[Bagian 56] ??? (special part)

2K 148 66
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading


༻୨♡୧༺

2 bulan kemudian...

"Sayang, aku anterin Tania check up dulu yaa," pamit Arga pada istrinya yang tengah bersandar di kepala ranjang, wajah perempuan itu nampak sedikit pucat.

Tara tersenyum lalu mengangguk pelan. Sebenarnya Arga tidak tega meninggalkan istrinya yang sedang sakit, tetapi ia juga tidak bisa membiarkan Tania pergi keluar sendirian.

"Boleh kan aku pergi?" tanya Arga meminta izin, pria itu duduk dipinggir ranjang seraya mengusap pipi istrinya. "Muka kamu pucet, masih pusing kepalanya?" ucap Arga dengan nada khawatir.

Tara menggeleng sambil menatap wajah tampan suaminya. "Enggak kok, aku udah agak mendingan, nanti minum obat lagi pasti langsung sembuh, ehehehe." Tara menampilkan senyum manisnya, bahkan disaat sakit pun perempuan itu tetap saja cantik membuat Arga merasa beruntung mempunyai istri secantik dan sesabar Tara.

"Udah sana kamu anterin Tania, kasian dia kalo pergi sendirian. Takutnya nanti kenapa-napa di jalan, kamu temenin gih," suruh Tara dengan tulus, ia tetap tersenyum walaupun dadanya terasa sesak.

Arga menatap Tara lama entah apa yang sedang pria itu pikirkan, namun raut wajahnya terlihat sangat merasa bersalah dan tidak tega, sekaligus ketakutan yang terus menghantuinya.

Arga menggenggam telapak tangan istrinya seraya menatap wajah Tara dalam-dalam. "Kamu gapapa?" tanya Arga dengan ragu.

Tara sempat terdiam mendengar pertanyaan Arga, jujur ia sedang tidak baik baik saja namun dipaksa untuk bersikap seolah semuanya baik dan tidak ada masalah, ingin ia berteriak di depan wajah suaminya itu bahwa ia tidak mau seperti ini, hatinya sakit. Dia benci menjadi lemah saat berhadapan dengan Arga, pria yang sangat ia cintai. Hahaha, cinta memang membuat seseorang menjadi bodoh.

"Aku gapapa Arga, udah sana ihh..." usir Tara seraya mendorong lengan Arga pelan, menyuruh pria itu berdiri dan pergi.

"Oh diusir nih ceritanya?" goda Arga.

"Iyaa aku usir, udah sana buruan. Tania kasian tuh nunggu kamu kelamaan!" omel Tara membuat Arga terkekeh kecil.

"Iya iyaa sayang, aku pergi yaa... kalo kamu butuh apa apa telepon aku, oke?" Tara hanya mengangguk sambil tersenyum.

Arga berdiri dari duduknya lalu sedikit membungkukkan badannya untuk mencium kening istrinya.

Cup!

"Dah, aku pergi. Jaga diri baik-baik, kalo haus nih air minum udah aku siapin," ucap Arga seraya menunjuk teko dan gelas yang tertera di atas nakas.

Tara menghela nafasnya. "Iyaa Argaa, udah sanaa." Perempuan itu mengibaskan tangannya menyuruh Arga untuk segera pergi.

Setelah suaminya keluar dari kamar dan pergi menemani Tania check up. Tara kembali menangis, ia memukul-mukul dadanya yang terasa sangat sesak. Hatinya sakit, ia tidak rela berbagi cintanya dengan oranglain.

"Arga kamu kenapa jahat..."

"Aku benci diri aku sendiri, karena aku nggak bisa marah sama kamu. Bahkan di saat kamu udah khianatin aku, aku masih tetep cinta sama kamu, Ga," lirih Tara sambil terisak.

Tara menghapus air matanya. "Aku bingung gimana hubungan pernikahan kita kedepannya? Apa aku yang harus relain dan lepasin kamu untuk Tania?" ucap perempuan itu pada dirinya sendiri.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang