Setelah kejadian tadi kini aren berada di pelukan asla, dia tertidur sebari memeluk asla erat.
Ya tadi aren mengecup bibir asla dengan lama lalu kembali menyembunyikan wajahnya yang memerah di ceruk leher asla.
Kejadian tadi membuat asla terkekeh geli, astaga siapa yang mengajari anak bayi polosnya ini ciuman?
Asla terus mengelus rambut lebat hitam milik kekasihnya yang terus saja bergerak tak nyaman di tidurnya.
Aren mendusel duselkan kepalanya di bahu asla dia takut asla pergi hingga di tidurnya saja aren gelisah.
Tangan asla mengelus punggung tegap kekasihnya dan menepuk nepuk paha kekasih nya yang menyamping itu hingga mengurangi rasa khawatir di tidur aren.
Lama berdiam diri rasanya asla ingin membuang air kecil ke kamar mandi, asla melepaskan pelukan aren walau agak sedikit susah namun akhirnya berhasil.
Asla berlari kecil ke arah kamar mandi karena tidak kuat menahan lagi jika terus di tahan bisa bisa ngompol di celana dia.
Yakali cantik cantik ngompol di celana.
Ketika asla di kamar mandi aren mengeliat meregangkan badan nya sehabis tidur, dia mencari ke sekeliling dan tak menemukan asla dimana pun.
Aren bangkit dari tidurnya dan mendudukan diri nya di ranjang, dia rasa kejadian kemarin hanya mimpi semata.
Air mata aren mengalir lagi di iringi sesegukan yang lumayan kencang, aren mengambil bantal lalu menyembunyikan wajah nya yang tengah menangis di bantal tersebut.
"hiks asla"
Sangkin asik nya menangis sampai tidak sadar bahwa pintu kamar mandi terbuka menampilkan asla dengan wajah basahnya sehabis mencuci muka.
Asla heran ada apa dengan aren.
Asla mendekat lalu mencondongkan badannya dan menarik bantal yang di pakai aren menutupi wajahnya.
"sayang"
Seru asla membuat aren menghentikan tangisnya dalam sekejap lalu mendongkak dan melihat wajah asla.
Aren manarik asla sekaligus membuat asla berbaring bersama nya.
Asla kaget tapi mau bagaimana lagi? Bayi besarnya manja sekali kali ini.
"kenapa hm?" asla mengelus rambut aren lembut sedangkan aren kembali menangis dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher asla.
"jangan hiks per-gi hiks" aren sesegukan.
Helaan nafas keluar dari asla, dia bingung mau bagaimana lagi agar membuat aren berhenti menangis.
"stt bobo lagi yah"
Bukan nya tidur, tangis aren malah semakin menjadi, asla bingung setengah mati kali ini hingga akhirnya mengeluarkan jurus ancaman nya.
"kalau gak berhenti aku pergi" suara dingin nan tegas membuat aren takut dan mengigit bibir bawahnya untuk meredam tangis nya.
Aren mengigit bibir bawahnya seberusaha mungkin agar tak mengeluarkan air mata nya hingga rasa amis dari dalam mulutnya terasa, ya bibirnya berdarah akibat di gigit terlalu keras oleh aren.
Asla mengelus rambut aren posisinya masih sama seperti tadi hanya saja asla sesekali mendengar ringisan dari bibir aren membuat asla heran.
Asla menjauhkan badan nya dari aren dan menangkup wajah aren, seketika matanya melotot melihat bibir aren berdarah begitu banyak.
"sayang udah jangan di gigit" ujar asla yang di jawab gelengan oleh aren.
"udah, nangis aja aku gak akan pergi" mulut aren terbuka dan kembali menangis, tangisan yang dia tahan tadi kini meledak walau tak terlalu kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boy
Teen Fiction"asla mau peluk" "asla suapin" "asla mau kiss" "asla kelonin" Asla gadis tomboy dengan gaya urak urakan namun terkesan manis dan cantik itu merupakan salah satu most wanted di sekolahnya. Sedangkan aren, adalah lelaki manja yang memiliki seribu c...