MCB-32

28.2K 1.8K 200
                                    

"asla mau gak jadi pendamping hidup aren yang pertama dan terakhir?"

Asla melepaskan tangan nya dari genggaman aren lalu mengacak rambut aren dengan gemas.

"emang kalau aku nerima mau di bahagia in?" tanya asla membuat aren mengangguk mantap.

"aku belum percaya ren" lirih asla

"aku percayain"

"tapi aren kan kamu punya gladis jangan ngawur deh" ungkit asla membuat mimik wajah aren mendatar.

"aku punya kamu" ucapan dingin dan tajam itu membuat asla bergidik ngeri.

"ren tapi aku-" ucapan asla terpotong oleh aren.

"jadi mau gak? Kalau enggak aren nangis nih" ancam aren siap dengan mata berkaca kaca nya.

"yaudah nangis aja"

"huaaa mamah asla jahatt hiks" aren benar benar menangis lalu menelungkupkan kepalanya di bantal sebari memegang kalung milik sadewa.

"aku nolak kamu, aku gamau sama kamu, kamu jelek, cengeng, nyebelin, bobrok" canda asla membuat tangis aren semakin pecah.

"jahat, jahat, jahat" gumam aren membuat asla tak tega sekaligus gemas dengan tingkah aren.

Asla terkekeh lalu menarik aren agar berdiri tapi aren masih tetap pada posisinya "aku mau sayang"  bisik asla di telinga aren.

Aren mengeliat geli namun tak urung tersenyum dan berdiri lalu memeluk asla dengan erat.

" serius kan?"

"enggak" gurau asla semakin membuat tangis aren pecah kembali.

Asla mengelus rambut aren "bercanda sayang"

Aren melepaskan pelukan nya lalu mengusap air mata nya perlahan.

"ini kalung dari sadewa,  kata sadewa titip salam buat first love nya yaitu kamu" ucap aren sebari memasangkan kalung ke leher asla.

Kalung hitam dengan gantungan tengkorak itu melingkar indah di leher asla.

"kata sadewa, aren harus jaga cinta pertama nya dan aren juga harus jaga asla sebagai istri aren nanti" asla masih mendengar perkataan aren yang asla tau aren sangat berat mengucapkan hal itu.

"jaga aku sebagai istri kamu nanti jangan sakitin aku atau semua nya selesai aren" ingat asla membuat aren mengangguk lalu kembali memeluk asla erat.

"aren sayang asla"

"asla juga" asla mengusap rambut aren namun ucapan aren selanjutnya membuat dia gembira sekaligus jantungan.

"besok kita nikah di itali" ujar aren menghiraukan asla yang cengo akan ucapan nya.

Sementara itu di luar kamar kembaran upil dan ipil tengah menguping lalu mereka saling pandang mendengar percakapan kedua orang di dalam kamar itu.

"AKHIRNYA PUNYA MANTU SULTAN"

"BESOK PUNYA MANTU, ASIKKK"

asla dan aren kaget mendengar teriakan yang mereka yakini adalah papah dan mamah aren.

Asla memandang aren yang sedang menunduk malu karena tingkah kedua orang tuanya.

"bikin malu aja" gumam aren membuat asla tertawa geli.

Jika benar besok aren dan asla menikah mungkin asla akan kena jantungan karena memiliki mertua seperti kedua orang tua aren.

....

My Childish Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang