MCB-22

21K 1.9K 505
                                    

Setelah mendengar perkataan asla tadi mamah aren dan papah aren masuk ke dalam ruang rawat.

Mereka menangis melihat asla yang terpenuhi luka di badan nya.

Dan menangisi kebodohan anak semata wayang nya.

Mamah mengucapkan beribu ribu maaf pada asla atas keputusan aren.

Sedangkan anggara dkk memberi ruang untuk kedua orang tua aren berbicara, mereka menuju sofa untuk mabar mobile legend bersama.

"mamah bakal jelasin semuanya kenapa ini bisa terjadi sayang"

"gausah mah aku udah tau semuanya, aku ada disana di saat aren nerima lamaran sahabatnya, maaf bila kurang sopan tapi bi sari yang bawa asla buat ikut dia ngintip di dapur" canggung asla.

Papah aren tertawa kecil lalu mengelus rambut asla dengan lembut "maafin anak papah sayang" 

"gapapa, papah"

Mamah aren memeluk asla di ikuti oleh papah aren, mereka melepaskan pelukan nya lalu papah aren mengecup kening asla tanda sayang papah aren kepada asla.

"jangan ganjen kecup kecup segala, inget udah tua" sindir sadewa yang masih pokus pada permainan nya.

"udah nyobain di gampar sendal swallow belum wa?" papah aren memang memakai sendal ke rumah sakit karen terburu buru.

"ampun papah bro" cengir sadewa membuat papah aren memutar bola mata nya malas.

"walaupun udah gak sama aren kamu harus sering temenin mamah di rumah, kalau mamah kangen kamu harus kesana yah" pinta mamah aren.

"aku usahakan mah"

Mereka larut dalam obrolan dan candaan yang saling mereka lontarkan.

Tanpa sadar waktu sudah menunjukan pukul 19.45 malam.

"kalian pulang aja ini udah malem biar gue yang jagain asla" ujar anggara membuat teman teman nya tak terima.

"gaada gue juga ikut jaga lah" kesal sadewa.

"gue juga lah keenakan kalau lo doang yang jaga" kesal romeo membuat asla terkekeh kecil.

"kalian semua pulang gue disini ada suster yang jaga, di luar juga ada robi sama bodyguard lain nya" ujar asla.

"gam-"

"gaada penolakan" dingin asla membuat mereka semua mengangguk patuh lalu berdiri dan bersiap pulang.

Romeo menghampiri asla dan mengambil tangan kanan nya lalu mengecup nya bagaikan murid salam pada gurunya.

"romeo pulang"

Mereka semua mengikuti romeo satu persatu salam pada asla, hal itu konyol namun dapat membuat asla tertawa geli melihat tingkah mereka.

Bahkan kedua orang tua aren yang melihatnya hanya tertawa ngakak, gaya nya badboy tapi takit sama cewe itu lah yang ada di pikiran kedua orang aren.

Selesai bersalaman kini giliran kedua orang tua aren yang pamit "kita pamit yah sayang"

Asla mengangguk lalu mencium pipi kedua orang tua aren.

"kita pamit assalamualaikum"

"walaikumsalam"

Perlahan semuanya menghilang terhalang pintu kini tinggal dia yang ada di ruang inap sendirian.

Senyum yang sedari tadi menghiasi wajah asla kini pudar terganti dengan wajah lesu dan sedih.

Memikirkan aren membuat air mata asla jatuh tanpa diminta.

My Childish Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang