[Bagian 34] Akting yang bagus

5.9K 200 23
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

Seorang gadis dengan balutan selimut yang menutupi tubuh polosnya tengah menangis dengan posisi tubuhnya yang tertidur membelakangi Arga. Tania menangis sesenggukan seolah-olah meratapi nasibnya yang malang.

Berbeda dengan seorang pria yang masih tertidur di atas ranjang dengan tenang tanpa terganggu sedikit pun. Namun, lama-kelamaan pria itu mulai terusik dengan suara isakan tangis. Pria itu mengerjab-ngerjabkan matanya, mencoba bangun dari dalam tidurnya.

Arga langsung terduduk sambil memegangi kepalanya yang terasa berat dan sedikit pusing. Bola matanya tertuju pada gadis yang tengah memunggunginya. Bahu gadis itu bergetar, suara isakan keluar dari bibirnya. Arga mulai mencoba mengingat-ingat kejadian semalam. Tetapi yang terakhir ia ingat hanya kejadian di mana saat itu dirinya bertengkar dengan Tara dan pergi ke club dan minum banyak alkohol di sana, setelah itu ia tidak tahu lagi apa yang terjadi.

"Shit! Kenapa gue nggak inget apa-apa?!" kesalnya sambil menjambak rambutnya.

Pria itu tersadar tidak memakai pakaian, bahkan sehelai benang pun dan matanya melihat noda darah yang menempel pada seprai berwarna putih itu. Seketika jantungnya mencelos. Hah?

"Gue abis ngapain anjing?!" batinnya.

Tania tersenyum miring di sela-sela isakan tangisnya, mengingat sebelumnya ia sudah menumpahkan obat merah seperti darah ke seprai agar seolah-olah Arga sudah memperawaninya.

"Arrh, bangsat!" umpatnya tersadar dengan apa yang sudah terjadi. Dengan cepat Arga langsung memakai celana jeans-nya yang tergeletak di lantai.

Arga mengernyitkan keningnya menatap punggung perempuan itu. Arga berpikir bahwa perempuan yang semalam bersamanya itu adalah perempuan penghuni club, karena semalam ia pergi ke sana. Tetapi mengapa perempuan itu menangis? Ada apa ini? Apakah perempuan itu marah karena Arga merenggut virginity nya.

Karena penasaran, Arga melangkahkan kakinya, menghampiri perempuan itu yang tengah menutupi wajahnya sambil menangis. Arga berjongkok di depan ranjangnya, ia menatap perempuan itu dengan alis mengerut, bingung.

Arga berdeham menyadarkan perempuan itu.

Tangisan itu berhenti, hanya tersisa isakan kecil, tetapi perempuan itu masih dengan posisinya, enggan untuk mendongak membuat Arga semakin penasaran.

"Hei, lo... gapapa?" tanya Arga masih memperhatikan perempuan itu dengan seksama.

Tubuh mungilnya yang terbalut selimut tebal, rambut sebahunya yang berwarna hitam kecoklatan dan... Tunggu! Pikiran gila mulai bermunculan di kepala pria itu.

Arga menelan ludannya kasar, wajahnya memucat seketika. Ia menggelengkan kepalanya samar-samar.

"Nggak, nggak mungkin..." gumamnya meyakinkan dirinya.

Pria itu menghela nafas dalam-dalam, ia menjilat permukaan bibirnya yang kering sebelum berucap, "T-tania?" panggil Arga dengan suara yang tertahan di tenggorokan.

Perempuan itu mendongakkan kepalanya perlahan, lalu menatap Arga dengan mata yang memerah dan wajah yang sembab.

Deg!

Duaar!!

Mata pria itu melebar kaget melihat perempuan di hadapannya yang ternyata adalah Tania, adik angkatnya.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang