[Bagian 24] Morning Kiss

8.5K 337 82
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

Terlihat sepasang kekasih yang masih tertidur pulas di atas ranjang yang empuk, mereka terlihat sangat romantis dengan posisi tidur Arga memeluk Tara dari belakang, ia memeluk Tara seperti layaknya sebuah guling, membuat gadis itu menggeliat berusaha menyingkirkan kaki suaminya yang mengukung tubuhnya.

Tara terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang menerobos masuk lewat celah jendela kamar, ia melirik jam yang ada di nakas samping ranjangnya yang sudah menunjukkan pukul 08.35 pagi membuatnya membulatkan matanya.

Tara berusaha melepaskan lengan kekar yang melingkar di perut ratanya, namun Arga malah semakin erat memeluknya. Tara membalikkan badannya menghadap Arga yang masih memejamkan matanya.

Tara memandangi dan meneliti setiap inci wajah tampan milik suaminya itu. Tanpa sadar tangannya terulur untuk menyentuh pipi Arga lalu mengusapnya lembut.

Tara terkesiap saat Arga membuka matanya secara perlahan, dengan gerak cepat Tara menarik tangannya kembali.

Tara tersenyum lebar menampilkan deretan giginya. "Good morning, my hubby."

Arga membalas senyuman Tara. "Morning baby," balas Arga dengan suara serak khas bangun tidur.

Pipi Tara memanas, entah mengapa akhir-akhir ini pipinya selalu seperti itu saat Arga mengatakan sesuatu yang bisa membuatnya meleleh. Oke, mungkin itu terlihat lebay. Tapi biarlah, Tara memang gadis yang lebay dan mudah baper dengan perlakuan seperti itu.

Tara hendak bangun dari tidurnya, namun dengan cepat Arga menarik lengannya hingga Tara terjatuh menindih dada bidang milik Arga.

Tatapan mereka saling bertemu, Arga memandang wajah Tara dengan intens sedangkan Tara memandang wajah suaminya itu dengan tatapan kagum karena ketampanan yang dimiliki suaminya. Ia tersadar saat tatapan Arga turun ke bawah menatap dadanya yang terbuka. Tara pun mengikuti arah pandang Arga.

Matanya membulat seketika, lalu dengan cepat ia menutup baju depannya dengan tangan kanannya dan bangun merubah posisinya menjadi terduduk.

Tara berdeham menetralkan degup jantungnya yang sudah berdisko-disko di dalam sana.

"Kenapa di tutup? Emang suami sendiri nggak boleh liat, ya?" tanya Arga dengan nada menggoda, sialan memang.

"AAAAAKKK MAMAA AKU TAKUT!" batin Tara menjerit.

Pria itu ikut bangun dengan posisi duduk di atas ranjang, ia menatap Tara dari samping yang tengah menunduk.

"H-hah? A-aku--"

"Aku apa?" Arga menaikkan sebelah alisnya.

"Aku malu," cicit Tara.

"Bodoh Tara bodoh! Masa iya malu sama suami sendiri? Tapi kan gue emang beneran malu bjir!" batin Tara.

Arga tergelak mendengar ucapan istrinya itu. "Kok malu? ngapain malu, sayang. Aku suami kamu."

"Lagian aku juga baru liat dikit, udah di tutup aja." celetuk Arga berlagak sedih.

"Apa, sih kamu, udah ah aku mau mandi," ucap Tara berdiri dari duduknya.

"Mau di mandiin nggak?" goda Arga membuat pipi Tara memerah seperti kepiting rebus.

"Nggak!" balas Tara singkat. Ia tidak kuat lama-lama ada di situasi seperti ini. Rasanya Ia ingin berteriak sekarang juga.

"Tapi aku mau di mandiin," ucap Arga dengan nada merengek sambil tersenyum jahil.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang