"when the world seem so cruel,
and you heart makes you feel like a fool,
I will be your remedy."
[remedy, adele][]
JOO-HYUK
Aku mempercepat langkah kakiku menuju mobil yang terparkir di parkiran gedung. Setelah Suzy pergi, aku ingin menyusulnya, tetapi ada pertemuan dengan beberapa kepala perusahaan yang menjadi sponsor dalam acara ini. Setelah pertemuan berakhir, aku pamit dengan cepat.
Aku mengembuskan napas dengan kasar setelah duduk di balik setir mobil. Setelah sabuk pengaman sudah terpasang, aku menginjak gas dan mengendarai mobil menuju NYC, tepatnya menuju hotel yang disediakan untuk para peserta lomba, termasuk para pendampingnya. Jika Suzy datang bersama rombongan murid dojang, berarti dia juga menginap di hotel itu.
Jalanan cukup lengang, mungkin karena ini sudah hampir tengah malam. Aku sampai di hotel pukul sebelas lewat. Aku sempat terdiam beberapa saat di dalam mobil, berpikir apakah dia akan marah jika aku datang tiba-tiba seperti ini. Namun, aku juga tahu, selama ini yang membuat semuanya berantakan adalah keraguan ku sendiri. Maka dari itu, aku putuskan untuk keluar dari mobil dan langsung menuju resepsionis.
Awalnya, resepsionis tentu meragukan kedatanganku, tapi setelah aku menjelaskan siapa aku dan hubungan ku dengan para rombongan yang datang dan juga memperlihatkan identitas ku, Ia memberikan informasi tentang nomor kamar yang ditempati oleh anak-anak dari Korea Selatan juga nomor kamar pendampingnya.
Elevator berhenti di lantai 8. Aku melangkah keluar dan belok kanan, berjalan beberapa langkah sampai berhenti di kamar nomor 803. Aku mengetuk pintu, berharap yang menempati kamar ini belum tidur, atau jika aku memang benar-benar beruntung, aku bisa menemukan Suzy di dalam kamar ini.
Seorang wanita yang sepertinya memiliki umur tidak jauh berbeda dariku keluar, melongokkan kepalanya, mengecek siapa yang mengetuk pintu. Ia terlihat kaget melihatku, kemudian Ia mengeluarkan tubuhnya dari balik pintu.
"Apakah anda mau bertemu Suzy?" tanya wanita itu.
Aku mengangguk dengan cepat. "Suji eodisseo?"
"Uh, sebenarnya dia menginap di kamar lantai 10, tapi baru saja tadi Ia mengirim pesan, malam ini akan menginap di tempat kenalannya. Awalnya, aku kira dia bertemu dengan anda," ucap wanita itu.
Aku mendelik kebingungan. Kenalan?
"Apakah dia memberitahu alamatnya?" tanyaku. Wanita itu terdiam untuk mengecek ponselnya, kemudian menggelengkan kepalanya.
"Mianhae, sepertinya aku tidak bisa membantu. Aku sempat coba telepon, tapi tidak diangkat," ucap wanita itu.
"Boleh minta nomornya?" tanyaku tanpa banyak berpikir. Wanita itu mengangguk, lalu meraih ponselku yang aku sodorkan padanya. Ia mengetik nomor Suzy di sana, kemudian mengambalikan ponselku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped in Fame
FanfictionNam Joo-hyuk sudah memprediksikan bahwa hidupnya akan kembali dibanjiri masalah ketika Ia ditugaskan untuk menjadi bodyguard utama seorang selebriti papan atas di Korea Selatan, Bae Suzy. Bae Suzy sendiri tidak pernah membayangkan bahwa mengenal bod...