MCB-07

33.4K 2.9K 119
                                    

Setelah teriakan dari sang papah yang mengelegar sampe ke dalam rumah hingga menimbulkan kehebohan dan menyebabkan aren terpeleset jatuh dari tangga kaget karena teriakan sang papah.

Lalu mamah aren yang sedang di dapur akan memasak air malah tersiram sama kaget ya dengan teriakan melengking suaminya.

Kini asla dan aren berada di sofa ruang tamu dengan aren yang di atas pangkuan nya walau pun berat asla tak keberatan.

Aren masih menangis hingga kini masih memeluk asla dengan erat dia terus mengaduh pantatnya sakit akibat jatuh.

Sama halnya asla juga memeluk aren sambil mengusap punggung kekasihnya itu.

"udah jangan nangis" ujar asla lalu mencoba melepaskan pelukan erat aren.

"hiks, sakit kak" rengek aren membuat asla menghela napas sabar, jika bukan papah mertuanya yang berteriak dia akan memberi pelajaran pada orang itu.

"sttt udah yah, aku tadi bawa martabak manis rasa keju kesukaan kamu" jika bertanya dari mana asla tau aren menyukai keju yah pasti jawabannya dari sang mamah mertua.

Tangis aren mereda setelah mendengar makanan kesukaan nya "mana?"  aren membuka kedua tanganya  meminta ke arah asla dengan wajah imut.

"ada tuh di kasihin ke mamah kamu"

Aren berdiri lalu mengecup singkat pipi asla "makasih pacar" setelah melakukan hal yang membuat jantung asla loncat aren berlari ke arah dapur menuju mamahnya.

Asla memegang pipinya lalu beralih memegang dadanya yang dag dig dug akibat aren "astaga jantung gue loncat" gumam asla.

Asik dengan jantungnya hingga tanpa sadar papah aren terkekeh melihat ekspresi asla sehingga tak kuat menahan tawa nya.

Asla tersadar lalu melihat ke arah tangga papah asla asik tertawa sambil memegang perutnya.

"aduh la ngakak papah liat muka kamu" papah asla masih tertawa hal itu mengundang tatapan aneh dari mamah aren dan aren yang baru keluar dari dapur sambil membawa piring berisikan martabak.

"papah kenapa?" suara tawa papah aren berhenti akibat pertanyaan dari aren.

"gara gara tingkah kamu ke asla yang bikin papah ketawa"

"emang kenapa pah?" gak anak gak mamah sama sama kepo, benar kata pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

"aren cium pipi asla dan ekspresi asla itu tuh gemes banget bikin papah ketawa"

"bilang aja muka asla ngakak pah jangan gemes gemes lah nyebelin papah ini" sindir asla membuat papah aren kembali tertawa.

"ih apaan sih papah malah ngetawain asla kasian tau" aren mendekati asla lalu menariknya berdiri lalu membawanya ke atas menuju kamarnya sambil membawa martabak yang dibelikan asla.

Asla dan aren melewati begitu saja papah aren tanpa permisi atau apapun membuat papah aren geleng geleng sebal.

"anak muda jaman sekarang bikin leng geleng geleng" gumam papah aren sebari mengeleng geleng kan kepalanya ke kanan ke kiri.

Sedangkan mamah aren yang mendengar gumaman suaminya itu hanya berdecak "udah tua banyak banget tingkahnya" gumam mamah aren sambil mengeleng geleng kepala.

"mamah awas kepala copot malah geleng geleng gitu" celetuk papah aren membuat mata mamah aren membulat.

"ELO TUH YANG UDAH TUA TAPI BANYAK TINGKAH, GUE GANTI SUAMI BARU TAU RASA"

"ampun nyaii"

....

Kini beralih ke asla dan aren yang sudah berada di kamar dengan aren yang duduk di sofa pinggir asla sambil memakan martabak nya.

My Childish Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang