[Bagian 55] Arga & Tania?

2.5K 156 80
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺


"Akh! sakit, Alby!" pekik Tania pada pria yang tengah menyeretnya menuju taman apartemen.

Albyan tidak mendengar rintihan gadis kecilnya itu, ia terus menyeret Tania hingga langkahnya terseok-seok.

Saat sudah sampai di taman, Tania mencoba melepaskan tangannya yang dicengkeram kuat oleh pria itu. "Lepasin, Alby. S-sakit!" rintih Tania hampir meneteskan air matanya.

Albyan melepaskan tangan Tania, lal kou duduk dibangku taman. Ia mengusap wajahnya gusar sambil berteriak kesal membuat Tania sedikit takut pada pria itu.

Albyan yang menyadari ketakutan Tania, langsung menetralkan emosinya dan menyuruh Tania untuk duduk di sampingnya.

"Jelasin," ucap Albyan, dengan nada dingin.

Tania masih terdiam sambil memainkan jarinya, gugup. "Jawab, Tania," desis pria itu masih mencoba sabar.

"A-aku--" ucapan Tania terhenti saat matanya tak sengaja bertatapan dengan mata tajam milik Albyan.

Gadis itu menunduk takut membuat Albyan menghela nafasnya panjang lalu, membawa Tania ke dalam pelukannya. "M-maaf, By. Maaf, hiks---"

Tania menangis sesenggukan, ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Albyan.

"Ssstt... jangan nangis, Alyne. Aku minta maaf udah kasar sama kamu." Pria itu mencoba menenangkan Tania dengan mengusap-usap pelan punggung gadisnya.

Saat Tania sudah mulai tenang, gadis itu ingin melepaskan pelukannya tetapi tangan Albyan menahannya. Tania mendongak menatap pria tampan yang kini tengah menatapnya juga dengan tatapan tulus.

"Jangan takut, okay?" ucap Albyan seraya mengusap puncak rambut milik gadisnya itu.

Tania hanya mengangguk kecil. "Sekarang aku minta kamu jelasin semuanya, boleh?" tanya Albyan lembut.

Perempuan itu membernarkan posisi duduknya lalu menghela nafas sebelum mulai berbicara. "A--aku takut, By," lirih Tania menunduk lemah. Lagi-lagi Tania berhasil membuat orang lain mempercayai sifat polos dan lugunya itu.

Albyan menatap gadis yang berada di sampingnya seraya mengusap surai panjang milik Tania. "Jangan takut, aku ada di sini, okay?" Pria itu tersenyum manis menatap Tania.

Tania mendongak menatap Albyan dan membalas senyuman pria itu seraya mengangguk pelan. "Sekarang kamu cerita semuanya kenapa bisa kayak gini?" tanya Albyan.

"Tapi kamu harus janji jangan kasih tau siapa-siapa, janji?" Tania mengacungkan jari kelingkingnya menyuruh Albyan untuk berjanji, pria itu pun menautkan jari kelingking mereka. "Iyaa, janji."

Tania menceritakan semua kejadian yang ia alami pada saat itu. Tania tidak bisa menahan air matanya ketika mengingat kejadian malam itu, tapi ia tetap berusaha untuk menceritakan semuanya pada Albyan. Sedangkan, pria di sampingnya itu tidak berhenti mengumpat mendengarkan cerita Tania. Terlihat jelas rahang pria itu mengeras, dengan tangan yang terkepal kuat, siap menghajar habis orang yang telah membuat gadisnya menderita.

"Sialan, Arga anjing!!" umpat Albyan tak bisa menahan emosinya.

Pria itu menatap ke arah Tania yang berada dihadapannya dengan tatapan sulit diartikan. Ia menarik tubuh mungil Tania membawanya ke dalam pelukan seraya mengusap rambutnya menyalurkan rasa sayangnya.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang