[Bagian 57] Sisi lain Arga

2K 156 65
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺


"Sayang, nanti kamu temenin Tania, yaa? dia sendirian di apartemen, kamu mau kan nemenin Tania?"

"Males," jawab Tara cuek, masih fokus pada ponselnya.

"Dia sendirian Tara, kamu tega biarin Tania yang lagi hamil sendirian di apart?" Arga berucap seraya menatap istrinya dengan tatapan tak percaya.

"Tega lah, biarin aja sendirian. Aku nggak perduli," ucap Tara dengan santai membuat tatapan Arga berubah menjadi tajam.

Pria itu merebut ponsel Tara, ia menatap istrinya dengan tatapan marah.

"Apa? mau marah sama aku?" tantang Tara yang sudah berdiri dari duduknya.

"Kamu kok jadi gini sih, Ra?? tinggal nurut aja apa susahnya? lagian aku nggak nyuruh kamu buat ngebabu di sana, aku cuman suruh kamu temenin Tania," ucap Arga dengan nada penekanan.

DIH?

DIH?

Tara menghela napasnya kasar, ia sudah cukup muak karena Arga selalu membawa masalah Tania ke dalam hubungan rumah tangga mereka.

"Tania Tania terus yang ada dipikiran kamu! Aku nggak mau Arga, aku nggak suka disuruh-suruh!" ucap Tara dengan nada mulai meninggi.

Belakangan ini Arga sudah jarang tinggal di rumah bersamanya, pria itu lebih mementingkan Tania yang tengah mengandung anaknya, hahaha bahkan Tara ragu kalau bayi yang ada dalam perut Tania itu adalah anak dari suaminya, mengingat pergaulan bebas yang pernah melekat pada diri perempuan itu saat tinggal di Aussie.

"GUE SUAMI LO ANJING, NURUT AJA BISA NGGAK, SIH?!" geram Arga dengan nada membentak membuat emosi Tara memuncak. Perempuan itu membalas dengan nada tak kalah tinggi.

"YA GUE GAMAU BANGSAT!" balas Tara membuat Arga terdiam beberapa detik lalu tersenyum miring.

Pria itu melangkahkan kakinya mendekati Tara lalu menarik pinggang istrinya sekali tarikan. "Udah berani, hm?"

Tara meronta-ronta minta dilepaskan tetapi Arga semakin kuat mencengkram pinggangnya. "Lepasin, sakit!!"

"Sering aku tinggal di rumah jadi makin liar ya kamu. Siapa yang ngajarin kamu jadi berani sama suami, hah? SIAPA?!" bentak Arga di depan wajah Tara, membuat perempuan itu memejamkan matanya karena suara bentakan yang memekikan telinga itu.

"Lo brengsek tau nggak?!" maki Tara, kini emosinya tidak bisa dikontrol, ia sudah muak dengan suaminya itu.

Arga tersenyum remeh mendengar makian istrinya itu. Tatapan mereka saling beradu satu sama lain. "Gue benci banget sama lo--- mphhh.." Arga langsung membungkan mulut Tara dengan bibirnya. Ia mencium Tara dengan kasar, membuat bibir istrinya terluka. Ini baru pertama kali, Arga menciumnya dengan kasar, membuat Tara sedikit takut.

Setelah beberapa menit, Arga melepaskan ciumannya karena Tara yang terus-menerus memukul dadanya. Arga mengusap bibirnya yang basah lalu tersenyum puas melihat ekspresi wajah istrinya. Tara menjauh lalu menatap suaminya itu dengan tatapan nyalang.

"LO GILA ARGA! LO GILA!!" teriak Tara.

Perempuan itu hendak berlari keluar kamar tetapi lengannya langsung ditarik oleh suaminya. Arga memutar tangan Tara kebelakang membuat sang empu berteriak kesakitan. "Akhh, sakit Arga lepasin!" rintih Tara, kini matanya mulai berkaca-kaca.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang