MCB-28

26.4K 1.9K 328
                                    

Aren mengamuk dan berteriak histeris dia terpukul dengan kepergian asla.

"JANGAN AMBIL ASLA, DIA PUNYA AREN"

teriak aren ketika sadewa menepuk pundak nya.

Sadewa kaget begitupun kedua orang tua aren, disana aren mengeratkan pelukan nya pada handphone di genggaman nya.

"maafin aren, asla hiks"

Ketiga orang tadi terasa sangat sedih melihat aren, apalagi sadewa dia merasa hatinya tersayat melihat sepupunya seperti ini.

"ma-maaf asla hiks" aren menangis sesegukan sebari terus memeluk handphone nya yang menampilkan foto asla.

"jangan gini ren" mamah aren mengusap rambut aren dengan lembut.

Aren mengeleng geleng kan kepalanya lalu menepis tangan mamah nya "jangan pegang, punya asla hiks hiks" mamah aren kaget dengan tindakan aren.

Sadewa menitikan air matanya dia sungguh tak tega melihat sepupunya seperti ini "gue akan berusaha ikhlasin asla buat lo ren" gumam sadewa yang masih dapat di dengar mereka.

"gue akan lupain rasa ini ke asla, asal lo jangan gini ren" sadewa memandang aren yang masih menangis dan menunduk, sadewa yakin aren mendengarkan apa yang dia ucapkan.

"gue mohon, jangan nyusahin papah mamah lo ren, lo harus berusaha cari asla bukan gini caranya" mohon sadewa masih dengan air mata yang mengalir walau tak terisak.

Mamah dan papah aren memandang sadewa iba, sadewa tidak pernah jatuh cinta dan ketika dia jatuh cinta pada asla, dia harus merelakan cinta pertamanya.

"pergi hiks aren mau sendiri" mamah dan papah aren seolah mengerti meninggalkan aren.

Sadewa masih belum beranjak lalu dia berjongkok di hadapan aren dan membuka kalung yang di pakai nya, kalung berwarna hitam itu dia berikan pada aren.

"gue ikhlasin asla buat lo, jangan sakitin dia, gue mau dia bahagia kaya sama lo dulu ren, jangan sakitin dia dan kasihin kalung ini begitu lo ketemu asla gue titip salam buat cinta pertama gue"

Sadewa bangkit lalu mengacak rambut sepupu childish nya itu dan berniat keluar dari kamar aren namun perkataan aren membuatnya tersenyum penuh arti dan mengangguk.

"makasih dan maaf dewa"

"jaga cinta pertama gue ren"

Aren hanya mengangguk lalu kembali menitikan air matanya tak di sangka sepupunya masih peduli padanya.

Padahal tadi dia membentak sadewa yang bisa di bilang bentakan itu keterlaluan juga jangan lupakan tinjuan di pipi sadewa.

Sadewa keluar dari kamar aren sedangkan aren masih meratapi nasibnya yang bingung harus dia cari kemana cintanya itu.

Asla orang yang memiliki banyak kekuasaan dan dapat di pastikan bahwa asla akan menutup semua akses agar aren tidak mencari nya.

"aku mohon kembali kakak"

Ya panggilan pertama aren pada asla 'kakak'  sungguh indah ketika dia bertemu asla dan begitu menyakitkan ketika asla meninggalkan nya.

"aku tunggu"

Gumamnya lalu beranjak untuk membereskan kekacauan ini.

...

"kamu yakin wa?" tanya mamah aren pada sadewa yang sudah membawa kopernya menuju halaman rumah.

Ya dia berniat pulang ke belanda untuk melanjutkan study di sana dan juga tinggal disana bersama opa dan oma nya.

"makasih udah mau baik sama anak papah"

My Childish Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang