[Bagian 37] Terbongkar

4.7K 202 70
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

Hari ini adalah hari di mana siswa SMA Tunas Bangsa melaksanakan ujian kenaikan kelas untuk kelas X & XI serta ujian kelulusan untuk anak kelas XII. Para siswa berdatangan memasuki gerbang sekolah. Terlihat salah satu guru tengah memeriksa kelengkapan pakaian siswa, itu adalah hal yang rutin di lakukan setiap hari Senin.

"Hei, itu siapa itu namanya, Vino! Hey kamu yang nggak pakai dasi, balik ke sini!" panggil Bu Mami garang.

Pria itu berbalik seraya menyengir. "Eh, ibu panggil saya?" tanya Kevin.

"Ya, iyalah! Kamu pikir siapa lagi?" tanya Bu Mami dengan wajah garangnya.

Kevin mengusap tengkuknya. "Tapi nama saya Kevin Ibu Mami yang cantik, bukan Vino," ucap Kevin.

"Sama saja. Itu dasi kamu mana?" tanya Bu Mami.

"Eh--i-itu Bu, anu---" Kevin menggaruk tengkuknya seraya berfikir untuk mencari alasan.

"Apa? Anu apa? Kebiasaan ya kamu selalu begini, atribut nggak lengkap, baju di keluarin, kamu mau sekolah atau mau jadi preman? Harusnya sebagai kakak kelas kamu mencotohkan yang baik dong, seperti Vero contohnya, dia selalu rapih," sembur Bu Mami menceramahi Kevin.

"Ibu tau nggak hal apa yang paling menyakitkan ? Hal yang paling sakit itu ketika kita di banding-bandingin sama orang lain. Sakit hati saya bu, tega bener ibu sama saya," ucap Kevin dramatis.

"Haisss... kamu ini, yasudah sana masuk! Tapi ingat, kamu tetap dapat hukuman ya, nanti setelah ujian selesai!" ucap Bu Mami tegas.

Kevin hanya menghela nafasnya lalu menggaguk. Ia berbalik hendak masuk ke dalam gedung, tapi manik matanya melihat seorang gadis yang tengah berjalan memasuki gerbang sekolah membuat senyumnya mengembang.

Kevin menghampiri gadis itu. "Pagi pacar!" sapa Kevin pada Tata.

Tata memasang wajah jutek seraya memutar bola matanya malas, tidak menghiraukan sapaan Kevin. "Ayo, Ra!" ajak Tata tanpa melirik ke arah pria itu.

Tara yang bingung itupun hanya menggaguk dan ikut mengajak Tania masuk ke dalam gedung sekolah. Sedangkan Kevin, pria itu mengerutkan keningnya bingung sambil bergumam. "Gue salah apa?" tanyanya pada diri sendiri.

"Ta, lo ada masalah apa sama Kevin?" tanya Tara bingung, belum sempat Tata membuka mulut Tania lebih dulu menyelanya.

"Umm, Kak aku duluan masuk ke kelas ya," ucap Tania sambil tersenyum tipis.

Tara dan Tata menoleh ke arah Tania, perempuan itu terlihat sangat berbeda dari biasanya. Tidak ada senyum ceria yang terukir di wajahnya, hanya senyuman tipis yang terkesan sedikit terpaksa.

Beberapa detik kemudian keduanya mengangguk dan Tania pun masuk ke dalam kelasnya.

"Tania kenapa, Ra?" tanya Tata seraya melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Gue juga nggak tau, Ta, beberapa hari terakhir dia jadi pendiem nggak seceria kayak biasanya," ucap Tara sedih.

"Kok aneh, ya?" gumam Tata yang masih bisa di dengar oleh Tara.

"Oh ya, tadi lo sama Kevin kenapa tuh? Lagi ada masalah?" tanya Tara mengingat kejadian di depan gerbang tadi.

Tata menghela nafasnya kasar seraya menaikki tangga menuju kelas. "Nanti gue ceritain," jawab Tata yang langsung diangguki semangat oleh Tara.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang