17. save you tonight

1.1K 128 133
                                    

"i wish i was your favorite crime."
[favorite crime, olivia rodrigo]

[]

ONE DAY SINCE SUZY'S DISAPPEARANCE

Satu malam sudah dilewati tanpa keberadaan Suzy. Sekarang hari sudah berganti dan matahari semakin bergerak untuk tenggelam. Semua masih kelimpungan mencari di mana wanita itu berada. Hari ini tepat menjadi hari pertama Suzy menghilang. Polisi sudah mencoba untuk melakukan wawancara dengan satu persatu staff yang bekerja untuk pemotretan Suzy kala itu, tapi tidak ada hasil yang pasti. Kedua bodyguard-nya terancam dipecat karena tidak bisa mengerjakan tugas dengan baik. Namun, mereka turut membantu proses investigasi karena merekalah saksi satu-satunya, meskipun tidak ada yang mengingat atau mengetahui siapa pria yang menyerang salah satu dari mereka dengan stun gun itu.

Mrs. Bae, masih berdiam diri di apartemen putrinya itu dari kemarin malam, berharap bahwa anaknya akan segera pulang ke rumah. Ia tak henti menangis, membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi pada putrinya. Bahkan beribu-ribu pesan sudah Ia kirimkan pada Suzy, masih berharap bahwa putrinya itu akan membalas pesannya dan berkata bahwa dia baik-baik saja.

"Haish, kemana pria itu pergi.. kenapa tidak bisa dihubungi." Hwan-joon yang dari semalam masih sibuk dengan ponselnya itu kembali mendengus sambil menggaruk kepalanya yang tidak datang.

Yoon-ah, dengan mata sembabnya itu memandangnya sedari tadi. "Oppa, kenapa kau sibuk mencari Joo-hyuk? Kontrak dia 'kan sudah selesai."

Hwan-joon berhenti memandangi ponselnya. "Ya, memang benar. Geundae, aku tidak pernah setuju dengan keputusan Suzy memberhentikan Joo-hyuk. Jika Joo-hyuk masih bekerja, pasti ini tidak akan terjadi. Huft, dua bodyguard itu kurang cekatan."

"Kau berpikir bahwa Joo-hyuk akan mau membantu kita untuk mencari Suzy?" tanya Yoon-ah.

Hwan-joon terdiam sejenak. "Ya, aku yakin dia mau. Ada sesuatu yang disembunyikan pria itu, sepertinya dia punya perasaan pada Suzy. Dia pasti sedang khawatir juga sekarang."

Keadaan juga semakin diperparah dengan kerumunan media dan wartawan di depan gedung apartemen Suzy. Kabar ini menyeruak dengan cepat dari mulut ke mulut orang-orang yang bekerja di studio pemotretan itu. Meskipun sudah diwanti-wanti untuk tidak mengatakan apapun tentang kejadian ini, tetap saja kabar itu tidak bisa dibendung. Awalnya, management berpikir dengan tersebarnya kabar ini, akan ada lebih banyak orang yang bisa membantu menemukan Suzy, tetapi ternyata hanya kerusuhan yang didapatkan.

Saat ini, dugaan penculikan Suzy ini masih berkaitan dengan sasaeng fans. Dengan data-data dari kejadian yang pernah dialami oleh Suzy dan yang dikasuskan, dapat disimpulkan bahwa kasus kali ini juga berkaitan dengan perkumpulan sasaeng yang sudah sempat dibubarkan itu.

Dering ponsel Hwan-joon membuat orang yang ada di ruang tamu apartemen Suzy memandang ke arahnya. Mereka semua berharap itu adalah panggilan dari polisi yang mengabarkan perkembangan kasus, atau lebih baik kabar bahwa Suzy sudah ditemukan. Hwan-joon dengan cepat menjawab telepon itu.

"Apa? Mobil itu menuju bandara? Apakah Suzy akan dibawa keluar kota atau keluar negeri?"

***

SUZY

Aku bangun dengan kerongkongan yang terasa sakit juga kering. Aku membasahi kerongkonganku dengan air liur, tetapi sama sekali tidak cukup. Badanku pegal karena harus tidur dengan kedua tangan dan kaki terikat juga posisi yang sama sekali tidak nyaman.

Air mataku sudah menetes lagi ketika melihat bahwa aku kembali terbangun di tempat ini. Dalam mimpi, aku sempat menganggap bahwa ini tidak nyata, bahwa esok hari aku akan bangun di atas kasur empuk di apartemenku, tapi ternyata semua ini adalah realita. Aku menangis sambil menunduk, terisak hebat. Mungkin hari sudah berganti semenjak aku dibawa ke sini. Ruangan jauh lebih terang dari sebelumnya, menandakan bahwa di luar cerah.

Trapped in FameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang