[Bagian 42] Di godain cogan

2.4K 146 20
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

Sepulang sekolah Tara sudah berjanji untuk main ke rumah Kemal, kakaknya. Arga juga mengizinkannya untuk pergi ke sana. Tadinya Tara ingin mengajak Tania ikut ke rumah kakaknya, tetapi gadis itu tidak bisa karena ia sudah ada janji main di rumah Vela bersama Kai, temannya.

Kini Tara sudah berada di depan rumahnya dulu yang sekarang di tempati oleh Kemal.

"Nanti pulangnya aku jemput ya," ucap Arga seraya mengelus puncak kepala istrinya.

Tara tersenyum manis lalu mengangguk patuh. Kemal masih berdiri di depan halaman rumah menyaksikan interaksi adiknya bersama suaminya itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Arga mengecup bibir Tara membuat gadis itu kaget dan refleks memukul lengan suaminya, Tara melirik ke arah Kemal yang tengah mengalihkan pandangannya seraya menggerutu tidak jelas.

"Kebiasaan ish! Malu tau ada bang Kemal," omel Tara membuat Arga terkekeh.

Pria itu memanggil Kemal dan pamit untuk pergi ke kantornya lagi. "Al, gue nitip Tara, ya," pesan Arga memanggil Kemal dengan sebutan Alvaro, karena dari dulu Arga dan teman-temannya selalu memanggil pria itu dengan nama belakangnya.

Kemal mengacungkan jempolnya. "Iyee, siap!"

Arga masuk ke dalam mobilnya lalu pergi dari sana. Setelah kepergian Arga, Tara masuk ke dalam gerbang dan langsung memeluk kakaknya. Kemal membalas pelukan adiknya itu lalu mengecup puncak kepalanya.

"Aaaaaa... Tara kangen banget sama bang Kemal!" pekik gadis itu dengan antusias.

"Sama, abang juga, mana sendirian di rumah segede ini. Sepi banget tau," celetuk Kemal sedikit sedih.

"Makanya cari calon istri dong bang. Biar nggak tinggal sendirian lagi," ucap Tara seraya melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

Kenal diam, ia malah mengalihkan pembicaraan. "Kamu nggak ada niatan tinggal bareng di sini apa?"

"Eum-- aku sih pengen tapi Arganya nggak mau tuh," jawab Tara seraya menggedikkan bahunya.

"Katanya dia mau tinggal berdua aja gitu, biar mandiri. Nggak tau lah," lanjut Tara.

Kemal mendengus. "Bilang aja si Arga kaga mau di ganggu kalo pas lagi ena-ena, yee kan?" celetuk Kemal membuat Tara memelototi kakaknya itu.

"Apaan sih, bang, ngaco banget!" Tara seraya memalingkan wajahnya malu sedangkan Kemal malah tertawa geli.

Gadis itu berjalan ke arah tangga, memasuki kamarnya. Ruangan itu masih sama bahkan kasur dan hiasan-hiasan aesthetic masih menempel di dinding kamarnya. Tara membuka jendela kamar itu, menatap pemandangan halaman belakang rumahnya yang terdapat taman kecil di sana.

"Sekarang semuanya udah berubah, gue bukan lagi gadis remaja yang selalu ngandelin orang tua, bukan lagi Tara yang selalu manja, cengeng. Sekarang gue udah jadi istri orang, gue harus lebih dewasa dan bijak dalam mengambil keputusan serta menyelesaikan masalah---"

"Umur gue emang terlalu muda buat nikah di usia segini, tapi gue yakin gue bisa jalanin semuanya, gue bisa jadi istri yang baik buat Arga. Oke, semangat Tara!!!" ucapnya memberi semangat pada dirinya sendiri.

Tara mengunci pintu kamarnya lalu mengganti seragam putih abu-abunya dengan baju yang ada di lemarinya.

Tara membuka lemari pakaiannya. Ia mulai mencari baju yang sedikit tertutup, tetapi di lemari itu hanya tersisa baju-baju gaulnya seperti hotpants, baju crop, dan setelan lainnya yang biasa ia gunakan untuk nongki di Cafe bersama teman-temannya.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang