VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOUHappy Reading
༻୨♡୧༺
"Siapa ayahnya?" tanya Tara dingin membuat Tania terdiam.
"Siapa, Tania?" desis Tara tajam.
Tania menunduk dalam-dalam. "K-kak A-arga..." lirihnya.
Deg!!
Bagaikan di tusuk ribuan jarum, jantung Tara berdenyut sangat kencang. Tiba-tiba saja dadanya terasa sesak sepeti di tindih batu besar. Ia mengerjab-ngerjabkan matanya, menatap kosong lurus ke depan.
Tara menggeleng samar-samar. Ia tertawa hambar. "Jangan bercanda, Tania. Ini nggak lucu," ucap Tara masih menganggap ini hanya bercanda.
Tania semakin menundukkan kepalanya seraya menggigit bibir bawahnya. Tangannya meremas kuat-kuat ujung rok yang ia gunakan.
"M-maaf kak... a-aku--"
Tara menatap Tania dengan tatapan tak percaya, mata gadis itu berkaca-kaca. "Jadi ini beneran, huh? Kamu hamil anaknya Arga?" tanya Tara tanpa ekspresi.
Tania hanya diam membuat Tara tertawa getir. "Murahan!"
Tania menahan isak tangisnya, ia tahu bahwa Tara pasti akan sangat kecewa dan marah padanya. Tania takut.
"Jadi ini balesan lo ke gue, hah? kurang baik apa sih gue sama lo? udah syukur gue izinin lo ditampung di sini, gue udah anggep lo sebagai adek gue sendiri, eh tapi lo? ck, nggak tau terima kasih ya!" pekik Tara di hadapan wajah Tania.
"K-kak... hiks m-maafin aku---" Tania hendak menggapai tangan Tara namun Tara langsung menepis tangannya.
"Jangan panggil gue kak, gue nggak sudi punya adek kayak lo! dasar jalang, gue benci sama lo, Tan!!" pekik Tara dengan wajah yang memerah akibat marah dan menangis.
"Hiks--- K-kak Tara... a-aku juga nggak mau kayak gini, tolong jangan benci sama aku. A-aku--"
"SHUT THE FUCK UP!!!" pekik Tara, ia benar-benar emosi.
Tara memandang Tania sinis. "Ternyata lo penghianat, Tan! Gue jijik sama lo," desis Tara tajam membuat Tania terisak.
"Nggak! hiks-- Kak Tara nggak boleh benci sama aku, a-aku minta maaf kak," mohon Tania seraya berlutut dikaki Tara.
Tara hanya menatap Tania dengan tatapan kosong lalu sedikit menyentakkan kakinya agar terlepas dari tangan Tania. "Gue bener-bener kecewa, Tan sama lo. Gue kecewa..."
Tania menggelengkan kepalanya sambil menangis. "Nggak kak, please, maafin aku." Tania terus memohon pada Tara sambil terisak.
Tara menatap Tania dengan tatapan tak terbaca, ia melangkahkan kakinya keluar kamar meninggalkan Tania begitu saja.
"Kak Tara! hiks-- maafin aku, Kak ..." Tania menangis sejadi-jadinya dengan posisi terduduk di lantai. Saat ini keadaan gadis itu sangat kacau dengan wajah memerah dan mata yang sembab.
"KAK TARA!!" jerit Tania yang langsung terbangun dari tidurnya.
Nafas gadis itu memburu, dahinya sudah dibanjiri keringat. Ia masih mengumpulkan nyawanya seraya bersender di kepala ranjang. Tania mulai mengatur nafasnya, ia menghapus jejak air mata di pipinya. Ya, gadis itu menangis di dalam mimpinya bahkan bantal yang ia tiduri ikut basah karena air matanya.
Tania menghela nafasnya yang terasa berat. "Jadi tadi cuma mimpi? syukur deh, huft..."
Tania terdiam sebentar, ia menjadi sedikit ragu untuk menjalankan rencananya. Ia takut Tara akan marah besar dan mengusirnya. Bagaimana kalau itu terjadi? Di mana Tania akan tinggal? Tapi ia juga tidak bisa membiarkan rahasianya terbongkar, Tania tidak akan membiarkan itu terjadi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGATARA [NEW VERSION]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Gimana rasanya nikah saat masih dibangku SMA? Apalagi nikahnya di jodohin sama mantan mas crush?? Tara tidak menyangka bahwa dirinya harus menikah dengan pria yang ternyata adalah mantan crushnya saat diriny...