bodyguard itu menyetujui permintaan Suzy. Tepat ketika seorang pria yang sedang membawa gulungan kabel melewati mereka.
"Chogiyo, apakah kau tahu di mana toilet?"
Pria itu menatap mereka satu persatu, lalu berhenti di Suzy. Namun, hanya beberapa detik berselang, pria itu tersenyum ramah dan mengangguk.
"Ada di beberapa tempat, tapi mungkin agar bisa sekalian dekat dengan lobby, bisa menggunakan yang ada di lantai satu. Pemotretannya sudah selesai, 'kan?" tanya pria itu.
Kedua bodyguard mengangguk, lalu mereka mengikuti langkah kaki pria dengan gulungan kabel itu. Mereka menggunakan lift untuk turun satu lantai. Di dalam lift, pria itu memainkan ponselnya, dengan layar yang sangat redup sampai Suzy tidak bisa melihat apa yang sedang Ia lakukan. Suzy menggelengkan kepalanya, mengintip ponsel seseorang dari belakang adalah kebiasaan yang buruk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped in Fame
FanfictionNam Joo-hyuk sudah memprediksikan bahwa hidupnya akan kembali dibanjiri masalah ketika Ia ditugaskan untuk menjadi bodyguard utama seorang selebriti papan atas di Korea Selatan, Bae Suzy. Bae Suzy sendiri tidak pernah membayangkan bahwa mengenal bod...