MBC-06

32.4K 3.3K 198
                                    

Aren terbangun dari tidur nya melihat jam sudah menunjukan pukul 5.48 dini hari seakan teringat sesuatu aren langsung melihat ke segala penjuru kamar dan tak menemukan seseorang yang dia cari dari tadi.

Ya aren mencari asla.

Aren mulai mengeluarkan air mata nya dan mulai sesegukan lalu berteriak kesal sambil membanting bantal dan guling nya hingga mengenai vas bunga di kamarnya.

Di bawah mamah aren terlonjak kaget bahkan papah aren yang sudah pulang pun kaget hingga menyemburkan kopi yang sedang di minumnya.

Papah dan mamah aren berlari ke atas menuju ke kamar anak semata wayang nya itu.

Hingga sampai di depan pintu kamar aren papah aren membukanya dan melihat anak nya yang masih menangis sesegukan sambil  memandang kosong ke depan.

Mamah aren menghampiri aren dan menepuk pundaknya pelan "sayang kamu kenapa hm?"

Aren menoleh lalu kembali menangis dan memeluk sang mamah "as-la ning- ninggalin a-ren mah hiks"  suara aren teredam oleh pelukan mamah nya tapi masih terdengar jelas oleh kedua orang tua nya.

Papah aren menghampiri aren lalu mengelus pundak anak nya untuk menengkan.

"asla tadi pulang, temen nya masuk rumah sakit, asla juga gak sempet izin sama kamu karena tadi kamu tidur sayang" mamah asla mengelus rambut anak nya yang masih terus menangis.

"mau asla mah" rengek aren ketika tangisan ya cukup reda.

"telpon gih asla nya" ujar papah aren yang masih mengelus bahunya.

"tapi malu" cicit aren membuat kedua orang tua nya tertawa kecil.

Mamah aren melepaskan pelukannya lalu mengambil handphone aren yang di simpan di nakas dan mencari kontak asla di handphone aren.

Setelah ketemu mamah aren memencet tombol panggilan dan menunggu asla mengangkat nya.

Setelah di sebrang sana asla mengangkat panggilan nya, mamah aren menempelkan handphone aren di telinga nya.

"hallo sayang?"

Mendengar asla memanggil aren menggunakan sayang membuat mamah aren yakin bahwa asla sangat sayang pada aren.

"sayang ini mamah"

"eh mamah, aku kira aren, jadi malu deh" asla tertawa canggung di sebrang sana karena malu melanda dirinya.

"haha iya gapapa sayang, oh iya bayi besar kamu ngamuk nih" goda mamah aren membuat aren melotot lalu menutupi wajahnya dengan selimbut.

"ah iyakah mah? Terus sekarang kemana aren nya?"

"ada tuh habis nangis" aren melotot lalu membuka selimbutnya.

"mamah mahh" teriak aren membuat mamahnya terkekeh begitu asla di sebrang sana.

"kamu kesini deh sayang dia lagi pengen dimanja sama kamu terus"

"iya mamah yaudah nanti sebentar lagi asla kesana"

"yaudah nih ngomong sama aren"

Mamah aren memberikan handphone nya pada aren dan menarik sang suami keluar dari kamar anak nya lalu menutup pintu kamar nya.

"ha- halo kak?"

"iya sayang kenawhy?"

"kakak kesini" rengek aren membuat asla yang di sebrang sana terkekeh geli.

"iya nanti aku kesana yah mau mandi dulu bau asem"

"jangan lama yah"

"iya sayang gak akan lama"

My Childish Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang