[Bagian 26] Masalah Baru

5K 317 45
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺


"Udah malem tidur," ucap Arga duduk di samping Tara dengan punggung yang bersandar pada kepala ranjang.

"Hm," balas Tara dengan dehaman, matanya masih fokus pada ponsel yang ia mainkan.

"Hpnya simpan dulu, sayang," titah Arga penuh penekanan.

Namun Tara tetap mengabaikannya, ia masih kesal pada suaminya itu karena kejadian tadi siang.

"Kamu kalau mau tidur ya tidur aja, aku nanti," ketus Tara tanpa mengalihkan pandangannya.

Tara senyam-senyum menatap ponselnya, ia tengah asik bertukar pesan dengan Daniel lewat aplikasi WhatsApp tanpa menyadari raut wajah Arga yang sudah memerah menahan emosi.

Tara tertawa kecil saat mendapat pesan lucu dari Daniel, rupanya pria itu tengah membuat lelucon konyol sehingga Tara tidak bisa menahan tawanya.

Tara tersenyum miring, dia tahu pasti Arga tengah terbakar api cemburu saat ini. Memangnya hanya pria itu yang bisa membuatnya cemburu? Cih, dia tidak saja tahu siapa Tara.

Belum sempat ia membalas pesan Daniel, ponselnya terlebih dahulu dirampas oleh Arga, membuat Tara melengos. Pria itu memeriksa chattan istrinya dengan sahabatnya ralat mantan sahabat. Seketika rahangnya mengeras lalu menatap Tara tajam.

Tara hendak mengambil ponselnya dari tangan Arga namun pria itu menahan tangan Tara dan meletakkan ponselnya diatas nakas.

"Tidur!" tegas Arga.

"Aku belum ngantuk," ucap Tara berniat pergi dari ranjang.

"Berani turun dari kasur. Aku pastiin kamu nggak akan bisa turun dari kasur ini sampe besok pagi!" ancam Arga yang terdengar ambigu.

Tara sontak berhenti, kakinya menggantung di tepi ranjang. Otaknya mulai berpikir dan menerjemahkan apa maksud dari ucapan suaminya itu.

Tara berbalik badan menatap Arga yang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Ma-maksud kamu apa?"

"Tidur, atau aku akan minta hak aku sekarang," ucap Arga menatap Tara dengan intens.

Deg!

Kalau sudah diancam seperti itu, Tara tidak bisa lagi melawan, nyalinya mendadak menciut.

"I-iyaa, aku tidur sekarang," balas Tara pelan namun masih bisa didengar oleh Arga.

Tara tidur memunggungi Arga, ia berusaha memejamkan matanya. Tara sempat terkejut saat tangan besar menyibak piyama yang ia kenakan dan meraba-raba perut ratanya membuat Tara merasa dirinya berhenti bernafas.

Tubuh Tara menegang seperti ada sengatan listrik dalam tubuhnya. Tara menahan tangan Arga yang hendak bergerak ke atas perutnya.

"Mm, jangan gini, Ga.." gumam Tara, membuat pergerakan tangan Arga berhenti.

Arga menelusupkan wajahnya pada ceruk leher Tara lalu menciumnya membuat Tara merasa geli.

Arga melingkarkan kedua tangannya di pinggang Tara, memeluknya dari belakang sambil sesekali mengecup leher jenjang istrinya itu.

"Good night, baby. Maaf soal tadi siang yaa," bisik Arga tepat di telinga Tara lalu mencium pipi istrinya dari samping.

Tara hanya mengangguk samar, mereka berdua memejamkan matanya, tertidur dalam pelukan yang hangat.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang