🐣EXTRA EXTRA CHAP🐣

33.1K 1.8K 105
                                    

Berjalan 14 tahun pernikahan asla dan aren kini sudah sampai di masa yang memang harus banyak memahami dan saling mempercayai.

Sudah lama mereka menikah dan di karuniai satu anak lelaki dan satu anak gadis ,mereka kembar.

Mereka di beri nama ASTAGRIZA WINOLEON GEO atau yang biasa dipanggil riza sedangkan yang perempuan diberi nama ARMELDA CALISTA LEON yang biasa di panggil armel.

Walau mereka kembar nama mereka tidak ada kesamaan apapun hanya saja riza memakai marga dari asla sedangkan armel menggunakan marga dari aren.

sikaf mereka berbanding terbalik yang satu badgirl seperti asla dan yang satu lagi childish menurun seperti aren.

"MOMMY, RIZA NYA ANJIM"

Mau tau teriakan siapa? Tentunya teriakan dari sang anak perempuan yang sangat barbar bin nakal itu.

"bicaramu sayang" tegur aren.

Armel tak mengubris perkataan papi nya karena kekesalan nya pada sang kakak yang sangat cengeng menurutnya.

"HUA PAPI ARMELNYA NAKAL" teriakan Riza membuat aren mengusak rambutnya prustasi.

"jangan berantem bisa gak?" heran aren membuat kedua anak 14 tahun tersebut mengeleng.

Mereka memang kembar namun berbeda sifat dan sangat berbeda dalam segala hal.

"ada apa hm?" suara tajam itu berasal dari dapur dimana disana berdiri asla dengan pisau dapur di tanganya.

"ck, riza berisik" ketus armel membuat asla menghela nafas pelan.

"jangan gitu sayang ajak main dong riza nya jangan di bikin nangis" nasihat asla.

Armel mengumpat pelan namun hal itu masih terdengar oleh asla yang notabene berjauhan dari armel.

"kamu mengumpat lagi mommy ambil pisau lipat yang kemarin kamu beli"

Armel melotot dengan ancaman asla lalu mengeleng ribut.

Omg, pisau lipatnya di ambil? Nanti kalau dia tawuran dengan anak sma lagi mau bawa apa? Teko?

"okey, i'm sorry mom"

Armel mengangkat kedua tangan nya lalu memandang kakaknya yang masih menangis di pelukan aren.

Dia paling tidak bisa berjauhan dengan pisau lipat berwarna gold miliknya yang memang menjadi mainan sehari hari nya.

"kakak ayo main, maafin armel yah" ujar armel lalu di angguki oleh riza.

Armel tersenyum lalu menarik riza menuju gazebo "ayo main lego"  ajak riza membuat armel memutar bola matanya malas.

"oh ayolah kak, kita udah gede main tuh yang seru kek" ujar armel jengah dengan permainan bocah yang dimain kan riza.

"emang main apa yang rame?" tanya riza.

"main bunuh bunuhan sama kucing, terus congkelin mata orang lain atau hewan gitu, terus tawuran, berantem" antusias armel membuat riza cemberut.

Fiks, psycho.

"gamau gasuka gelayyyy"

Armel terkekeh geli kakaknya ini memang cengeng walaupun begitu armel menyayangi kakaknya.

Dia hanya bercanda tentang mengajak kakaknya untuk baku hantam dan menjadi sadis juga nakal seperti dirinya, dia tidak akan mengizinkan nya.

Walaupun riza mau armel akan melarangnya.

Bahkan dia rela masuk kedalam ruang bk hanya karena memukuli kakak kelas di sekolah riza karena membully riza.

Mereka kini kelas 3 smp mereka memiliki otak yang cerdas seperti kedua orang tuanya.

Kakak dan adik ini paling berbeda dari kakak adik biasanya.

Jika biasanya kakak yang melindungi adik, kini adik yang melindungi kakak.

Dan biasanya kakak yang paling dewasa kini adik yang paling dewasa.

Sifat Mereka itu ibarat bumi dan langit sangat berbeda jauh.

Disaat armel bergelung dengan geng motor miliknya dan juga pergelutan dengan baku hantam antar sekolah nya.

Namun berbeda dengan riza dia bergelung dengan buku dan teman teman nya, riza anak yang baik berbeda dengan armel yang perokok dan tukang balap liar.

"armel sayang sama kakak" ucap armel membuat riza tersenyum.

Adiknya ini cantik, baik, memiliki sifat hangat namun sayang hal itu hanya armel tunjukan ketika bersama dirinya dan kedua orang tuanya saja.

"riza juga sayang sama armel" armel tersenyum lalu mendekati kakaknya yang kini sedang duduk di lantai dengan lego di lengan nya.

Armel mendekatkan bibirnya ke arah kening riza.

Cup

Armel mengecup lama kening kakaknya itu hal itu membuat riza memejamkan matanya menikmati kecupan di kening nya.

Armel melepaskan nya lalu memandang riza lekat dan dengan tiba tiba armel mengusak rambut tebal milik kakaknya itu dengan gemas.

"kakak kalau ada masalah di sekolah bilang sama armel"

Riza memandang armel yang kini memandang kedepan dimana taman bunga mawar keluarga nya yang bermekaran begitu indah.

"harusnya riza yang jagain armel" lirih riza.

Armel mengalihkan pandangan nya ke  arah riza yang kini menunduk dan sudah di pastikan bahwa riza menangis terlihat dari bahu nya yang bergetar.

Armel menarik riza agar mendekat dan dengan sigap armel memeluk kakaknya yang menangis.

"udah yah, armel kan bisa jaga diri sendiri jadi armel gausah dijagain kakak"

"armel punya kemampuan baik dalam menjaga diri jadi armel mau jaga kakak dari semua bahaya yang selalu mengintai kakak dari dulu"

"lagi pula armel jaga kakak karena armel sayang sama kakak dan inget kakak itu kakak armel satu satunya jadi jangan sampai kakak terluka"

Ucapan tulus armel membuat tangis haru dari riza.

Riza membalas pelukan armel lalu menelusupkan wajahnya di ceruk leher jenjang armel.

"ma-makasih armel" armel tersenyum lalu mengangguk dan mengelus rambut lebat riza.

Lama kelamaan tak ada suara tangisan dari riza dan dilihat oleh armel, riza yang sudah berada dalam keadaan terpejam.

Armel yakinin bahwa kakaknya itu tertidur pulas.

"sweet dream big brother"

Armel mengangkat tubuh sang kakak lalu mengendong nya ala koala dan membawa nya menuju kamar milik kakaknya.

Helaan nafas armel keluar dengan kasar ketika sudah sampai di kamar riza dan menidurkan kakaknya itu.

"ringan banget sih kak kaya kapas gak ada berat beratnya"

Gumaman armel terdengar prustasi padahal riza banyak makan namun kenapa masih saja kurus dan ringan macam kapas?

Namun yang harus di pertanyakan adalah.....

Apakah riza yang terlalu kurus??

Atau

Armel yang terlalu kuatt??

....


Ciee ketemu lagiii😂

Mau bikin squel tapi nanti yahh..

Vote
Komenn
Follow

Byebye

My Childish Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang