MCB-26

29.1K 2K 412
                                    

Aren sampai di rumah nya dia duduk di sofa ruang tamu, rumah aren kini tak seramai dan seheboh dulu, semenjak kejadian dimana datang nya gladis semua berubah, aren menyadari perubahan itu namun ia pikir tak akan berlangsung lama.

Tapi kini sudah hampir 3 minggu masih tidak ada perubahan apalagi papah nya yang semakin cuek pada dirinya begitupun sadewa yang seolah menganggap aren orang asing.

Lalu pikiran nya melayang kepada kejadian dimana sadewa dan asla berboncengan.

Dia tidak menyangka bahwa sadewa mendekati asla, jujur dia sedikit tidak rela melihatnya.

Lalu lamunan nya buyar akibat bunyi notifikasi di handphone nya.

Disana terlihat grup angkatan sekolah yang ramai karena satu vidio.

Aren yang penasaran pun mengklik vidio tadi disana terlihat kejadian di dekat toilet tadi.

Aren melebarkan matanya melihat kebenaran kejadian itu, dia tidak menyangka gladis licik seperti ini.

Dia menyesal membentak asla tadi.

Mungkin dia harus meminta maaf pada asla dan memutuskan hubunganya dengan gladis, dia tidak mau memiliki hubungan dengan orang licik seperti gladis.

Ketika akan bangkit dari duduk nya papah aren masuk ke dalam rumah dengan membuka pintu kencang membuat aren kaget.

"sialan"

Papah aren berjalan menuju ke arah ruang tamu lalu membuka kembali laptopnya di hadapan aren.

"lihat karena perbuatan keluarga orang yang kamu sayangi aren, perusahaan kita di ambang kebangkrutan akibat korupsi papahnya gladis dan memindahan saham besar besaran tanpa pengetahuan papah" marah papah aren.

Aren terkejut lalu manatap laptop di hadapannya disana terdapat diagram perusahaan yang menurun.

"kita bangkrut" papah aren mulai mengeluarkan air mata nya.

Perusahaan yang dia miliki dan rintis dari nol sudah hilang karena kesalahan orang terdekat anaknya.

Mamah aren yang berada di kamar pun turun dan melihat suaminya menangis begitupun anaknya yang sama menangis.

"kenapa pah?"

"kita bangkrut" lirih papah aren, mamah aren membawa suaminya menuju pelukan nya.

Dia memandang laptop yang menunjukan penurunan drastis dari perusahaan suaminya itu.

"ini semua karena gladis dan keluarganya"

"kita hanya bisa sabar sekarang" mamah aren mengelus pundak suaminya sebari meneteskan air matanya.

"maafin aren mah, pah" aren menangis.

Dia merasa ini salahnya ini karena nya, coba saja dia tidak bertunangan dengan gladis dan tidak terlalu percaya dengan gladis mungkin ini tidak terjadi.

"maafin papah juga tadi bentak kamu" ujar papah aren lalu mengelus rambut sang anak yang masih menangis.

"aren mau hiks min-minta maaf sama a-asla" aren berdiri dan mengambil kunci mobil nya meninggalkan rumah nya menuju rumah asla.

mamah dan papah aren tersenyum dengan penuturan aren.

Anaknya sudah sadar.

Dari ke goblokan nya.

Syukur deh.

Tiba tiba di tengah kesenangan dengan anaknya yang sadar, dengan masih keterkejutan nya email dari perusahaan SL'company masuk ke dalam laptop papah aren.

My Childish Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang