ARGATARA END

3.5K 162 18
                                    

VOTE JUSEYOOOO
ARIGATOOOU


Happy Reading

༻୨♡୧༺

Morgan tersenyum sebelum akhirnya berbicara. "Setelah berhasil dapat apa yang kamu inginkan, lalu dengan mudahnya kamu pergi bergitu saja, huh? Alyne Alyne, memang benar kamu itu wanita tidak tahu diri!"

"Harusnya saya biarkan saja kamu mati waktu itu," lanjut Morgan.

Tania bangun dari duduknya lalu berlari hendak keluar dari gedung, tiba-tiba ...

Dor!!

Mereka semua berjongkok saat mendengar suara tembakkan. Gaun putih gading itu berubah kotor penuh dengan noda darah pada tubuh Tania membuat orang-orang yang ada di sana berteriak histeris. Tania berdiri mematung, perlahan ia membalikkan tubuhnya. Ia sangat syok, belum merasakan sakit yang teramat dalam di tambah saat melihat darah keluar dari perutnya yang mengotori gaun putih gadingnya itu menjadi berwarna merah. Tania menatap Morgan yang tengah tersenyum kepadanya.

"Kamu berbohong dan kabur dari saya itu artinya kamu siap untuk mati, Alyne," ucapnya lalu menarik pelatuk pistolnya.

Dorr!

"Arkhh.." Tania terjatuh saat peluru itu mengenai tepat di jantungnya.

Lagi-lagi para tamu dibuat kaget oleh suara tembakan itu. Mereka hanya bisa diam tidak berani melakukan apapun.

Morgan meyeringai puas, pria itu memerintahkan untuk para pengawalnya agar pergi meninggalkan tempat itu dengan intruksi tangannya.

Morgan pergi dari sana dengan santai, raut wajahnya terlihat sangat bangga seperti habis memenangkan pertempuran. Pria itu kembali memakai kacamata hitamnya dan berjalan meninggalkan keluar gedung diikuti para pengawalnya yang juga menggunakan pakaian serba hitam.

Saat di depan gedung, Morgan langsung di jemput oleh mobil berwarna hitam sejenis Lamborghini, ia pun masuk ke dalam mobil itu dan pergi meninggalkan area gedung.

༻୨♡୧༺

Semua orang menghampiri Tania yang sudah terkapar lemas di bawah lantai. Gaun indah tadi berubah menjadi mengerikan dengan warna merah yang mendominasi. Tania masih berusaha setengah sadar.

Arga menghampiri perempuan itu dengan raut wajah datar. "Panggil ambulan," ucapnya membuat Kemal langsung berdiri dan menelpon petugas medis kesehatan.

Tania menggeleng kecil. "N-nggak perlu, Kak. A-aku udah nggak kuat." Nafasnya sudah tersenggal-senggal.

Air mata Tania terus menetes membasahi kedua pipinya. "A-ku minta maaf, tolong sampain maaf aku ke Kak Tara..."

Tania memejamkan matanya kuat menahan sakit di sekujur tubuhnya. Perempuan itu menatap Arga yang masih berdiri di dekatnya. "T-tolong maafin aku kak," lirih Tania dengan tatapan memohon.

Setelah berucap begitu, Tania menutup matanya untuk selama-lamanya. Farah menutup mulutnya dengan tangannya sendiri, matanya sedikit memerah. Begitupun semua orang di sana yang terlihat sangat syok karena kematian Tania, kecuali Arga. Pria itu langsung beranjak pergi dari sana, untuk mencari istrinya yang sejak tadi tidak terlihat.

༻୨♡୧༺

Arga berkali-kali menelpon ponsel milik istrinya, namun hasilnya nihil. Nomornya tidak aktif membuat pria itu mengerang frustasi.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang