MCB-10

28K 2.5K 51
                                    

Asla berlari ke kamar mandi kamarnya tanpa menutup pintu kamar mandi nya dan menyalakan air di wastafel lalu mengosok kasar tangan kirinya yang tadi sempat di cium oleh nathan.

Aren melihat pergerakan asla yang pergi ke kamar mandi hingga terdengar suara air mengalir.

Aren penasaran lalu berjalan menuju kamar mandi dan melihat asla sedang mengosok tangannya bahkan mengaruk garuk punggung tangannya dengan kasar seolah ada noda membandel di tangannya.

Aren kaget saat mendekat melihat tangan asla sudah berdarah mengeluarkan darah yang cukup banyak dengan luka goresan kuku milik asla, bahkan air yang menampung di wastafel saja berwarna merah.

Aren menarik tangan asla lalu mematikan air wastafel, perlakuan aren membuat kaget asla bahkan asla saja tidak tau aren menyusulnya.

Aren membawa asla menuju ranjang dan mengobrak ngabrik kamar asla mencari kotak p3k.

Asla terdiam melihat aren yang mulai menghampiri nya dengan membawa kotak p3k di tanganya.

Aren duduk di hadapan asla lalu membuka kotak tersebut, aren mengambil kapas tapi kemudian dia bingung harus bagaimana selanjutnya.

Aren ingin mengobati asla tapi dia tidak tau bagaimana caranya, karena selama ini yang selalu mengobati aren adalah sang mamah.

Lamunan aren buyar mendengar kekehan dari asla, aren mengalihkan pandangan nya ke arah asla yang sedang tertawa pelan, cantik itu lah yang ada di pikiran aren.

Asla menghentikan tawa nya lalu mengambil bandana berwarna hitam miliknya yang berada di laci nakas sebelah tempat tidur nya.

Bandana tadi ia talikan kepada tangannya yang berdarah untuk menghentikan darah yang terus mengalir.

"aku gapapa maaf bikin khawatir"

"aren gak khawatir" sewot aren lalu menyimpan kapas dan menutup kotak p3k nya.

"emang asla bilang gitu kalau aren yang khawatir?" goda asla membuat aren kesal dan mencibirkan bibirnya.

"asla bercanda, tapi jujur tangan asla sakit ren" bohong asla, tangannya tidak sakit hanya saja dia ingin melihat khawatir nya aren.

"beneran sakit" aren mengambil tangan asla lalu mengelus tangan yang ml bandana itu dengan lembut.

"coba cium pasti sembuh"

Aren mengerjapkan matanya dua kali, hal itu membuat asla gemas bukan main.

Aren memandang instens ke arah asla lalu mencium pipi asla cepat "udah gak sakit kan?"  tanya aren polos.

What the magsud asla itu cium tangan nya kenapa aren malah mencium pipinya.

Aren ini menambah penyakit saja, penyakit jantung akibat di cium pipi nya.

"udah en-enggak ko" gugup asla membuat aren tersenyum manis ke arahnya.

Wajah manis aren tergantikan oleh wajah murung miliknya "asla jangan deket deket sama si natnat itu aren gak suka"

"natnat?" heran asla.

Natnat bukannya permen coklat di warung yang harganya 500 perak yang bergambar hewan itu? Pikir asla.

My Childish Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang