[Bagian 15] Gawat!

5.2K 277 168
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

Pagi ini Tara berangkat sekolah seperti biasa diantar oleh calon suaminya, Arga. Semakin hari mereka berdua menjadi semakin akrab. Mungkin karena Tara sudah mulai membuka hatinya kembali untuk Arga.

Arga mengantarkan Tara sampai depan gerbang SMA Tunas Bangsa. Awalnya Tara ingin menolak, tapi waktu menunjukkan masih sangat pagi dan sekolah pun masih terlihat sepi. Kemungkinan tidak akan ada yang melihat mereka berdua. Jadi, Tara mengiyakannya.

"Nanti pulangnya aku jemput yaa sayang, jangan pulang sendirian." kata Arga yang berada di dalam mobil.

"Iyaa, nanti kalau udah jam pulang, aku chat kamu," jawab Tara tersenyum.

"Oke! belajar yang rajin yaa. Jangan nakal, jangan deket-deket sama cowok," ucap Arga memberi peringatan dengan lembut.

Tara terkekeh kecil. "Iya-iyaa bawel deh, udah sana nanti kamu telat kuliahnya."

"Mm, yaudah aku jalan dulu yaa. Inget pesan aku!" ucap Arga.

"Iyaaa, Arga. Hati-hati kamu jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya."

"Siap! See you, cantik!" ucap Arga, lalu menaikkan kaca mobilnya dan melaju pergi meninggalkan Tara yang kini sudah blushing.

Tara menatap gerbang SMA Tunas Bangsa yang menjulang tinggi dihadapanya. Ternyata benar, memang masih sangat sepi. Hanya ada beberapa anak OSIS yang sudah datang terlebih dahulu untuk melaksanakan tugasnya menyiapkan tenda-tenda untuk bazar besok.

Sebenarnya, dulu Tara juga anggota OSIS lebih tepatnya wakil ketua OSIS SMA Tunas Bangsa. Namun, ia mengundurkan diri dari OSIS karena keinginan Papanya. Dion melarang anak gadisnya itu untuk mengikuti banyak kegiatan organisasi di sekolahnya, karena ia tidak mau putrinya kelelahan dan yang terpenting adalah ia tidak mau putri nya masuk rumah sakit lagi karena imunitas tubuh Tara yang lemah dan mudah sakit.

Saat Tara ingin memasuki gerbang sekolahnya, terdengar suara seseorang yang memanggil namanya dari belakang. Sontak Tara menoleh, dan munculah gadis cantik dengan seragamnya yang sedikit ketat sehingga menampakkan lekukan tubuhnya. Perempuan itu tersenyum kepada Tara.

Tara membalas senyumannya, Tara membiarkan gadis itu berlari kecil menghampirinya. "Hai, Raa!"sapa Bella yang kini sudah berdiri dihadapannya.

"Hai Bel, tumben dateng pagi-pagi." Tara membalas sapaannya.

Gadis itu tersenyum kecut sebelum menjawab pertanyaan Tara. "Biasa Raa, Gue lagi males ketemu nyokap. Jadi, gue berangkat pagi-pagi sebelum nyokap gue bangun."

"Kok gitu? Lo nggak mau nungguin nyokap lo bangun terus pamitan dulu?" tanya Tara dengan polosnya.

Bella mengedikkan bahunya acuh. "Enggak, ngapain juga? Emang dia peduli? Di buatin sarapan aja jarang lebih tepat nya nggak pernah. Dia tuh sibuk pulang larut malam terus, sampe nggak ada waktu buat anaknya." kata Bella dengan emosi yang ditahan.

Tara jadi tak enak hati mendengar itu. "Mm... Sabar yaa, Bel. Sorry nih karena gue lo jadi kesel pagi-pagi."

"Yaelah, gapapa Raa. Santai aja kali," jawab Bella dengan seulas senyum.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang